Chereads / Tempat Tertinggi / Chapter 35 - Rudy dan Poligami!

Chapter 35 - Rudy dan Poligami!

Lanjutan dari cerita sebelumnya.

Malam ini Rudy, Inara, Reyzo, dan juga Thomas akan memulai diskusi serius mereka di pondok kayu reot yang ada di belakang rumahnya Rudy.

Lanjut...

"Sekarang Saya akan menyampaikan keputusan Saya sebagai Pimpinan dari Organisasi. Dengan pertimbangan yang matang, Saya memutuskan, rencana penjelajahan ke sisi lain dunia hanya akan dilakukan oleh Saya sendiri. Ehem, dan untuk Inara, Saya harap Kamu bisa mengerti."

Rudy berbicara dengan gaya formal dan menyampaikan keputusannya.

"Iya. Saya memang berniat untuk pulang bersama Oniisama, karna Saya merasa kemampuan Saya sekarang belum cukup untuk menjadi patner Kamu."

Inara menjawab dengan tegas, tapi tampak ada kesedihan yang terpancar dari kedua matanya. Sepertinya Inara sedih karna harus berpisah dengan Rudy. Karna bagi Inara, setiap hari yang telah dia habiskan bersama Rudy terasa sangatlah menyenangkan.

Lanjut...

"Ehem, yah, tentu Saya akan sering kembali ke sini, nanti. Jadi kita masih bisa sering bertemu, uhum, dan Kamu juga bisa berlatih seni beladiri bersama Reyzo untuk sementara ini."

Rudy berusaha untuk sedikit menghibur Inara, dia juga menyarankan kepada Inara untuk sementara berlatih bersama Reyzo, agar kelak dia bisa melindungi dirinya sendiri dengan lebih baik.

"Ya, tenang saja, Oniisama akan mengajari Kamu jurus-jurus hebat agar nanti kamu bisa menjadi pendekar wanita terkuat di dunia! Fufufuufufu, kebetulan Oniisama memang berencana untuk melatih kembali beladiri milik Oniisama."

Reyzo ikut menimpali perkataan Rudy sambil sedikit bercanda.

"Ya, mulai dari sekarang semua Anggota Organisasi Rahasia harus meningkatkan kembali kemampuannya. Saya dan Thomas juga sudah mencatat semua Mantra, agar kalian semua bisa mempelajarinya nanti. Dan Kita juga harus segera mendirikan pangkalan di depan pintu terowongan penghubung. Mas Thom, Andre, Jacob, dan semua Agen bawahan mereka yang akan mengurusi masalah tersebut."

Rudy melanjutkan perkataannya dan memberikan tugas baru kepada Thomas bersama dengan 2 Dewan lainnya.

"Hehehe, Mas Rud tenang saja, Saya akan segera menghubungi mereka besok. Emmm, Mas Rey, dan Dek Inara mau ikut bertemu mereka berdua atau tidak?Kakakakakak"

Thomas pun menyanggupi perintah dari Rudy, dia juga sedikit menggoda Reyzo dan Inara.

"Ugh. Tidak akan! Hemmmmm, Inara, pokoknya untuk kali ini Kamu harus percaya pada Niisama! Jangan pernah dekat-dekat dengan yang namanya Andre dan Jacob itu, benar-benar jangan!"

Entah kenapa Reyzo langsung menolak, dia juga sangat melarang Inara untuk bertemu dengan kedua Dewan tersebut.

"Eh? Ya Niisama, kali ini Saya pasti akan mendengarkan saran dari Niisama. Lagian Saya juga tidak tertarik dengan hal-hal seperti pertemuan, Saya akan fokus berlatih saja mulai dari sekarang."

Anhenya kali ini Inara juga langsung saja menuruti permintaan Reyzo. Mungkin dia tidak tertarik dengan sosok anggota Dewan yang lain selain Rudy.

Dan begitulah diskusi di antara merek ber-empat terus berlanjut hingga tengah malam.

Waktu berlalu cepat, dan sekarang jam telah menunjukan pukul 01.00 dini hari.

Saat ini Rudy dan Inara sedang terbang di langit malam untuk menikmati indahnya bulan purnama. Mereka berdua sedang melanjutkan momen indah mereka, karna sebelumnya, momen indah mereka berdua sempat diganggu oleh Reyzo dan Thomas.

Sekarang mereka sedang bergandengan tangan sambil terbang secara perlahan. Mereka berdua melayang-layang di udara, mengelilingi Kota Pedovils yang indah.

"Ehem, Inara, apakah Kamu marah karna Saya tidak mengajak Kamu berpetualang?" Rudy.

"Tidak, kok." Inara.

"Ya, bagus. Saya hanya tidak mau kejadian seperti yang sebelumnya terulang lagi." Rudy.

"Hemmmm. Ya, Saya mengerti kok. Kamu tidak perlu merasa bersalah seperti itu, Saya benar-benar tidak apa-apa." Inara.

"Yah, Saya pastinya akan ... ... ... ... ..." Rudy,

"... ... ... ... ... ... ... ..." Inara,

Karna tiba-tiba angin bertiup agak kencang, apa yang telah Rudy dan Inara katakan sekarang tidak dapat didengar oleh pembaca.

Fufufufufuufufufufufu.

Karna Itu adalah Rahasia mereka berdua.

Lanjut...

Sambil bergandengan tangan, Rudy dan Inara menikmati malam terakhir mereka ini. Mereka berdua ingin menikmati momen-momen ini sedikit lebih lama.

Kemudian, setelah merasa telah puas terbang, mereka akhirnya kembali ke rumah Rudy dan beristirahat.

Lanjut...

Rudy pun mengantar Inara ke kamar gamenya agar dia bisa beristirahat. Setelah melakukan itu, Rudy pergi ke kamarnya sendiri, namun, saat dia memasuki kamarnya tersebut, lampu di kamarnya itu masih menyala, dan ternyata Thomas sudah menunggu kedatangannya tersebut.

"Eh, ada apalagi Mas Thom, Saya ini lelaki normal, ya?"

Rudy berbicara sambil menutupi area dadanya dengan kedua tangan.

"Kakakkakakk ah, Mas Rudy bercandanya keterlaluan. Saya menunggu Mas Rud, karna ada hal penting yang ingin Saya sampaikan."

Karna tidak mau disalahpahami, Thomas langsung menjelaskan maksud dari kedatangannya tersebut kepada Rudy.

"Oh, Saya kira? Fufufufufuufu, maaf Mas thom, Saya sudah mencurugai Kamu. Yah, jika begitu, silahkan langsung bicara saja."

Rudy akhirnya mempersilahkan Thomas untuk menyampaikan hal tersebut, dan kemudian mereka berdua duduk di kursi yang ada di kamarnya Rudy.

Diskusi rahasia di antara mereka pun dimulai.

"Setelah Saya membaca semua paragraf yang Mas Rud salin, Saya menemukan sebuah paragraf yang kemungkinan itu adalah mantra sihir untuk mengikat kontrak perbudakan. Hehehehe, Saya rasa itu akan berguna untuk Mas Rud. Lagian kita kan masih memiliki si Kepala Elang dan si Sapi sebagai sandera, jadi Mas Rud bisa mencoba mantra ini kepada mereka berdua, bagaimana?"

Thomas mengungkapkan berita yang itu sangat berguna bagi Rudy.

"Hemmmmmmm? Ya, Ya. Kalau seperti ini Saya akan merubah sedikit rencana Saya. Ok, kita bisa menggunakan mereka berdua sebagai Agen baru untuk cabang Organisasi Rahasia kita di sisi lain dunia itu. Fufufufufuufu, bagaimana ide Saya ini?" Rudy.

"Hehehehehe, Mas Rud memang cerdik seperti biasanya. Dan Ini dia mantra sihirnya. Yang ini untuk mengikat kontrak perbudakan, dan yang ini digunakan untuk melepaskan kontrak perbudakan, jika Mas Rud ingin melepasnya kembali."

Thomas berbicara sambil menyerahkan secari kertas kepada Rudy.

"Ok, fufufufufufu. Terima kasih atas kerja kerasnya. Tapi Mas Thom yakin kan, kalau Mantra ini memang benar mantra perbudakan?"

Setelah mengambil kertas tersebut, Rudy kembali bertanya kepada Thomas karna dia masih sedikit ragu.

"Yah, lagian tidak apa-apa juga, kan. Ada mantra lain untuk melepaskan ikatan kontraknya, kan? Heehehehhe, Mas Rud tidak perlu takut karna mereka berdualah yang akan menjadi kelinci percobaan untuk Mantra ini."

Thomas meyakinkan Rudy dengan penjelasan yang sangatlah masuk akal.

"Fufufuufufufu, pokoknya Saya percaya dengan analisi Mbah. Fufufufufu . . . Fufufufufu . . . Fufuufufufu..." Rudy

"Ah, sudah dulu ketawanya. Kalau sudah, Saya akan kembali ke kamar tamu dan istirahat. Selamat malam."

Karna tidak mau ditertawakan terus, Thomas pun berinisiatif untuk segera mengakhiri pembicaraan ini.

"Fufufufufufu, ah Mas thom, Kenapa tidak tidur dengan Saya saja malam ini? Fufufufufu, Saya juga masih lajang, loh?"

Tapi Rudy terus saja menggodanya.

"Tidak akan! Hemmmmmm," Thomas membalas, dan berbalik, segera meninggalkan Rudy.

"Iya selamat malam semoga mimpi indah ya, Mas Thom, fufufufufu. " Rudy.

Akhirnya Thomas pun meninggalkan Rudy sendirian, dan setelah Thomas keluar, Rudy juga masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka, kemudian setelahnya, Rudy langsung merebahkan dirinya ke atas kasur dan tidur.

Malam yang indah ini berakhir.

Keesokan paginya.

Rudy saat ini telah berada disebuah Basement bawah tanah, tempat di mana Garuza dan Moozo sedang ditahan.

Rudy berencana untuk segera melakukan kontrak perbudakan pada mereka berdua.

"Hey, Saya akan menjamin hidup kalian berdua tapi dengan satu syarat, yaitu, kalian berdua harus menjadi bawahan Saya mulai dari sekarang. Bagaimana?"

Rudy bertanya kepada Garuza dan Moozo. Saat ini mereka berdua sedang dirantai menggunakan rantai khusus buatan Muchikari Company yang sangat kuat.

"Iya Tuan, kami bangsa Binatang memang sudah memiliki pemahaman untuk selalu mengikuti seorang pemimpin yang kuat. Jadi Tuan tidak perlu lagi mempertanyakan kesediaan kami, kami akan menjadi bawahan Tuan Rudy mulai dari sekarang!"

Garuza menjawab pertanyaan Rudy dengan jawaban penuh kesungguhan, dan Moozo yang merupakan bawahannya, juga iku menganggukkan kepalanya, tanda bahwa dia juga setuju dengan keputusan Tuannya itu.

"Ya. untuk berjaga-jaga, Saya akan menamkan sihir perbudakan kepada Kalian berdua. Apa Kalian keberatan?"

Rudy kembali bertanya kepada Garuza dan Moozo mengenai sihir perbudakan yang akan dia tanamkan ke mereka berdua.

"Iya Tuan, Kami sedikitpun tidak keberatan!"

Garuza dan Moozo menjawab bersama dengan penuh keyakinan. Mereka setuju untuk membuat kontrak budak dengan Rudy.

"Ok, kalau begitu pertama-tama Saya akan melepaskan rantai ini terlebih dahulu. Heemmmmmm."

Kemudian Rudy melepaskan rantai yang mengikat Garuza dan Moozo dengan kekuatan psikisnya.

'Krak..... Tash.....'

Rantai tersebut putus begitu saja.

Akhirnya, Garuza dan Moozo yang telah bebas, langsung berlutut dengan satu kaki ditekuk, kemudian mereka berdua meletakan tangan kanannya itu, di atas dada mereka.

Yah, ini adalah cara penghormatan yang biasa mereka lakukan, saat mereka sedang berhadapan dengan Raja mereka dahulu.

"Terima kasih telah membebaskan kami, Tuan. Kami berdua akan selalu mengikuti perintah dari Tuan mulai dari sekarang!" Garuza dan Moozo.

"Uhum, ya, ya. Cepat berdiri. Ingat, Saya tidak suka dengan perlakuan yang terlalu wah seperti ini. Jangan diulangi lagi untuk kedepannya."

Rudy segera menyuruh Garuza dan Moozo untuk bersikap biasa-biasa saja, karna dia tidak terlalu suka perlakuan yang seperti itu.

"Ya, Tuan."

Mendengar perintah Rudy, Garuza dan Moozo segera berdua berdiri, dan ritual untuk mengikat kontrak perbudakan akan segera dimulai.

Rudy memegangi tangan Garuza dan Moozo, karna dia berencana melakukan sihir perbudakan ini secara bersamaan.

Kemudian Rudy pun segera merapalkan mantra sihirnya,

"Oh . . . awang-awang, aku iki Rudy Wijaya Kusuma bakal nggawe ikatan kekawin karo kalorone, muga-muga mberkahi kekawin kita saiki . . .",

"Ding, Ding, Ding .......?",

Segera tiga buah lingkaran cahaya muncul di atas mereka bertiga.

Kemudian secara bersamaan munculah cincin yang terbuat dari Mana, di jari manis tangan kanan mereka bertiga, Dan Cahaya kemerahan mulai bersinar terang menyelimuti mereka, sehingga mereka bertiga pun memejamkan ke-dua matanya.

Selang beberapa detik kemudian, cahaya itu mulai menghilang secara perlahan, lalu, Rudy, Garuza, dan Moozo, membuka mata mereka kembali.

"........? Thomasssssssss, asuuuuuuuuuuuuu! Arghhhhh, cepat kita batalkan mantra ini!"

Entah kenapa Rudy malah berteriak! Dia ingin segera membatalkan Mantra perbudakan ini.

"Begini tuan, menurut sepengetahuan Saya, untuk melepaskan mantra jenis ikatan seperti ini, paling tidak kita harus menunggu satu hari penuh terlebih dahulu, setelahnya barulah kita bisa melepaskan mantra tersebut."

Garuza yang sadar jika ada yang salah dengan Mantra perbudakan ini berusaha menenangkan Rudy.

Yah. Garuza masih bersikap tenang seperti biasanya dan memberikan penjelasan mengenai kejadian ini kepada Rudy. Dan untuk Moozo, dia hanya menunjukan ekspresi bingungnya, karna dia sama sekali tidak tahu situasi seoerti apa yang sedang mereka alami ini.

Sebenarnya entah bagaimana caranya, Rudy sekarang telah menggunakan setelan Jas hitam rapi dengan sepatu kulit yang terpasang di kedua kakinya. Sedangkan Garuza dan Moozo, saat ini mereka berdua telah berganti ke setelan gaun pengantin wanita, yang itu berwarna putih dan terlihat sangat aneh di badan kekar mereka. Dan dijari manis mereka bertiga saat ini, telah melingkar sebuah cincin yang bentuknya sama persis. Itu adalah sebuah cincin pernikahan.

Yah, ternyata Mantra ini bukanlah Mantra untuk mengikat kontrak Budak dan Majikan. Sebenarnya Ini adalah Mantra sihir yang digunakan orang-orang di sisi lain dunia untuk mengikat kontrak pernikahan di antara mereka.

Dan itulah sebab dari teriakan histeris Rudy yang sebelumnya itu. Karna dia yang belum pernah berpacaran sejak dalam kandungan, akhirnya sukses melakukan pernikahan!

Rudy bahkan telah menyelesaikan keinginannya untuk berpoligami!

Yah, Karna kesalahan dari Thomas, Rudy berakhir dengan menikahi Garuza dan Moozo secara bersamaan!

Bersambung...