" Di mana ini?"
Dalam keadaan setengah sadar seorang pemuda sedang kebingungan. Dia menundukkan kepalanya ke bawah dengan kedua tangannya terikat oleh rantai besi yang kuat. Dan di depannya adalah para tokoh penting kerajaan.
"Bukankah aku sudah mati?"
Pemuda itu melihat sekelilingnya dengan terus menunduk tanpa menggerakan kepalanya untuk mengetahui keadaannya saat ini.
"Sepertinya aku telah terlahir kembali."
Tiba-tiba kepala pemuda itu terasa sangat menyakitkan. Dia menggigit bibirnya sendiri berusaha untuk menahan rasa sakitnya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
Ingatan-ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya mulai menyatu dengan ingatannya.
Benua Dataran Tengah, di Kekaisaran Han seorang Pangeran lahir. Pangeran tersebut bernama Han Shu. Dia adalah Pangeran pertama sekaligus sebagai Pangeran Mahkota Kekaisaran Han.
Kekaisaran Han mempunya lima pangeran yang berasal dari ibu yang berbeda. Mereka selalu berebut untuk menjadi Pangeran Mahkota dan mewarisi kekuasaan ayahnya.
Pangeran Pertama adalah Han Shu, Pangeran kedua adalah Han Wei, Pangeran ketiga adalah Han Jiang, Pangeran keempat adalah Han Li, dan Pangeran kelima adalah Han Zie.
Ibu dari Han Shu adalah seorang Permaisuri tetapi kemudian diganti setelah dia meninggal sewaktu melahirkan Han Shu.
Han Shu memiliki bakat yang biasa tetapi kemauannya yang keras membuatnya menjadi seorang kultivator yang terkuat diantara kelima Pangeran.
Han Shu selalu menjadi target utama Pangeran lainnya karena kedudukannya sebagai Pangeran Mahkota.
Pangeran lainnya melakukan segala cara untuk menurunkan kedudukannya sebagai Pangeran Mahkota. Bahkan sampai mengirim seorang pembunuh untuk membunuhnya tetapi selalu gagal karena dia memiliki seorang bawahan kepercayaannya yang kuat. Dia bernama Xu Lin.
Mereka juga mencoba meracuninya saat perjamuan makanan di istana tetapi racun itu masih bisa disembuhkan.
Kali ini mereka bekerja sama dalam rencana tuduhan pembunuhan terhadapa Kaisar dan Permaisuri. Bawahan Kepercayaan Han Shu ikut andil dalam rencana tersebut. Xu Lin tergoyahkan dengan tawaran Pangeran lainnya.
Hingga akhirnya rencana tersebut berjalan dengan mulus. Han Shu ditangkap atas tuduhan pembunuhan Kaisar dan Permaisuri. Han Shu mencoba membela dirinya tetapi semua bukti mengarah kepada Han Shu.
"Apa kamu juga bekerja sama dengan mereka?" tanya Han Shu kepada Xu Lin.
Xu Lin memalingkan wajahnya untuk menghindari pertanyaan dari Han Shu.
Han Shu dihancurkan basis kultivasinya dan meridiannya juga ikut dihancurkan. Dia dipenjara di penjara bawah tanah selama tiga hari sebelum di sidangkan hukumannya.
Han Shu merasa putus asa di dalam penjara. Dia tidak dapat melakukan apa-apa untuk membuktikan kebenarannya.
Hari Ini adalah hari persidangan Han Shu. Dia di bawa ke dalam istana untuk diadili. Ketika persidangan hampir dimulai, Han Shu bunuh diri dengan menggingit lidahnya sendiri.
"Ini sangat menarik. Lihatlah wajah mereka yang hadir di dalam istana. Wajah penuh rasa iba terhadapku tetapi di balik wajah mereka merasa senang dengan keadaanku sekarang," batin Han Shu.
"Untuk sekarang aku diam dan melihat hukuman apa yang akan kudapat."
Kemudian Kaisar Han memulai persidangannya.
"Pangeran Pertama hendak melakukan pembunuhan terhadap Kaisar dan Permaisuri. Semua bukti mengarah kepadamu dan bukti itu benar setelah diselidiki."
"Karena itu sebagai seorang Kaisar aku mencabut gelar sebagai Pangeran Pertama dan Pangeran Mahkota dan menjadikanmu sebagai Rakyat Jelata. Kamu tidak diperbolehkan untuk berlatih seni bela diri apapun."
Hukuman dari Kaisar telah keluarkan. Keempat Pangeran lainnya merasa tidak senang karena hukumannya bukan hukuman mati.
"Sial! Mengapa ayah tidak memberi hukuman mati saja!" batin mereka.
"Hey, cepat buat ayahku memberikan hukuman mati padanya!" Perintah Pangeran kedua kepada Petinggi Kekaisaran yang mendukungnya pelan.
"Baik, Pangeran."
"Maaf Yang Mulia, saya merasa tidak puas dengan hukuman Pangeran Pertama Pangeran Pertama hendak melakukan pembunuhan Kaisar, bisa dibilang dia melakukan pemberontakan terhadap Kekaisaran untuk naik tahta," Ujarnya dengan berlutut.
"Benar Yang Mulia, pemberontak harus dihukum mati walaupun itu seorang Pangeran. Kalau tidak keempat Pangeran bisa saja ikut memberontak untuk naik tahta." Petinggi lainnya ikut mendukung.
Suara dukungan agar Pangeran Pertama dihukum mati menggema ruang istana kekaisaran.
"Diam!!!"
Kaisar Han membentak dengan keras dan melepaskan energi spiritualnya yang sangat kuat untuk memberikan tekanan di ruang istana tersebut.
Orang-orang di dalam ruangan istana merasakan tekanan energi spiritual yang sangat kuat hingga kesulitan untuk berdiri dan juga kesulitan untuk bernafas.
"Energi spiritual yang sangat kuat!"
"Aku sampai kesulitan untuk bernafas karena tekanannya!"
Sementara Han Shu yang sedang menunduk merasa sedikit tertekan olehnya. Kemudian dia mengangkat kepalanya dan berdiri tegak melihat Kaisar. Baginya tekanan itu tidak cukup kuat untuk menjatuhkannya.
"Hoo, Tekanan energi yang cukup kuat".
batinya.
"Maafkan kami yang telah lancang Yang Mulia!" Ujar seluruh orang di dalam ruang istana kecuali Han Shu berlutut.
Kaisar Han menghentikan tekanan energi spiritualnya dan kemudian berkata, "Pangeran Pertama akan diasingkan ke kota perbatasan Kekaisaran Han dan akan selalu diawasi."
"Ini keputusan terkahirku!"
Kaisar Han berjalan pergi meninggalkan ruangan istana. Ketika berjalan dia sekali lagi melihat Han Shu untuk terkahir kalinya.
"Ini satu-satunya yang bisa kulakukan untukmu. Kamu tidak memiliki kekuatan untuk melawan mereka. Satu-satunya bawahan kepercayaanmu bahkan mengkhianatimu. Aku harap kamu tidak membenciku," batin Kaisar Han.
Semua orang yang hadir di dalam ruang istana ikut pergi meninggalkam ruangan. Ketika keempat Pangeran melewati Han Shu mereka berkata, "Aku harap kau mati di sana! Tidak, aku akan memberikan sebuah kejutan diperjalananmu."
Han Shu menyeringai dan kemudian berkata, "Aku tidak akan mati semudah itu. Aku akan segera kembali dan menghancurkan kalian semua."
Semua orang telah pergi dan hanya menyisakan beberapa prajurit dan Han Shu di ruangan itu.
"Kau ikuti kami! Kami akan menyiapkan kereta kuda untukmu!" ujar prajurit sedikit kasar.
"Haahh, kenapa aku yang harus mengurus hal seperti ini?" keluh prajurit.
Han Shu menuruti mereka. Setelah semua kebutuhan telah selesai dipersiapkan, Han Shu pergi ke kota perbatasan dengan menggunakan kereta kuda bersama seorang kusir dan dua puluh prajurit istana yang mengawalnya.
Sementara, secara diam-diam tiga orang yang diperintahkan untuk mengawasinya mengikuti dari belakang.
"Apa kita hanya mengawasinya disana?" tanya salah satu dari mereka.
"Tidak, prioritas utama kita adalah keselamatannya. Keempat Pangeran lainnya pasti akan mengirim seseorang untuk membunuhnya diperjalanan. Kita harus waspada!"
Perjalanan menuju kota perbatasan setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih lima hari karena menggunakan kereta kuda.
Tiga Hari kemudian
Di sebuah hutan entah berantah puluhan orang telah menunggu kedatangan kereta kuda Han Shu.
"Bos, apa mereka akan lewat sini?"
"Ya, Pangeran kedua yang telah memberitahu rute perjalanan mereka. Kita akan menunggunya di sini," jawab Pemimpin penyergapan.
Tidak lama kemudian, Kereta kuda Han Shu datang. Mereka langsung mengepungnya dari segala arah.
"Siapa kalian?" tanya prajurit.
"Serahkan Pangeran Pertama kepadaku atau kalian semua akan mati!" teriak Pemimpin penyergapan.