Bersamamu di banyak waktu membuat api cemburu berkobar di dadaku. Sudah kucoba paksa mengkhinati hati, untuk berpaling dan pergi. Namun hasilnya aku tetap akan kembali. Aku ingin jiwa ini bebas seperti merpati, tetapi sejauh apa pun merpati terbang pasti akan kembali ke sarang. Seperti itulah cintaku, selalu kembali pada sangkar cintamu, yang terbuat dari kelukaan dan kesakitan. _Khanza_
***
[Maaf aku tidak angkat telepon kamu Rif dan maaf juga baru bisa balas pesan kamu sekarang, tadi aku sedang sibuk. Oh ya, aku tidak marah kok soal kamu pulang sama Vera, toh kalian memang pantas pulang bersama. Yang penting sama siapa pun kamu pulang kamu selamat sampai tujuan.]
Jantung Khanza berdegup kencang, dia yakin sekali tidak salah mengenali motor tadi. Berharap Arif membalas cepat, tapi nyatanya pesan tersebut centangnya masih abu-abu belum berubah warna.
Gelisah menunggu, Khanza pun membaca ulang pesan Arif satu persatu.