Ku rangkai kata demi kata untuk membentuk sebuah kalimat-kalimat indah yang ingin aku persembahkan untukmu duhai orang yang sangat aku kagumi. Namun entah mengapa selalu derai-derai kekecewaan yang akan menjadi jawabannya. Dan sekarang akan kucoba menata hati sebab sebuah cinta ilusi yang tak bertepi. _Khanza_
***
Lama terpaku pada gadis dengan sweeter hijau botol dan celana jeans hitam. Arif sama sekali tidak berkedip dengan rentang waktu yang cukup lama. Hingga Zay—Kakak dari gadis cupu tersebut berdehem keras.
"Ehem!"
Terperanjat kaget, lalu Arif pun beranjak berdiri dan menyalami satu persatu anggota keluarga Khanza.
"Arif permisi ya Om, Kak Zay," ucap Arif.
"Iya hati-hati," pesan Papa Khanza.
"Jangan lupa pesan saya," tambah Zay.
"Iya Kak. Arif pasti akan jagain Khanza," janjinya.
"Ma, Pa, Kak Zay, Kak Sisi, Khanza pamit dulu."
