"Mmm, oh ya maaf jika Ibu belum sempat memberitahu kamu sebelumnya. Sebenarnya kedatangan Ibu kesini untuk mencari Tuan Rudy. Ya, karna dia sudah menolong Ayah kamu kemaren"(Anna BigRose)
"Kenapa? Apa yang terjadi pada Ayah? Kenapa Ibu tidak memberitahu saya?"(Arlin)
Arlin bertanya dengan panik setelah mendengar ucapan Ibunya.
"Ehem maaf, Ibu hanya tidak mau membuatmu khawatir? Kemaren karna suatu hal, Ayah dipukuli oleh para ksatria yang sedang berpatroli di pelabuhan. Tapi tenang saja, Ayah kamu baik-baik saja tidak ada yang perlu kamu khawatirkan? Ehem. Dan saat itu Tuan Rudy lah yang mengatasi para ksatria itu, dia bahkan menyembuhkan luka-luka Ayah kamu? Jadi Arlin, kamu juga harus berterima kasih pada Tuan Rudy dan bersikaplah lebih sopan mulai sekarang?"(Anna BigRose)
Anna menjelaskan kejadian yang menimpa mereka kemaren, lalu dia juga sedikit menegur Arlin yang sepertinya kurang sopan terhadap Rudy. Arlin pun tersentak mendengar apa yang dikatakan Ibunya, lalu dia sedikit menundukan kepalanya
Disini Rudy hanya berdiri saja dan memperhatikan mereka.
"Ya Bu. Maaf karna saya sudah salah mengira sebelumnya. Juga Rudy? Terimakasih sudah menolong Orang tua saya? Mmmmm, Saya pasti akan membalas kebaikan kamu"(Arlin)
Arlin meminta maaf pada Ibunya dan juga berterimakasih pada Rudy.
"Ahh, tidak perlu sungkan seperti itu. Saya hanya kebetulan sedang berada disana saja, dan kebetulan juga saya mengenal ksatria itu. Jadi tidak perlu terlalu dilebih-lebihkan, ehem. mungkin nanti saya butuh bantuan kamu juga saya rasa. Ya, ditempat saya berasal membantu orang yang sedang kesusahan itu adalah hal yang biasa. Jadi anggap saja apa yang saya lakukan itu hal biasa, ok?"(Rudy).
Karna merasa agak tidak enak dengan perlakuan berlebihan Arlin, Rudy membuat alasan agar Arlin bersikap seperti biasa saja kepadanya.
"Eh? Ya, terima kasih. Dan juga karna kita belum sempat berkenalan sebelumnya, maka saya akan memperkenalkan diri saya sekarang. Saya Arlin BigRose, mohon kerjasamanya mulai sekarang"(Arlin)
"Ya saya juga meminta maaf karna juga belum memperkenalkan diri. Saya Rudy, mohon kerjasamanya juga"(Rudy)
Akhirnya Rudy dan Arlin pun telah resmi berkenalan.
"Maaf saat ini saya belum bisa menyapa kamu dengan benar, karna saya harus segera pergi untuk menyelesaikan Quest saya. Hmmm bagaimana jika nanti malam saya meneraktir kamu? Apakah kamu luang malam ini?"(Arlin)
"Ya, tidak masalah jika kamu tidak keberatan"(Rudy)
"Hhmmmm. Bagaimana jika kita mengajak Tuan Rudy makan malam dirumah kita saja? Ayah kamu pasti akan senang mendengarnya"(Anna BigRose)
Anna yang mulanya hanya mengamati obrolan Rudy dan Arlin pun ikut memberikan usulannya. Lalu Arlin menoleh dan ingin mengatakan sesuatu, tapi Rudy lebih dulu berbicara.
"Ohho, itu merupakan kehormatan bagi saya. Uhum. Jika keluarga Nyonya tidak keberatan maka saya akan menerima tawaran ini. Lagian saya juga baru saja tiba dikota ini, jadi saya rasa akan bagus jika dapat berso. Ehem. maksudnya bergaul dengan orang-orang disini"(Rudy)
"Fufu. Kalau begitu sudah diputuskan kalau malam ini kita akan makan malam bersama dirumah. Arlin? kamu juga harus ikut nanti malam, jadi kamu jangan sampai pulang terlambat?"(Anna BigRose)
"Iya Bu. Mmm, sepertinya sudah waktunya saya pergi Bu. Saya akan pulang lebih awal nanti, jadi Ibu tenang saja? Juga Boby, Pedro? Kakak mau pergi kerja dulu ya. kalian berdua jangan nakal. Nanti kakak belikan makanan yang enak untuk kalian semua. Uhum. Dan Rudy, sampai jumpa nanti malam? Ok. Kalau begitu saya pergi dulu"(Arlin)
"Ya jangan terlalu memaksakan diri kamu? Yaa, Ibu akan berbincang dengan Tuan Rudy sebentar, baru setelahnya Kami akan pulang. Berhati-hatilah saat menjalankan Questnya?"(Anna BigRose)
"Ya Bu"(Arlin)
"Ok. semangat kalau begitu"(Rudy)
Kedua adik laki-laki Arlin hanya menganggukan kepala sambil tersenyum. Sepertinya kedua adiknya memang anak-anak yang pemalu, wajar saja jika selama ini mereka berdua hanya diam dan terus memperhatikan. Apa sih yang sebenarnya sedang orang-orang dewasa ini bicarakan. Begitulah kira-kira yang kedua adik Arlin pikirkan selama ini.
Dan setelah selesai mengucapkan salamnya Arlin pun sedikit menundukan kepala pada Ibunya, dia juga mencubit pipi kedua adiknya itu. Kemudian dia sedikit memaksakan senyum kepada Rudy dan berbalik pergi meninggalkan mereka.
Namun baru beberapa langkah saja dia berjalan, Arlin sedikit khawatir karna Rudy dan Ibunya telah kembali asyik melakukan perbincangan mereka sambil mulai berjalan juga dibelakangnya.
Hhmmmm, jelas Pria Ini Berbahaya!
Itulah yang Arlin pikirkan tentang Rudy.
Tapi Arlin tetap melanjutkan langkahnya dan pergi meninggalkan mereka dibelakang.
Yah, dia harus segera menyelesaikan Questnya dan pulang Lebih awal hari ini.
Lanjut.
Setelah Arlin meninggalkan penginapan ini, Rudy melanjutkan obrolannya dengan Nyonya Anna di loby sambil meminum teh.
Rudy juga memesan kue dan minuman untuk Boby dan Pedro hingga mereka akhirnya mulai berani berbicara dengan Rudy.
Yah, Rudy sangat tahu bagaimana trik dalam mengambil hati anak-anak.
Dan setelah mereka berbincang selama kurang lebih 1 jam, Anna berpamitan dan mereka bertiga kembali kerumahnya.
Waktu berlalu...
Sekarang Hari sudah menjadi gelap.
Tapi didalam kamarnya, Rudy aedang mondar-mandir sambil memikirkan sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Saat ini Rudy sudah mandi dan berpakaian rapi karna malam ini dia akan pergi makan malam dirumah Arlin. Tapi dia bingung, karna dia tidak tahu dimana tapatnya rumah Arlin itu.
Apakah nanti Arlin yang akan menjemputnya kemudian pergi kerumahnya bersama?
Ataukah dia harus pergi sendiri kesana?
Itulah yang sedang Rudy pikirkan hingga membuatnya kebingungan saat ini.
"Ah, harusnya tadi saya mengantar Nyonya Anna pulang? Dengan begitu saya akan tahu dimana mereka tinggal, kan? Hhhmmm. Ini semua salah prinsip lelaki sejati saya itu! Harusnya saya tidak perlu terlalu mementingkan soal etika tidak jelas itu. Hhhmm, saya rasa mengantar Istri orang lain pulang kerumahnya juga termasuk hal yang baik? Yah, kalau sudah begini saya hanya bisa berharap Arlin yang datang menjemput saya kesini. Hhhmmm Ya, seperti itu saja?"(Rudy)
Rudy mulai berbicara sendirian dikamarnya.
Memang sangat disayangkan karna Rudy sedikit bodoh jika berhubungan dengan hal-hal yang terkait dengan interaksi sosial seperti ini.
Pada waktu yang sama ditempat lainnya.
Saat ini Arlin dan Ibunya sedang melakukan sebuah pembicaraan rahasia diantaramereka.
"Bagaimana dengan pekerjaan kamu akhir-akhir ini, apakah itu melelahkan?"(Anna BigRose)
Anna bertanya pada Arlin.
"Sama seperti biasanya Bu. Pekerjaan saya juga tidak melelahkan, kok. Malah saya senang karna hadiah Quest dari serikat lumayan besar, jadi sedikit demi sedikit saya mulai bisa menabungnya. Mmmm bagaimana dengan Ayah. Apakah hasil tangkapan ikannya banyak akhir-akhir ini?"(Arlin)
Arlin pun menjawab pertanyaan Ibunya itu, dia juga bertanya tentang bagaimana pekerjaan Ayahnya akhir-akhir ini.
Dan percakapan mereka berdua terus berlanjut.
"Yaa, seperti biasa hasil tangkapannya tidak terlalu bagus akhir-akhir ini. Tapi tidak apa-apa, itu sudah cukup untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga kita? Lagipula Ayah sudah berusaha keras untuk kehidupan kita selama ini"(Anna BigRose)
"Yaa Bu, Ayah sudah berusaha keras. Hhhmmm Ibu tenang saja, saya akan menaikan rank saya dengan cepat agar bisa mengambil quest yang lebih tinggi. Dan dengan begitu saya akan mendapat uang lebih banyak untuk membantu?"(Arlin)
Arlin mencoba sedikit menghibur Ibunya.
"Maaf jika sebagai orang tua kami malah menyusahkan kamu, Arlin? Seharusnya sebagai orang tua kamilah yang berkewajiban untuk merawat kalian. Tapi sekarang kami malah harus menyusahkan kamu untuk semuanya? Mmmm jika saja Ibu dulu bisa meyakinkan Ayah kamu"(Anna BigRose)
"Ayah dan Ibu tidak perlu merasa seperti itu? Saya malah senang karna sekarang saya bisa sedikit membantu keluarga kita? Tapi tetap saja saya tidak akan pernah memaafkan Raja mesum itu! Hanya karna Ibu menolak menjadi kepala penyihir istana, dia sampai mengasingkan dan menyebut keluarga kita sebagai pengkhianat! Saya pasti akan membalasnya nanti!"(Arlin)
Arlin pun mengucapkan perkataan yang membuat Anna sedikit khawatir.
"Arlin sudah cukup! Jangan ungkit masalah itu lagi?"(Anna BigRose)
Anna pun berusaha menghentikannya. Tapi Arlin tetap tidak berhenti dan meneruskan perkataannya itu sehingga mereka berdua sedikit berdebat, karnanya.
"Kenapa saya tidak boleh membalas mereka? Raja mesum itu hanya pria patah hati yang menjijikan!"(Arlin)
"Arlin!"(Anna BigRose)
"Ibu? Ibu dan Ayah tidak perlu menutupi masalah ini lagi. Sekarang saya sudah dewasa. Saya sudah mengetahui semua cerita tentang Raja itu yang sejak lama sudah menyukai Ibu? Pria itu. saya bersumpah akan membunuhnya!"(Arlin)
"........"(Anna BigRose)
Anna terdiam.
Dia tidak tahu bagaimana harus menjawab pernyataan Arlin tersebut.
Arlin tidaklah salah jika dia ingin membalas atas semua perlakuan yang telah menimpa keluarga mereka selama ini.
Tapi?
"Arlin Dengar! Ayah dan Ibu hanya ingin kalian semua hidup tenang dan bahagia. Hanya Itu saja? Kami menerima pengasingan kala itu dengan tujuan untuk menjauhkan kalian semua dari cengkraman pihak kerajaan. Jadi lupakanlah hal itu dan kita lanjutkan hidup kita disini seperti biasa. Lambat laun semua orang juga akan melupakan nama BigRose kita"(Anna BigRose)
"Tapi sampai kapan?"(Arlin)
"Sudah cukup, Jangan buat Ibu mengulanginya!"(Anna BigRose)
Anna sedikit memancarkan auranya menindasnya dan membentak Arlin!
"Mmmm Ya Bu. Maaf?"(Arlin)
Arlin pun langsung melunak dan segera meminta maaf pada Anna.
Sekarang dia ingat bahwa sejak dulu dia memang sedikit takut pada sosok Ibunya ini.
Yah, Anna BigRose muda adalah sosok penyihir yang sangat dihormati dikerajaan ini. Dia merupakan penyihir paling berbakat kala itu.
Anna yang merupakan anak dari keluarga bangsawan BigRose sudah menjadi sosok yang begitu menonjol sejak dia masih kecil. Dia akhirnya menjadi penyihir tingkat lanjut diusia 15 tahun dan masuk ke jajaran elit di akedemi kerajaan. Disanalah dia berteman akrab dengan sosok pangeran Ranzel. Tapi entah mengapa ketika dia berumur 20 th Anna malah menikahi Ayahnya Arlin yang kala itu hanyalah seorang bangsawan baru yang diangkat karna prestasi kemiliterannya. Hal ini jelas membuat pangeran Razel kecewa karna sudah aejak lama dia telah menyukai Anna.
Lalu semejak itulah pangeran Ranzel terus berupaya untuk memisahkan Anna dan Ayah Arlin dengan bermacam cara. Dia bahkan menghasut keluarga BigRose yang mengakibatkan Anna dikucilkan oleh keluarganya.
Tahun-tahun pun berlalu sampai Arlin dan adik-adiknya telah lahir, tapi sosok Ranzel yang telah menjadi Raja pun masih belum menyerah ada Anna.
Dan puncaknya terjadi sekitar 5 tahun yang lalu.
Kala itu kerajaan ini sedang berkonflik dengan kerajaan Animal dan dengan alasan perang yang akan terjadi, Raja pun meminta Anna yang merupakan seorang penyihir tingkat lanjut untuk menjadi kepala dari tim penyihir istana. Ayah Arlin yang mengetahui niat asli dari Raja pun bersikeras melarang Anna.
Lalu melalui dukungan dari para bangsawan termasuk keluarga BigRose dan dengan sedikit propaganda, Raja Ranzel pun mengeluarkan perintah pengasingan dan mencap keluarga mereka sebagai pengkhianat karna telah menentang perintah Raja.
Begitulah cerita singkat tentang apa yang telah terjadi dengan keluarga Arlin kala itu.
Lanjut...
"Ya tidak perlu dipikirkan. Ibu juga minta maaf karna telah membentakmu? Sekarang kamu mandi dan beriaslah. Jangan samai membuat Tuan Rudy kecewa dengan penampilan kamu malam ini?"(Anna BigRose)
Setelah melihat Arlin yang sudah tenang, Anna pun menghentikan aura menindasnya.
Kemudian Anna kembali berbicara seperti biasanya. Dia juga mengingatkan Arlin agar segera bersiap untuk acara malam ini.
"Mmmmmm, ya saya angat penasaran kenapa Ibu begitu menghormati Rudy ini? Apa yang spesial dari dia?"(Arlin)
Karna merasa aneh melihat perilaku Ibunya yang sangat menghormati Rudy, Arlin pun menanyakan hal tersebut.
Karna Arlin berpikir tidak mungkin Ibu yang telah lama dia kenal ini akan bersikap demikian hanya karna Rudy telah menolong mereka sebelumnya.
Yah, pasti ada sebab yang lain.
Itulah pikirnya.
"Kamu akan segera mengetahuinya nanti. Fufufu"(Anna BigRose)
Tapi Anna tidak menjawab pertanyaan Arlin. Dia malah menunjukan senyumannya yang penuh makna.
"Mmmmm Ibu?"(Arlin)
Karna rasa penasarannya, Arlin masih terus berusaha menanyakan masalah ini.
"Maaf Ibu juga belum bisa nemastikannya. Tapi yang harus kamu ingat adalah bersikap hormatlah pada dia mulai dari sekarang. Mengerti?"(Anna BigRose)
"Tapi apa alasannya? Saya benar-benar ingin tahu?"(Arlin)
"Apakah kamu pikir kamu bisa mengalahkan Ibu?"(Anna BigRose)
"Tentu saja tidak!"(Arlin)
"Bagus jika kamu masih bisa menyadari hal itu. Ehem. Maka mandi dan beriaslah yang cantik. Karna kecantikan itu merupakan senjata paling hebat yang dimiliki oleh wanita Fufufuufufu. Nantinya kamu juga akan mengerti tentang hal ini"(Anna BigRose)
"Ya Bu, saya akan mengingatnya"(Arlin)
Setelah mengatakan itu, Arlin segera pergi kekamar mandi dan percakapan rahasia antara mereka berakhir.
Dan beginilah yang terjadi.
Arlin beserta Ibunya juga sama sekali tidak memikirkan bagaimana caranya Rudy akan bertamu kerumah mereka.
Bersambung...