Sebuah cinta yang berawal dari mata maka akan berakhir dengan sebuah air mata. Tetapi, sebuah cinta yang lahir dari sebuah hati maka akan selalu melekat dalam sebuah sanubari. -Arif-
***
Lelah membaca sambil duduk, Khanza pun ingin merebahkan dirinya ke tempat tidur. Namun baru saja membenarkan posisi bantal, handphonenya berbunyi nyaring.
"Siapa yang telpon?" Melihat layar yang menyala, kening Khanza hampir tertaut keduannya. "Arif telpon?" bingungnya.
Menggeser tombol hijau, gadis cupu itu pun menempelkan layar ke kuping kanannya. "Hallo Rif?"
"Za. keluar dong. Aku ada depan rumah kamu nih."
Suara di seberang sana membuat jantung Khanza lepas dari tempatnya.
"What! kamu seriuskan Rif?!" Sontak berlari ke jendela, ia menengok keluar. Dan benar saja, lelaki tampan dengan motor besarnya itu berada di depan pagar.
"Seriuslah." Cepetan dong keluar, kamu nggak kasian apa dari tadi aku digigitin nyamuk."