Chereads / Kaisar Iblis / Chapter 8 - menyembuhkan

Chapter 8 - menyembuhkan

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau merusak Kalung Giok Hijau milikku?" Tanya Lin Yun sedikit marah sembari mengambil pecahan Kalung Giok yang berserakan di lantai.

"Seseorang mengawasimu sejak lama melalui Kalung Giok Hijau itu. Mungkin saja kejadian yang menimpa Kakekmu sekarang, sudah direncanakan oleh orang yang memberi Kalung itu," jawab Han Shu.

Lin Yun terkejut setelah mengetahui hal itu. Dia tidak menyangka kalau seseorang di sekitarnya selalu mengawasinya. Dia berpikir penyebab Kakeknya terluka adalah karena kecerobohannya.

"Jadi kalau boleh tahu siapa yang memberimu Kalung itu?" tanya Han Shu sedikit ingin tahu tentangnya.

"Kalung itu pemberian dari Pamanku 2 tahun yang lalu," jawab Lin Yu.

"Hmmp, Pamanmu kah...? Sepertinya ini masalah internal Keluargamu. Sebaiknya kamu tidak memberitahu siapapun tentang ini. Kau juga tidak perlu mengurusi permasalahan ini, kalau tidak kau akan mendapat banyak tekanan darinya, mungkin juga dia akan membunuhmu. Kau hanya memudahkan Pamanmu menjalankan semua rencananya."

"Kau tidak boleh menerima barang apapun lagi dari Pamanmu itu." Tegas Han Shu.

"Baiklah, aku tidak akan memberitahu siapapun tentang hal ini. Tapi aku mohon sembuhkan Kakekku... Aku akan melakukan apapun untukmu, bahkan jika aku harus—" Lin Yun pasrah demi kesembuhan Kakeknya.

"Aku hanya ingin kau melakukan permintaan kecilku." Han Shu memotong perkataannya.

"Permintaan kecil apa itu? Asalkan tidak merugikan Keluarga Lin ku aku akan melakukannya," tanya Lin Yun.

"Entahlah, aku belum memikirkannya. Aku akan memberitahu permintaanku nanti. Permintaanku tidak akan merugikan Keluargamu," jawab Han Shu.

"Arrgghh...! Arrgghh...!"

Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari Kakek Lin Yun. Lin Yun yang mendengarnya langsung panik sekaligus khawatir dengan keadaannya. Dia kemudian mendekat ke ranjang Kakeknya berada.

"Kakek, bertahanlah... Seseorang akan menyembuhkanmu..." Lin Yun memegangi kedua tangan Kakeknya.

"Ayo cepat sembuhkan Kakekku...!" teriak Lin Yun kepada Han Shu.

"Tunggu sebentar, aku akan menyembuhkan luka dalamku terlebih dahulu."

Han Shu duduk bersila di lantai. Dia memakan Pil yang dibelinya tadi kemudian dia menenangkan pikirannya untuk memulai penyembuhan luka dalamnya.

Setelah beberapa menit, Han Shu akhirnya selesai menyembuhkan luka dalamnya. Ketika membuka matanya tiba-tiba Han Shu memuntahkan cairan berwarna hitam pekat dari mulutnya.

"Hehh, ternyata di dalam tubuhku masih memiliki sedikit racun. Tapi untunglah racun itu sekarang sudah keluar," gumam Han Shu.

"Sebelumnya aku tidak terlalu teliti melihat kondisi tubuh ini. Jadi, racun yang sulit di deteksi oleh orang lain tidak aku cari." Batin Han Shu.

"Sepertinya Pangeran Kedua memiliki seseorang dipihaknya yang mengetahui tentang racun," gumam Han Shu.

Han Shu kemudian bangkit dan berjalan menuju ranjang. Dia bersiap untuk menyembuhkan Kakek Lin Yun. Keadaan Kakek Lin Yun menjadi lebih buruk, wajahnya menjadi pucat seperti mayat hidup.

"Baiklah, sekarang kau sedikit menjauh dari sini terlebih dahulu..." ujar Han Shu.

Lin Yun langsung menjauh dari ranjang itu dan melihat proses penyembuhannya dari kejauhan.

"Hmmp, racunnya telah menyebar ke seluruh pembuluh darahnya. Aku harus mengumpulkannya menjadi satu titik sebelum mengeluarkannya," gumam Han Shu.

Han Shu mengumpulkan Energi Spiritual ke jari telunjuknya kemudian mengalirkannya ke dalam tubuh Kakek Lin Yun melalui pembuluh darahnya. Han Shu terus mengalirkannya hingga memenuhi seluruh pembuluh darahnya. Setelah selesai, Han Shu mengumpulkan racunnya menjadi sebuah bulatan kecil kemudian mengeluarkannya.

"Keluarlah!" teriak Han Shu.

Sebuah cairan berbentuk bulatan kecil berwarna perak keluar dari tubuh Kakek Lin Yun. Han Shu kemudian membuangnya ke lantai seketika lantai yang terkena cairan itu berubah menjadi kristal.

"Huuff..." Han Shu menyeka keringat yang keluar di keningnya.

Perlahan-lahan Kakek Lin Yun mulai sadar. Wajahnya sudah kembali segar. Dalam keadaan yang belum benar-benar sadar, dia memanggil-manggil Lin Yun.

"Yun'er... Yun'er... Dimana kamu, nak? Apa kamu baik-baik saja, nak?"

"Yun'er di sini... Di samping Kakek... Yun'er baik-baik saja." Tiba-tiba Lin Yun menangis karena senang Kakeknya sembuh.

Setelah beberapa saat, Kakek Lin Yun akhirnya tersadar. Dia melihat Lin Yun yang berada di sampingnya.

"Yun'er, apa kakek masih hidup?" Kakek Lin Yun masih ragu kalau dirinya masih hidup.

"Kakek masih hidup... Seseorang telah menyembuhkan Kakek..."

"Siapa yang telah menyembuhkanku? Biarkan aku bertemu dengannya. Aku sangat ingin berterima kasih padanya." Kakek Lin Yun mencoba bangun dari rebahannya tetapi dia tidak memiliki tenaga untuk melakukannya.

Sementara Han Shu beranjak pergi dari kamarnya. Sebelum pergi dia berkata, "Sebaiknya kau beristirahat terlebih dahulu! Kau tidak perlu membayar penginapannya karena aku sudah membayarnya. Bayarkan saja aku makanan di bawah. Aku sangat lapar sekarang."

"Aku belum sepenuhnya menyembuhkanmu! Datanglah kemari 10 hari lagi dan siapkan semua bahan yang kutulis di kertas di atas meja itu. Aku akan membuatkanmu pil," lanjut Han Shu.

"Baiklah, kami akan kembali 10 hari lagi dan membawa semua bahan obatnya," jawab Kakek Lin Yun.

"Jangan lupa bayarkan makananku di bawah!" Setelah menegaskan lagi, Han Shu keluar dari kamarnya dan pergi ke bawah untuk makan.

"Yun'er, ambilkan kertas yang dia tulis pada Kakek." Pinta Kakek Lin Yun.

"Baik, Kek..."

Lin Yun mengambil kertas itu dan memberikannya pada Kakeknya. Setelah Kakek Lin Yun membacanya dia sangat terkejut karena ada beberapa bahan yang cukup langka di Kekaisaran Han.

"Bagaimana bisa aku mendapatkan ketiga bahan ini dalam 10 hari? Bahan ini cukup langka di Kekaisaran ini," batin Kakek Lin Yun.

***

Selain menyediakan kamar untuk menginap, Penginapan Bunga Mawar juga menyediakan sebuah bar yang menjual makanan dan arak di lantai bawah. Bar itu begitu ramai oleh pengunjung, baik itu pengunjung yang menginap maupun pengunjung ingin minum saja.

"Aku ingin makanan terbaik disini dan bawakan aku sebotol arak." Ujar Han Shu.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pelayan datang membawa makanan dan sebotol arak. Kemudian dia meletakanya di meja Han Shu.

"Ini pesanan Anda. Silahkan dinikmati..." Pelayan tersenyum.

"Terima kasih."

Tanpa berlama-lama, Han Shu langsung menikmati semua makanannya.

"Hmmp, makanan disini lumayan enak. Tetapi makanan di dunia ini tidak seenak di Dunia Immortal dan Dunia Dewa," gumam Han Shu.

Di tengah Han Shu sedang menikmati makanannya, tiba-tiba Lin Yun datang dan duduk di meja tempat Han Shu berada.

"Aku akan duduk disini," ujar Lin Yun.

"Terserah kau saja. Lagian kau juga yang membayar semua makanan ini." Sembari menikmati makanannya Han Shu memperbolehkannya

"Hehhh, apa kau tidak malu seorang wanita membayarkanmu makanan?"

"Aku tidak peduli. Saat ini aku tidak memiliki uang sedikitpun."

"Karena kau telah menyembuhkan Kakekku aku akan membayar semuanya. Jadi pesanlah makananmu lebih banyak lagi."