Chereads / RAHASIA DAN MIMPI NAN / Chapter 2 - MOOD VEO

Chapter 2 - MOOD VEO

Hari ini adalah saat Veo akan mentraktir Nan di Tap's Restaurant. Dia pergi menjemput Nan di apartemennya. Berpakaian santai dengan kaos hitam dan celana jeansnya serta sepatu kets putihnya. Dia memeriksa teleponnya sambil menunggu Nan.

Nan keluar dan masuk ke mobil Veo.

"Kenapa sama dandanan lo?" Tanya Veo. Dia bertanya-tanya mengapa Nan berpakaian berlebihan hari ini.

"Hah? Kenapa? Gue cantik kan?" Nan berpose cantik sambil bertanya pada Veo.

"Tidak. Berganti pakaian menjadi sesuatu yang lebih kasual! Kamu terlihat seperti seseorang yang akan menghadiri pesta prom!"

"Oke, oke. Gue emang terlalu excited, gue gatau tapi mungkin aja kita bisa ketemu sama Tap disana haha" Kata Nan sambil siap-siap kembali ke kamarnya untuk mengganti outfit yang lebih santai.

Saat Veo menyetir, Nan menyalakan radio, mendengar dan menyanyikan musiknya bersama, Veo mengikutinya, lalu mereka bernyanyi bersama dengan sepenuh hati. Sangat menyenangkan sampai ada mobil yang menabrak mobil Veo dari belakang.

"Apa-apaan nih?!" Veo keluar dari mobil dan melihat cacat di mobilnya karena tabrakan itu. Kemudian dia berbicara dengan orang yang ada dibalik setir mobil yang menabraknya.

"Hei" Panggil Veo sambil mengetuk kaca mobil itu.

"!" Orang didalam terlihat kaget dan ketakutan

"Keluar dong, kita harus bicarain ini!" Kata Veo

"..." Pria dimobil tetap tidak menjawab apapun.

Tapi, sungguh aneh bahwa pengemudi itu sepertinya tidak ingin keluar. Nan mulai khawatir karena mereka berada di tengah jalan. Kemudian, dia keluar dari mobil, memanggil Veo.

"Veo, udah biarin aja!. Kita tinggal catet nomor mobilnya terus kita urus nanti." Kata Nan.

"Tapi ...!" Veo protes karena tidak mau melepaskan orang yang menabrak mobilnya.

Nan memegang perutnya dan dia bilang, "Aku sangat lapar." katanya.

Dia menjawab Veo dengan wajah tegangnya yang biasa. Veo tidak bisa berbuat apa-apa saat Nan membuat wajah seperti itu. Sebenarnya, tidak ada yang bisa menolak wajah itu. Sebelum itu Nan dan mata pengemudi bertemu dan dia pikir pengemudi itu terlihat familiar. Kemudian Veo setuju dengan apa yang dikatakan Nan. Mereka kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan ke restoran.

Agak terlambat untuk makan siang tapi, Nan dan Veo tidak peduli tentang itu. Mereka sudah sampai di restoran dan duduk sambil melihat menu. Nan tahu bahwa Veo menahan amarahnya karena kejadian itu tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia yang memegang kendali. Jadi, Nan berpikir dia harus membuat suasana hatinya lebih baik sekarang.

"Apa yang harus saya pesan, Yang Mulia Veo?" Tanya Nan.

"My ass ..." gumamnya dengan wajah kesal.

Itu lucu meskipun, Nan terus mencoba menghiburnya.

"Oke, gue tanya ya mereka jual pantat lo atau enggak? Mbaaa!! Mass!"

"Anj*ng! Nan, stop, stop! HAHAHAHAHA. Gila lo! HAHAHA"

"akhirnya baikan juga mood lo."

"Ya gimana gak baikan kalo lu punya humor kaya gitu? Gila lo emang! hahaha"

Mereka tertawa dan melupakan kejadian itu, berkat lelucon gila milik Nan. Mereka memesan makanan dan mencicipinya. Makanannya sangat lezat! Sambil menikmati makan, mereka membicarakan tentang lomba penulisan naskah dan tertawa terbahak-bahak saat Veo menyebut kemunculan Nan setiap hari karena lomba itu.

Kemudian seseorang mendekati mereka.