Chereads / Tempat Tertinggi / Chapter 40 - Ch 19 : Rudy Sang Pembela Keindahan

Chapter 40 - Ch 19 : Rudy Sang Pembela Keindahan

Saat ini Rudy sedang berjalan menyusuri sebuah blok yang menjadi pusat perdagangan dari kota SandPort. Dia asyik melirik ke kanan dan kekiri untuk melihat barang dagangan apa saja yang dijual oleh masing-masing dari pedagang yang ada disini.

Yah, Rudy cukup puas hanya dengan melihatnya saja!

Dan setelah puas melihat tanpa membeli, Rudy melanjutkan perjalanannya untuk melihat pelabuhan yang ada dikota ini. Rudy sangat ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri tentang bagaimana penampakan dari area dermaga dikota yang digadang-gadang sebagai kota Pelabuhan ini.

Dan setelah berjalan selama 20 menit, Rudy akhirnya tiba di area Dermaga dari kota SandPort.

"Hoooo . . . Melihat yang seperti ini, Saya mau menjadi Bajak Laut saja rasanya. Fufufufufufu"(Rudy)

Rudy bergumam dan tertawa pelan setelah melihat penampakan dari area dermaga tersebut.

Dari kejauhan dia melihat kapal-kapal berukuran lumayan besar dengan tiang-tiang layar yang menjulang tinggi di atasnya, kapal-kapal itu berjejer rapi di tepi landasan dermaga yang memanjang cukup jauh, sehingga bagian ujungnya terlihat kecil jika dilihat dari tempat Rudy berada saat ini.

Kemudian Rudy menuruni anak tangga yang mengarah ke area landasan dermaga, dia bermaksud untuk melihat kapal-kapal itu dari jarak yang lebih dekat lagi. Dan setelah dia menuruni anak tangga itu, Rudy akhirnya sampai di area landasan dari dermaga tersebut.

Di sana banyak orang yang berlalu-lalang serta beberapa gerobak yang juga membawa kotak-kotak kayu serta barang-barang, sepertinya itu adalah muatan dari kapal-kapal yang sedang berlabuh saat ini.

Yah, area dermaga ini memang selalu sibuk setiap harinya.

Mungkin itu karna ini adalah satu-satunya dermaga yang ada dikota SandPort ini.

Kemudian Rudy terus berjalan menyusuri landasan dermaga dan sesekali dia juga bertegur sapa dengan orang-orang yang kebetulan berpapasan dengannya. Lalu dia melihat ada sebuah kerumunan yang sedikit menarik perhatiannya. Dia kemudian mempercepat langkahnya, lalu ia menuju ke kerumunan tersebut.

"Sudah cukup jangan pukuli suami saya lagi!"

Teriakan seorang wanita terdengar dari arah kerumunan itu.

"Hemmmmmm?"(Rudy)

Disana Rudy meihat seorang Pria yang sudah cukup tua sedang dipukuli oleh beberapa prajurit. Disana juga ada seorang wanita berkerudung yang sedang berusaha mendorong para prajurit tersebut sambil berteriak, sepertinya dia sedang berusaha untuk menghentikan mereka.

Rudy yang melihat kejadian ini langsung berspekulasi liar dipikirannya.

"Ohhhh? Berani sekali mereka berbuat demikian didepan Pria Pecinta Keindahan seperti Saya ini!"(Isi Pikiran Rudy)

Setelah bergumam aneh dipikirannya, Rudy berjalan menembus kerumunan dan mendekati para Prajurit itu.

"Hey, ada apa ini sebenarnya?"(Rudy)

Rudy bertanya kepada mereka tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini.

"Siapa? Hhhmmmm. Eh kamu Abang yang kemarin itu kan?"(Prajurit)

Mendengar pertanyaan Rudy, seorang prajurit menanggapi dan kebetulan dia adalah Abang Prajurit yang telah dia sogok digerbang masuk sebelumnya.

"Ohhhhh, ternyata Abang Prajurit yang kemaren ya? Hemmm, ada apa ini sebenarnya, kenapa Abang dan yang lainnya memukuli bapak ini?"(Rudy)

Rudy yang ingat bahwa itu adalah Abang prajurit yang telah dia sogok sebelumnya, bertanya kepada Abang Prajurit tersebut.

"Emmm, pria ini adalah pengkhianat kerajaan! Bang Rudy tidak perlu repot mengurusi mereka?"(Abang Prajurit)

Abang Prajurit itu memberitahukan bahwa bapak itu adalah seorang pengkhianat, dia juga tidak lupa untuk mengingatkan Rudy.

"Hemmmmmm? Bagaimana Abang bisa menyimpulkan seperti itu. Boleh Saya tahu alasannya?"(Rudy)

Mendengar fakta itu, Rudy menanyakan alasan mengapa mereka menyebut bapak itu adalah pengkhianat.

"Eh? Yah, dia adalah Bangsawan yang telah di asingkan kesini. Ya, pastinya dia telah melakukan hal yang buruk sehingga pihak kerajaan mengasingkannya. Ya kan? Ya kan?"(Abang Prajurit)

Lalu Abang Prajurit itu mengemukakan alasannya yang tidak mendasar, dia juga melirik kearah Prajurit yang lain bermaksud untuk membantunya meyakinkan bahwa pendapatnya adalah benar.

"Oh begitu, hehehehe. Ya begini saja Bang? ... ... ... ... Hehehehe, oke kan?"(Rudy)

Rudy merangkul Abang Prajurit itu dan berbisik kepadanya.

"Hehehehe, Abang Rudy bisa saja. Yah, nama Saya Pablo, panggil Saya dengan itu mulai sekarang heheheh, mulai sekarang kita adalah teman. Hehehehe"(Pablo)

Entah apa yang telah dibisikan oleh Rudy sehingga Abang Prajurit yang bernama Pablo itu langsung bersikap baik dan menganggap Rudy adalah temannya.

"Ya ya ya hehehheheh. Oke Bang Pablo, Abang tenang saja masalah mereka biar Saya yang urus, ok?"(Rudy)

Dan pembicaraan santai antar teman pun berlanjut...

"Yah, jika Bang Rudy maunya seperti itu, sebagai teman Saya pasti akan mengikutinya gkgkgkgkgkgk. Ayo kita sudahi masalah ini, semuanya bubar sekarang! Hehehe, kalau begitu Kami akan melanjutkan patroli lagi Bang Rudy? Dan terimakasih juga hehehehe?"(Pablo)

"Ok Bang Pablo hehehhe, selamat bertugas kembali?"(Rudy)

"Yah, hehehhehe. Ayo kita lanjutkan berpatroli!"(Pablo)

Setelah mufakatnya dengan Rudy telah tercapai, Pablo pun segera mengajak rekan prajuritnya yang lain untuk segera meninggalkan Bapak tua dan Wanita tersebut.

Kemudian setelah Pablo dan teman Prajuritnya telah pergi, Rudy mendekati Bapak Tua itu dan...

"Dhuh cahya sing nyenengake mulihake kabeh kekeselen. Recovery... Dhuh banyu bening ngumbah kabeh rereget awak iki. Clean... Dhuh angin sepoi garing karo anget sampeyan Dry..."(Rudy)

Rudy kembali melakukan TripleCasting mantra miliknya!

"Ding Ding Ding"

3 lingkaran sihir berukuran sedang, muncul hampir bersamaan di sekitar Bapak Tua dan Wanita tersebut.

Ke 3 lingkaran sihir itu bersinar dan menerangi mereka berdua, lalu keajaiban pun terjadi!

Yah, Luka yang diderita oleh Bapak Tua itu telah pulih sepenuhnya.

Pakaian mereka berdua yang sebelumnya telah kotor juga kembali bersih seperti sedia kala, bahkan semua perasaan cemas serta kelelahan akibat kejadian yang tadi juga telah hilang begitu saja.

Kemudian...

"Terima kasih Tuan. Terima kasih Tuan. Terima kasih"(Wanita)

Wanita yang ternyata sangat canti dan anggun itu berulang kali berterima kasih kepada Rudy untuk menunjukan rasa syukurnya.

" . . . ?"(Rudy)

Tapi Rudy hanya bengong karna ia baru saja menyadari sesuatu?

Yah, mantra sihirnya telah berhasil dan itu menyebabkan semua orang yang sedang melihat aksinya menatapnya dengan mata penuh kekaguman.

Karna terlalu Fokus untuk membantu Wanita ini, Rudy tidak lagi berfikir sebelum melakukan sihirnya yang barusan, dan itu menyebabkan dia menjadi pusat perhatian!

Tapi Rudy yang panik itu, entah bagaimana caranya, dia tiba-tiba menghilang dari tempatnya berdiri saat ini.

"Tuan?"(Wanita)

" . . . ?"(Bapak Tua dan Semua Orang Yang Juga Melihat)

Dia meninggalkan semua orang yang masih merasa bingung akan keanehan yang telah mereka lihat saat ini.

Yah, meski disini orang-orang sudah terbiasa dengan sihir, apa yang Rudy lakukan barusan adalah hal yang cukup langka bagi mereka.

Tapi dimanakah Rudy berada saat ini?

Dia sebenarnya masih berdiri ditempatnya, hanya saja Rudy sedang menggunakan mantra menghilangnya yang sangatlah rahasia itu.

Saat ini dia masih mengaggumi Keanggunan yang ada didepan matanya, tapi Rudy agak sedikit kecewa karna Wanita itu ternyata adalah Istri dari Bapak Tua tersebut.

"Nyonya jaga diri baik-baik ya . . . Jika terjadi masalah, cari saja Saya dipenginapan bernama Hotel Melati, Saya pasti akan membantu Nyonya!"(Rudy)

Entah apa yang dipikirkan Rudy hingga dia sampai membuat janji pada Wanita ini.

Rudy saat ini sedikit melupakan salah satu norma yang selalu dia pegang teguh!

Yah, walau Rumput Tetangga itu lebih hijau, itu tetaplah Rumputnya Tetangga, dan Saya bukanlah kambing yang akan memakan Rumputnya Tetangga.

Tapi mungkin karna Nyonya itu adalah wanita dewasa paling cantik yang pernah dia temui hingga saat ini. Jadi untuk memasukannya kedalam kategori Rerumputan Tetangga adalah hal yang salah.

Karna bagi Rudy Nyonya ini adalah Bunga!

Jadi wajar saja jika dia sedikit terbawa suasana sekarang.

Yah, karna dia adalah Pria Pecinta Keindahan!

Dan nantinya berita tentang aksi dari Rudy akan menyebar keseluruh penjuru kota SandPort ini.

"Pembela Keindahan"

Itu adalah julukan yang akan diberikan oleh orang-orang tentang aksi Rudy saat membela Nyonya Anggun dan Bapak Tua itu.

Bersambung...