Setelah rapat tertutup digelar dan hasilnya adalah sepuluh Hero terkuat yg akan menjalankan tugas untuk menyelamatkan bumi. Hero pertama dari sepuluh Hero yg akan dikumpulkan adalah yg paling dekat, yaitu Fire God.
*Javaville, 09:25*
Langit mendung pagi ini mengiringi perjalanan Ryuzaki dan Agent S.E.I.D dari markas pusat S.E.I.D menuju ke rumah Fire God.
Ryuzaki dan dua Agent S.E.I.D level 5 sekarang sedang berada di depan sebuah rumah yg cukup sederhana. Ini adalah rumah dari Fire God.
Tok.. tok..
Ryuzaki mengetuk pintu rumah Fire God. Ada sebuah jawaban suara wanita dari dalam rumah dan tidak lama setelah itu keluarlah seorang wanita yg ternyata adalah istri dari Fire God, Siti.
"Apa Mahesa ada?"
"Kau.. Shikisima Ryuzaki?"
"Sudah lama tidak bertemu, Siti. Apa aku bisa bertemu dengan suamimu?" ucap Ryuzaki dengan sedikit senyum.
Tiba-tiba dari dalam rumah keluar seorang pria dengan rambut berantakan dan wajah yg masih mengantuk menyelak pembicaraan mereka. Dia adalah Fire God.
"Hmm.. Siti, ada apa? Apa ada tamu? Eh? Kamu.."
"Kau masih saja suka bangun siang ya, Mahesa."
Fire God mempersilahkan masuk Ryuzaki, sementara para Agent S.E.I.D menunggu mereka diluar. Fire God menanyakan urusan mereka sampai mau repot-repot mengunjunginya.
"Jadi.. ada urusan apa? Kuharap itu penting."
"Apa kau ingat dengan monster metalik yg menghadapimu waktu itu?"
"Hmm, monster metalik? Oh! yg kabur gara-gara kau itu, ya?"
"Ya, yg itu. Tapi kenapa yg kau ingat hanya bagian itu?"
"Memangnya ada apa dengannya? Bukankah itu hanya monster biasa?"
"Awalnya aku juga berpikir begitu, tapi aku pernah mengalami sebuah penglihatan dimana akan ada sebuah penyerangan ke Java City ini. Kurasa itu semua berhubungan."
"Jadi kau melakukan semua ini karena berdasarkan penglihatan yg tidak jelas buktinya? Hmph.. jangan bercanda."
"Apa kau meremehkan kekuatanku?"
"Tidak juga. Tapi kalau kau ingin mencoba mengadunya dengan kekuatanku, itu boleh saja."
Suasana yg tadinya tenang tiba-tiba berubah menjadi tegang.
"Nee.. bisakah kalian berdua tenang? Kalian berdua akan membuat kegaduhan yg besar jika bertarung disini," ucap Siti menenangkan mereka berdua.
"Maafkan aku, Siti. Tapi.. percayalah padaku, Mahesa. Aku tau betul apa yg akan terjadi. Karena sebelum ini, aku juga pernah merasakannya."
"Cih. Yah.. terserahlah, lagipula aku juga sedang bosan. Akan kupastikan kalau makhluk metalik itu akan benar-benar mati kali ini."
"Terima kasih, Mahesa. Kalau begitu persiapkan dirimu dalam beberapa hari, kita akan mengadakan rapat jika semua orang sudah berkumpul," ucap Ryuzaki yg langsung pergi dari rumah Fire God.
"Semua orang?"
Satu Hero berhasil diyakinkan untuk bergabung dalam tugas ini. Hero selanjutnya adalah salah satu yg terkuat di organisasi S.E.I.D yaitu White Shinigami.
***
Tik.. Tik.. Syuurr..
Java City akhirnya diguyur hujan setelah dari pagi memang awan sudah terlihat mendung. Hujan ini juga yg menemani perjalanan Ryuzaki menuju ke tempat yg diperkirakan adalah tempat White Shinigami.
"Ano.. Ryuzaki," salah satu Agent memulai pembicaraan.
"Hmm, ada apa?"
"Sebenarnya apa anda tau dimana tempat White Shinigami berada?"
"Hmm.. kalau ditanya begitu, aku juga tidak begitu tau."
"Jadi, sekarang kita hanya berputar-putar tanpa tau dimana target kita?"
"Kurasa tidak begitu juga. Karena yg kudengar, ada sejumlah orang yg bersangkutan dengannya di Java City ini."
Ryuzaki dan Agent terus mengelilingi kota Java City di tengah derasnya hujan yg melanda kota. Sampai dia melihat sebuah keributan yg berasal dari sebuah gang kecil di sela-sela gedung.
Terdapat seorang laki-laki mengenakan Hoodie abu-abu tengah dikepung oleh segerombolan orang berjumlah kira-kira dua puluh orang. Nampaknya dia sedang menolong seorang pejalan kaki wanita yg hendak dipukul oleh salah satu dari mereka.
"Hoi! Apa kau mau jadi seorang pahlawan disini?" ucap salah satu dari mereka.
"Pahlawan? Maksudmu Hero? Tidak, aku bukan orang seperti itu," ucap lelaki itu yg bahkan tidak melihat kearah wajahnya.
"Nona, cepatlah pergi dari sini. Aku akan menahan mereka disini. Tidak apa, aku tidak akan terluka kok," ucap lelaki sambil tersenyum. Tapi senyuman itu terkesan seperti senyuman palsu.
Wanita yg masih syok itu akhirnya segera lari meninggalkan laki-laki itu dengan para gerombolan penjahat.
"Sekarang? Bisa kita mulai?"
"Jangan sombong kau, dasar bajingan!"
BUAAK.. DAAKK.. KRAAK..
Meskipun gerombolan orang itu menyerangnya secara bersamaan, namun sepertinya lelaki itu masih terlalu kuat bahkan untuk mereka semua. Saat itu, air yg menggenang di gang itu berubah menjadi merah, begitu juga dengan Hoodie pria itu.
Ryuzaki yg melihat kejadian itu langsung turun dari mobil dan bergegas menghampirinya.
"Kau sama sekali tidak berubah, ya. Masih saja kejam seperti dulu. Sejak pertama kali kita bertemu dan bertarung melawanku, White Shinigami."
"Hmm? Shikisima Ryuzaki? Apa yg kau lakukan disini?"
"Aku ada tugas yg harus dijalankan, dan itu membutuhkan bantuanmu."
"Aku menolak. Lagipula, memangnya dunia mau hancur sampai-sampai kau repot-repot mencariku ke gang kecil yg kotor seperti ini?"
"Itu benar."
"Hmm?"
"Aku mendapat sebuah penglihatan bahwa di masa depan sebuah bencana yg besar akan mengancam keselamatan umat manusia dan itu berasal dari luar angkasa. Lebih tepatnya monster luar angkasa."
"Meski kau bilang begitu, aku tetap menolak. Aku tidak peduli dengan punahnya umat manusia atau semacamnya. Hidupku sepenuhnya hanya untuk balas dendam.
Hanya itu saja. Hehe.. sungguh kehidupan sederhana yg membosankan, bukan?" ucapnya yg langsung pergi meninggalkan Ryuzaki.
"White Shinigami.."
Bersambung...