Arif mendengkus kasar kala mendengar ocehan Zia. Memasukkan kedua tangan ke dalam saku, ia pun menantang dengan cool gadis ular tersebut.
"Laporkan saja ke Vera kalau lo berani, tapi jangan salahkan gue kalau besok lo di depak dari geng comel," tantang balik Arif.
"Mereka tidak akan mendepak gue." Namun hati Zia ragu, ia gentar mendengar ancaman balik Arif.
"Ha-ha-ha. Yakin sekali lo? Bagaimana kalau gue bongkar kelakuan kalian di dalam bioskop tadi. Mungkin bukan cuma di depak, lo bahkan bisa di bully habis-habisan sama anak satu sekolah."
Tiga pasang mata hampir keluar dari tempatnya. Apa-apaan Arif, tadi dia melarang Khanza ikut campur masalah Sony dan Zia, kenapa justru ia yang sekarang ingin membongkar kedok mereka berdua.
"Lo lihat kami?" selidik Sony. Ah bisa tamat riwayatnya kalau benar Arif melaporkan sama Santi.
Sementara Zia, wanita itu sudah mati kutu kehabisan kata. Wajahnya pias menatap Arif yang mengangkat dagu dengan sombongnya.