Vladivostok, Rusia | 00:30 Am
Seorang gadis terbangun dari tidurnya, Varsha lalu berjalan kearah pintu kamar dan menguncinya. Setelah memastikan pintu kamar terkunci, Varsha berjalan memasuki walk in closet untuk mengganti pakaiannya dengan kaus putih oversize, celana denim, dan juga sepatu boots. Varsha lalu mengambil jaket kulit dan memakainya, tidak lupa ia menguncir rambut panjangnya.
Setelah melihat pantulan dirinya dicermin, Varsha berjalan kearah rak buku besar yang ada dikamarnya. Rak buku itu memenuhi seluruh dinding bagian kiri kamar gadis itu. Malam ini Varsha akan pergi menemui Uncle Sam-nya.
Samuel memberinya pesan melalui ponsel yang pernah diberikan oleh pria paruh baya itu. Bahwa hari ini mereka tidak akan berlatih seperti biasa, tetapi Varsha harus menemui seseorang yang penting. Seseorang yang akan mendukung setiap langkah yang akan ia ambil kedepannya.
Varsha lalu mengambil sebuah buku dengan sampul perpaduan warna emas dan hitam. Ditengah sampul buku itu terdapat ukiran huruf R dengan tinta perak dan emas. Buku itu kosong, tidak ada satu tulisan pun yang terdapat didalamnya.
Tapi tidak ada yang tahu, bahwa buku tersebut sudah dirancang dengan teknologi hologram yang dapat melakukan scanning wajah, iris mata, dan detak jantung, yang sudah terhubung ke rak buku besar tersebut.
Itu semua adalah sandi untuk memasuki ruangan yang ada dibalik rak buku, lebih tepatnya jalan rahasia yang sudah disiapkan oleh Samuel untuk Varsha pergi tanpa sepengetahuan siapa pun. Samuel menyiapkan itu semua atas perintah Ainsley, ibu Varsha. Jalan itu juga dulu digunakan oleh Ainsley jika dia ingin pergi menemui orangtuanya.
Saat Ainsley masih hidup sebenarnya hanya ada pemindaian sidik jadi saja sebagai sandi, tetapi Varsha menginginkan keamanan yang lebih ketat.
Ainsley tidak ingin suaminya tahu siapa dia sebenarnya, karna yang Reagan ketahui Ainsley adalah anak dari sahabat Ayah-nya yang sudah lama wafat. Gadis desa yang dijodohkan dengannya karna Ainsley tidak memiliki siapapun lagi. Padahal itu semua hanyalah rekayasa yang dibuat oleh orang tua Ainsley dan Reagan, agar tidak ada yang mengetahui siapa jati diri Ainsley sebenarnya.
Hal terakhir yang Varsha lakukan adalah melakukan scanning sidik jari tepat di mana buku itu diletakkan sebelumnya. Rak buku itu pun bergeser secara perlahan, dan disana tepat dibalik rak buku seorang pemuda sudah menunggunya.
'Dia adalah pemuda yang tadi siang.' Gumam varsha dalam hati. Varsha kira Uncle Sam yang akan menjemputnya seperti biasa, tapi spertinya tugas itu akan beralih kepada pemuda ini mulai malam ini.
Varsha hanya melirik Jarvis sekilas dan langsung berjalan didepan pemuda itu. Jarvis hanya cengok melihat tingkah gadis dihadapannya ini. Gadis itu bahkan tidak ingin repot-repot bertanya kenapa dia yang menjeputnya dan bukan ayahnya.
Mereka berjalan dalam diam, tidak ada satupun dari mereka yang berniat mengeluarkan suara. Mereka menyusuri jalan kecil dan gelap.
Tidak butuh waktu lama, mereka sudah sampai diujung jalan. Disana seorang pria paruh baya yang amat Varsha kenal sudah menunggunya.
"Selamat datang Nona Muda. Bagaimana perjalanan Anda kemari?" Ucap Samuel membungkuk hormat menyambut Nona Muda-nya.
"Uncle sudah kubilang jangan seperti itu. Kau bisa memperlakukan dengan santai Uncle. Jangan terlalu formal." Dengus Varsha.
Gadis itu sudah meminta Samuel untuk tidak terlalu formal padanya, itu merupakan permintaan pertama yang keluar dari bibir gadis cantik itu saat ia sudah bisa berbicara.
"Saya tidak bisa Nona. Ini merupakan aturan turun temurun, Saya harus memperlakukan Anda sebagaimana mestinya. Termasuk pemuda yang bersama Anda tadi. Dia harus memperlakukan Anda seperti Saya memperlakukan Anda." Samuel melirik Jarvis yang ada tepat dibelakang Anda.
Varsha mendesah panjang, "Apa dia yang akan menggantikan tugas Uncle?" Tanya Varsha dengan melirik Jarvis sekilas.
"Benar Nona. Dia Jarvis putra tunggal saya." Jawab Samuel
"Baiklah Uncle. Khusus untuk dia, Aku tidak ingin dia memperlakukan ku dengan formal." Ucap Varsha tanpa melirik Jarvis.
"Tapi No-"
"Ini bukan permintaan Uncle, tapi perintah. Aku akan snagat tidak nyaman jika dia juga akan memperlakukan ku dengan formal." Ujar Varsha, ia juga yakin pemuda ini akan sama tidak nyamanya dengan dirinya.
"Tapi Nona itu melanggar aturan." Samuel sangat berat menerima perintah Nona Muda-nya ini.
"Aku yang akan bertanggung jawab!" setelah mengatakan itu, Varsha langsung menaiki mobil.
Jalan kecil yang Varsha dan Jarvis lalui tadi, adalah jalan kecil yang akan membawa mereka langsung keluar dari gerbang keluarga Koch.
"Baiklah Nona, jika itu keinginan Anda." Dengan berat hati Samuel menerima perinta sang Nona Muda.
Jarvis hanya diam menyaksikan interaksi antara Ayah-nya dan gadis muda itu. Perintah gadis itu membuatnya bersyukur, karna dia pun akan sama tidak nyama-nya dengan gadis itu.
***********
Auditorium yang megah itu dipenuhi dengan bisikan-bisikan dari seluruh tamu yang hadir. Mereka semua sangat terkejut dengan apa yang mereka dengar, termasuk Hazel dan keluarga-nya. Kecuali Drystan.
"AKU TIDAK MAU TAHU ANNE! JIKA DESIGNER SIALAN ITU TIDAK MAU MEMBUATKAN GAUN UNTUKKU, MAKA CARI DESAIN MILIK-NYA YANG BELUM DIA LAUNCHING KAN! LALU BUAT DENGAN MODEL YANG SAMA!!" Teriak Valarie, itu merupakan suara yang keluar dari video milik gadis itu.
"Tapi Val, kau tahu itu ilegal." Jawab seorang wanita, sepertinya dia yang bernama Anne.
"PERSETAN DENGAN ILEGAL!! AKU INGIN MENDAPATKAN GAUN ITU APAPUN CARANYA!"
Setelah itu, video tersebut terputus. Valarie yang mendengar itu semua sudah berulang kali meminta agar video itu dihentikan.
"Ternyata dia melakukan faux ddesig?" Ucap salah satu seorang model yang masih bisa didengar Valarie
"Bagaimana dia bisa sangat tidak tahu malu! Menjijikan!"
"Seorang model melakukan faux design! Menyedihkan!"
Masih banyak lagi ucapan-ucapan yang didengar gadis itu. Ia menutup telinga-nya.
"HENTIKAN!" Jerit gadis itu frustasi.
"Tangkap gadis itu!" Ucap seorang wanita yang sudah berdiri di tangga antara kursi tamu. Dibelakang wanita itu ada dua petugas polisi.
Wanita itu adalah Alexa Anderson, designer muda asal Prancis terbaik nomor satu Dunia. Walaupun ia vakum selama tiga tahun, tetapi rancangan busana-nya selalu memenangkan Awards.
Gaun rancangan dia lah yang sudah ditiru Valarie.
"Ms.Koch Anda ditahan karna telah melakukan faux design. Anda berhak menyewa pengacara atau tetap diam." Ucap salah satu polisi
"TIDAK! AKU TIDAK BERSALAH! APA KALIAN TIDAK TAHU SIAPA AKU, HAH?" Valarie memberontak saat petugas polisi akan memborgolnya.
Tatapan Valarie tanpa sengaja bertemu dengan mata Drystan. Pemuda itu tengah menatap Valarie dengan pandangan meremehkan yang seolah berkata 'Itu hal yang akan kau dapat jika bermain-main dengan Rockefeller'.
Sekarang gadis itu tahu siapa yang sudah berani melakukan semua ini pada-nya. Pemuda itu, hanya dia yang mampu melakukan ini semua.
Valarie berjalan melewati kursi dimana Hazel dan keluarga-nya duduk. Gadis itu menatap Hazel dengan tatapan benci dan marah yang kentara.
'Aku akan membalas semua ini!' Desis gadis itu dalam hati.