Chereads / Tempat Tertinggi / Chapter 39 - Ch 18 : Keluarga Su

Chapter 39 - Ch 18 : Keluarga Su

Matahari sudah terbit dan hari telah berganti lagi.

Rudy yang sudah bangun berniat keluar dari kamarnya untuk mandi, karna di penginapan ini hanya ada kamar mandi umum yang biasanya memang digunakan oleh para tamu dari penginapan ini.

Lanjut...

"Hoaammmmm . . . Hemmmm . . . Sepertinya Saya belum bisa memulai latihan rutin seperti biasanya? Yah, libur dulu juga tidak apalah hehehe . . . Mandi dulu ah"(Rudy)

Rudy mulai berbicara sendiri dan kemudian dia membuka pintu kamarnya.

"Eh, selamat pagi?"(Rudy)

Ketika baru saja keluar dari kamarnya Rudy melihat Gadis Penyihir yang kemarin, dia kemudian menyapa Gadis itu.

"Ya . . .?"

Gadis Penyihir itu hanya menjawab singkat, kemudian dia berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah.

Sepertinya dia sedang terburu-buru untuk berangkat kerja pagi ini.

"Hemmmm . . . Yah, paling tidak sudah ada kemajuan sekarang?"(Rudy)

Setelah Gadis Penyihir itu pergi, Rudy bergumam pelan, kemudian dia juga turun kebawah untuk pergi ke kamar mandi umum yang ada di penginapan ini.

Dipenginapan ini kamar mandinya berada di bagian belakang, dan itu adalah sebuah bangunan yang memanglah terpisah.

Kemudian Rudy berjalan menuruni tangga, dia melewati meja tamu tempat dimana Pak Kirmin sedang berjaga sekarang.

"Pagi Pak Kirmin?"(Rudy)

Rudy menyapa Pak Kirmin.

"Oh . . . Pagi juga Rudy, apakah kamarnya nyaman?"(Pak Kirmin)

Pak Kirmin yang mendengar sapaan Rudy menoleh dan bals menyapa.

"Yah, kamarnya sangat cocok dengan selera Saya hehehehe. Ehm, tolong nanti suruh Mira siapkan sarapannya dimeja bawah saja ya Pak?"(Rudy)

Rudy menanggapi pertanyaan Pak Kirmin, kemudian dia juga meminta Pak Kirmin untuk menyuruh anaknya yang bernama Mira untuk menyiapkan sarapan di meja bawah.

"Ok, itu bisa di atur hehehe . . . Dan baguslah jika Kamu merasa nyaman disini"(Pak Kirmin)

"Ehem, terima kasih. Kalau begitu Saya akan mandi dulu sekarang"(Rudy)

"Hahaahaha, yah silahkan, silahkan"(Pak Kirmin)

Setelah berbicara, Rudy segera berjalan menyusuri lorong yang menuju ke bagian belakang penginapan tempat dimana kamar mandi umum itu berada.

Dan obrolan antar 2 pria yang dipenuhi oleh tawaan ambigu itu berakhir.

30 menit kemudian...

Rudy yang telah selesai mandi serta berganti pakaian, keluar dari kamarnya dan berjalan menuju loby penginapan untuk sarapan pagi. Disana ada beberapa meja yang telah di isi oleh tamu-tamu lain yang juga menginap di penginapan ini, sehingga suasana saat ini cukup ramai dan sedikit berisik.

"Oh, Rudy ya? Tunggu sebentar Saya akan segera mengambilkan sarapan Kamu"

Melihat kedatangan Rudy, Anak Su Kirmin yang paling muda yang juga berarti dia adalah adik perempuan dari Su Mina, yang nama panjangnya adalah Su Mira berbicara kepada Rudy.

"Ohhhhhh. Mira ya yang gantian jaga sekarang. Ok, Saya akan menunggu di meja yang disana?"(Rudy)

Rudy menjawab sambil tersenyum ringan sembari menunjuk ke arah meja yang berada paling sudut dari ruangan ini.

"Ya, tunggu sebentar"(Su Mira)

Su Mira berkata dan menunjukan senyum manisnya kepada Rudy, kemudian dia berjalan cepat meninggalkan meja tamu tersebut.

Rudy pun segera beranjak dan duduk di meja kosong yang letaknya berada disudut ruangan ini.

Selang beberapa saat, Su Mira datang kembali dengan membawa sarapan untuk Rudy.

"Ini dia sarapan paginya hehehe, jika porsinya kurang, Kamu bilang saja pada Saya?"(Su Mira)

Su Mira berbicara sambil tersenyum manis, lalu dia meletakan nampan yang di atasnya terdapat 1 piring sego putih/nasi putih, 1 mangkuk yang sepertinya adalah sup dari sayur-sayuran, 1 piring kecil lagi yang berisi iwak panggang/grilledFish/ikan bakar, dan 1 gelas besar yang berisi banyu putih/air putih ke atas mejanya Rudy.

"Wah . . . Terima Kasih, ini merupakan porsi yang sudah sangat pas"(Rudy)

Rudy mengucapkan terima kasih dengan mata yang cerah karna menu sarapan pagi disini telah memenuhi kriteria sarapan sehat ala dia yang biasanya.

"Ya, baguslah kalau Kamu suka. Kalau begitu Saya akan kembali berjaga. Selamat menikmati sarapannya"(Su Mira)

Setelah mengatakan itu, Su Mira segera kembali ke meja tamu dan melanjutkan pekerjaannya.

Ketika Su Mira sudah pergi, Rudy segera menyantap semua hidangan tersebut dengan lahap, sehingga tak perlu waktu yang lama piring-piring serta mangkok itu telah berhasil dikosongkan!

Yang tersisa diatas mejanya sekarang hanyalah 1 gelas besar berisi banyu putih/air putih?

Kemudian Rudy menggenggam gelas besar itu dengan erat!

Lalu dia mengangkatnya hingga itu sejajar dengan mulutnya?

Rudy pun menempelkan bibir gelas tersebut ke bibirnya sehingga kedua bibir itu bertemu dan saling bersentuhan!

dan...

"Gluk gluk gluk gluk"

Akhirnya gelas besar yang berisi banyu putih yang bukanlah berasal dari mata air pegunungan yang selalu terjaga kemurnianya itu juga telah berhasil dikosongkan oleh Rudy.

Dan dengan semua fakta yang ada di atas meja saat ini, dapat kita simpulkan bahwa sarapan pagi dramatis dari Rudy telah berakhir.

Ehem.

Rudy yang telah selesai sarapan berniat menghabiskan hari ini dengan berkeliling menjelajahi kota, karna dia masih belum puas dengan penjelajahannya kemarin.

Hari ini Rudy juga berencana untuk mengunjungi kantor cabang dari Serikat Pemburu dan juga Asosiasi Penyihir.

Rudy berniat untuk mendaftarkan dirinya, sekaligus dia juga ingin memastikan ada di tingkatan mana kekuatannya saat ini jika itu dinilai dari standard yang ada disini. Karna menurut pemikiran Rudy, memastikan itu adalah hal yang sangat penting bagi rencananya di masa depan nanti.

Yah, Rudy berniat untuk mengembangkan ORCS(Organisasi Rahasia Cabang Sisi-Lain-Dunia), agar nantinya itu bisa menjadi basis mereka di Sisi Dunia yang ini.

Menurut apa yang di katakan Lucas kala itu dan juga dari apa yang telah diberitahukan oleh Garuza. Di Serikat Pemburu atau pun Asosiasi Penyihir ada sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kekuatan seseorang. Dengan alat itu nantinya data dari semua kekuatan orang yang diperiksa akan tercatat secara terperinci di kartu tanda pengenal mereka.

Alat itu merupakan hasil pengembangan teknologi sihir yang di adaptasi dari Artefak Kuno peninggalan dari Dewa Hasgfar.

Yah, itu adalah sosok Dewa yang juga memberikan Lonceng Besar kepada suku Pasir 30.000 tahun yang lalu.

Tapi apa maksud sebenarnya Dewa Hasgfar meninggalkan Artefak-Artefak bertipe pengukuran di didunia ini, Rudy dan Author juga sama-sama sedang memikirkannya sekarang.

Lanjut ke cerita...

Rudy keluar dari pintu penginapan yang bernama Hotel Melati tersebut.

Kemudian dihalaman penginapan, Rudy berpapasan dengan ibu pemilik penginapan yang artinya dia adalah istri dari Su Kirmin sekaligus Ibu dari Su Mina dan Su Mira.

"Pagi Bu?"(Rudy)

Rudy menyapa Ibu itu.

"Ya, pagi juga . . . Kamu pasti Nak Rudy, kan?"

Ibu pemilik penginapan membalas sapaan Rudy dan bertanya apakah dia benar adalah Rudy.

"Hehehe ya, Saya Rudy"(Rudy)

Rudy mengiyakan bahwa dia benar adalah Rudy.

"Ya, Suami Saya sudah bercerita banyak tentang Kamu semalam, dan panggil saja Saya Bu Narti mulai sekarang. Emmm Nak Rudy mau keluar kemana memangnya pagi-pagi begini?"(Bu Narti)

Ibu itu memperkenalkan dirinya adalah Bu Narti dan bertanya kembali kepada Rudy tentang mau kemana dia pagi-pagi begini.

"Fufufufu Saya tebak nama panjang Bu Narti ini adalah Su Narti? Ya, Saya sangat Yakin akan hal itu!"(Isi Pikiran Rudy)

Mendengar nama Bu Narti, Rudy mulai berspekulasi liar didalam pikirannya.

"Emmm, ya Bu, Saya berencana mau berkeliling hari ini, karna Saya masih belum terlalu mengenal seluk-beluk dari kota ini"(Rud)

Kemudian setelah berpikir sejenak, Rudy menjawab pertanyaan dari Bu Narti.

"Oh begitu rupanya? Yah, selamat jalan-jalan. Dan satu lagi? Nama Saya Minarti ya, bukan Su Narti? Fufufufu. Karna orang-orang selalu menebak seperti itu jadi Saya akan memberitahu Kamu dari awal"(Bu Narti)

"Urgh? Ya Bu, Saya akan mengingatnya. Kalu begitu Saya permisi dulu"(Rudy)

"Ya, hati-hati dijalan dan jangan pulang terlalu malam jika Kamu mau ikut makan malam bersama nanti?"(Bu Narti)

"Ya Bu, Saya akan pulang tepat waktu nanti. Terima kasih"(Rudy)

"Ya, sama-sama"(Bu Narti)

Setelah bertegur sapa dengan Bu Narti, Rudy melanjutkan langkahnya sambil bersimulasi dipikirannya.

"Ibu itu pasti juga seorang Dewa! Hemmmm, Saya harus bersikap sopan kepadanya mulai sekarang?"(Isi Pikiran Rudy)

Sepertinya Rudy sedikit Paranoid karna telah salah memperkirakan nama dari Bu Narti barusan.

Lalu Rudy berjalan keluar dari halaman penginapan itu dan cerita tentang keluarga Su pun selesai, dengan Su Kirmin yang menjadi tersangka utama atas kesalah-pahaman tentang nama keluarga Su mereka.

Bersambung...