"Apa yang akan kita lakukan, tuan? Apa kita akan menyerahkan Pangeran Pertama pada mereka? Jika kita melawan kita kalah jumlah. Jumlah mereka terlalu banyak," tanya prajurit kepada Pemimpin mereka pelan.
"Rata-rata tingkat kultivasi mereka diranah yang sama dengan bawahanku sedangkan Ranah kultivasi Pemimpin mereka setara denganku. Tetapi aku merasa dia lebih kuat dariku." Pemimpin prajurit memikirkan apa yang akan dilakukan.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Jika menyerang mereka kita semua akan mati.
Tetapi jika kita menyerahkan Pangeran Pertama sama saja kita akan mati oleh Yang Mulia Kaisar." Dia masih belum bisa mengambil keputusan apapun.
"Aku merasa tidak pantas untuk menjadi pemimpin mereka..."
Tiba-tiba Pemimpin prajurit dikejutkan oleh tangan seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Dia kemudian menengok kebelakang dan mendapati Han Shu.
"Ahh, Pangeran. Mengapa Anda keluar? Cepat masuk ke dalam disini berbahaya," ujar Pemimpin prajurit.
"Sekarang aku bukan pangeran lagi jadi tidak usah memanggilku Pangeran."
"Sepertinya kalian ada masalah. Cepat selesaikan masalah kalian. Aku akan kembali ke dalam untuk tidur," ujar Han Shu.
"Tapi Pangeran? Jumlah mereka sangat banyak. Kita tidak mungkin menang melawan mereka."
Han Shu beranjak kembali kedalam kereta kuda untuk tidur tetapi langkahnya terhenti. Kemudian dia berkata, "Apa kalian hanya akan menonton saja?" Han Shu melirik ke arah tiga orang yang bersembunyi diatas pohon.
"Bagaimana mungkin Pangeran tahu keberadaan kita? Kita sudah menyembunyikan diri dengan baik tetapi masih dapat diketahui olehnya." Ketiganya terkejut.
"Kita akan turun untuk membantu mereka." Mereka kemudian turun dan bergabung dengan para prajurit kekaisaran.
"Lakukan dengan cepat dan jangan terlalu berisik." Han Shu melambaikan tangannya pada mereka. Kemudian dia masuk ke dalam kereta kuda.
"Kalian terlalu lama memutuskan! Serang mereka! Bunuh Pangeran Pertama!" Pemimpin penyergapan memerintahkan bawahannya untuk menyerang.
Pertarungan sengit terjadi antara mereka. Dentuman pedang terdengar nyaring di telinga.
Trang Trang Trang
Sraatt
"Argghh..." Suara teriakan juga terdengar seiring berjalannya pertarungan.
Trang
Sementara di dalam kereta kuda Han Shu mengamati pertarungan di luar.
"Sepertinya mereka membutuhkan waktu yang lama untuk melawan mereka. Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki kerusakan meridian pada tubuh ini," batin Han Shu.
Han Shu kemudian duduk menyila dan menenangkan pikirannya. Setelah beberapa saat dia dapat merasakan Qi di sekitarnya. Kemudian dia menyerap Qi ke dalam tubuhnya dan mengalirkannya ke meridian yang rusak.
Rasa sakit mulai terasa di dalam tubuhnya. Han Shu berusaha menahan suara yang akan keluar dari mulutnya.
"Perbaiki!"
Meridiannya perlahan-lahan mulai memperbaiki diri. Setelah beberapa menit akhirnya meridian selesai diperbaiki.
Keringat bercucuran keluar dari seluruh tubuhnya. Saat Han Shu membuka matanya, dia mendengar teriakan seseorang.
"Matilah!"
Salah satu dari kelompok penyergap menyelinap ke kereta kuda dan hendak menusukkan pedangnya ke jantung Han Shu.
Tetapi dalam persekian detik Han Shu sedikit menghindarinya sehingga pedangnya menusuk bahu Han Shu.
Han Shu langsung menendang tubuhnya hingga keluar beberapa meter dari kereta kuda.
Han Shu segera melihat keluar untuk mengecek keadaan pertarungan mereka. Han Shu tidak ingin seseorang menyadari kejadian tadi.
"Untung saja mereka tidak ada yang menyadarinya." Han Shu sedikit lega. Kemudian dia mencabut pedang yang menancap di bahunya dan menyembunyikannya.
"Aku tidak tahu mengapa Ayahku mengirimku ke kota perbatasan dan menyuruh mereka untuk mengawasiku. Aku akan menyingkirkan mereka pada waktu yang tepat."
Hingga pertarungan telah berlalu selama setengah jam. Di pihak penyergap masih terdapat lima orang yang belum tumbang, sedangkan di pihak prajurit terdapat empat orang yaitu ketiga orang yang sebelumnya bersembunyi dan satu orang adalah Pemimpin prajurit.
Pertarungan tersebut membuat pohon-pohon dihancurkan, tanah-tanah menjadi retak, darah manusia bercucuran keluar dari tubuh orang yang telah mati memenuhi tanah di sekitar.
"Setelah aku pikir-pikir sepertinya ini waktu yang tepat untuk menyingkirkan mereka semua. Aku akan menunggu mereka kelelahan terlebih dahulu," batin Han Shu sembari mengamati.
"Hahaha, sepertinya ini pertarungan yang sulit." Pemimpin kelompok penyergapan tertawa.
"Aku tidak akan bermain-main lagi!" Pemimpin kelompok penyergapan mengeluarkan kekuatan aslinya diikuti dengan keempat lainnya yang juga mengeluarkan kekuatan aslinya.
Energi spiritual di sekitar tubuh mereka meluap-luap hingga membuat angin disekitarnya berhembus kencang.
"Aku tidak menyangka kalau kalian masih menyembunyikan kekuatan asli kalian. Kalau begitu aku juga tidak akan segan-segan lagi!" Kekuatan aslinya ikut dikeluarkan bersama dengan kedua lainnya. Sedangkan Pemimpin prajurit sudah sangat kelelahan dan memutuskan untuk mundur dari pertarungan.
Benturan Energi spiritual yang sangat kuat terjadi diantara mereka. Hingga membuat Pohon-pohon di sekitarnya banyak yang roboh.
"Energi spiritual mereka kuat! Kalau aku tidak bertindak, kereta kuda ini akan hancur. Aku harus melindungi kereta kuda." Han Shu membuat sebuah formasi pertahan untuk melindungi kereta kudanya dari gelombang energi spiritual mereka.
"Dalam ingatan tubuh ini, dunia ini adalah dunia fana. Tingkatan kultivasi dunia fana dibagi menjadi 9 Ranah."
Pembentukan Qi
Penyempurnaan Qi
Pembangunan Pondasi
Golden Core
Nescent Soul
Soul Formation
Great Ascension
Crossing Calamity
Archiving Nirvana
Ranah kultivasi 1-7 dibagi menjadi 9 tahap sedangkan yang lainnya dibagi menjadi 3 tahap sebelum naik ke ranah yang lebih tinggi.
"Sepertinya aku akan membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum kembali ke Dunia Dewa. Aku harus ke Dunia Immortal terlebih dahulu sebelum memasuki Dunia Dewa."
Karena tidak ikut bertarung lagi, Pemimpin prajurit kembali menemui Han Shu di dalam kereta kuda untuk mengajaknya pergi dari sana. Ketika menemuinya, Pemimpin prajurit dikejutkan dengan keadaan Han Shu yang terluka pada bahunya.
"Pangeran, apa yang terjadi dengan Anda? Mengapa bahu Anda terluka?" tanya Pemimpin prajurit panik.
"Tadi ada salah satu dari mereka yang melukaiku, tapi aku bisa mengatasinya." Jawab Han Shu tenang.
"Maaf Pangeran, Sebaiknya Anda segera pergi dari sini dan mengobati luka Anda. Di sini terlalu berbahaya," ujar Pemimpin prajurit.
"Sudah kukatakan, aku bukan Pangeran lagi. Kalau kau ingin pergi, silahkan pergi. Kau tidak perlu menghiraukan keselamatanku. Aku bisa menjaga diriku sendiri," jawab Han Shu.
"Walaupun Anda sudah menjadi Rakyat Jelata, Anda tetaplah seorang Pangeran bagiku."
"Baiklah, terserah kau saja. Aku tidak akan mempedulikannya lagi."
"Ayo kita pergi dari sini. Anda sudah tidak sekuat dulu sebelum basis kultivasi dan meridian Anda dihancurkan. Sekarang Anda hanya orang biasa." Pemimpin prajurti tetap bersikeras mengajak Han Shu pergi.
Han Shu kemudian keluar dari kerete kuda dan memukul bagian belakang kepala Pemimpin prajurit hingga membuatnya pingsan.
"Kau sangat bersik!"
Di pertarungan.
"Sepertinya kalian sudah kalah jumlah. Menyerahlah dan serahkan Pangeran Pertama padaku, aku tidak akan membunuh kalian," ujar Pemimpin kelompok penyergapan.
"Tiga lawan lima? Tidak masalah! Habisi mereka semua!" teriak Pemimpin pengawas Han Shu.