Heni yang dihubungi oleh si resepsionis tadi itu adalah sekretaris bagi Pak Ben sendiri. Wanita itu berpenampilan menarik, sopan, dan punya wajah yang cukup menyenangkan untuk dipandang berlama-lama. Usianya sudah mencapai 30 tahun, sudah menikah, dan memiliki seorang anak.
Heni lantas memencet satu tombol panggilan cepat untuk menghubungi telepon di kantor pribadinya Pak Ben.
"Iya, Hen?" tanya Pak Ben.
"Maaf, Pak Ben," ujar Heni. "Apa benar Pak Ben menunggu seorang tamu bernama Rezqi Buana?"
"Ouh," Pak Ben tersenyum lebar. "Benar. Suruh saja dia naik langsung ke kantor saya. Thanks, Heni."
"Baik, Pak." Heni lantas kembali menghubungkan sambungan teleponnya itu ke resepsionis di bawah. "Lin?"
"Iya, Bu Heni?" sahut sang resepsionis.
"Suruh naik saja langsung ya, tamunya," kata Heni. "Langsung ke ruangan Pak Ben."
"Baik, Bu."
Sang resepsionis lantas menaruh lagi gagang telepon ke tempatnya semula. Lalu tersenyum memandang Rezqi.
