Saat ini Rudy dijemput oleh 2 orang staf dari Serikat Pemburu, lalu dia pergi bersama kedua staf tersebut menuju kelokasi tes yang dijanjikan.
Dijalanan, orang-orang memandangi Rudy yang dikawal oleh 2 staf Serikat Pemburu tersebut. Hal ini tentu saja membuat Rudy sedikit malu, tapi sayangnya kedua staf tersebut terlihat biasa saja dan tetap berjalan dikedua sisinya. Dan akhirnya Rudy sudah tidak peduli tentang pendangan orang-orang terhadapnya, mereka bertiga pun terus berjalanan kearah gerbang kota.
Ketika mereka sudah dekat dengan gerbang, Rudy melihat Arlin, Sofia dan juga seorang pria tua, yang telah menunggu kedatangan mereka. Kedua staf pun membimbing Rudy dan segera menghampiri.
Kemudian Rudy bertukar sapa dengan Arlin dan Sofia, dia juga sedikit melakukan perkenalan pada pria tua tersebut, dia bernama Pablo Silva, kepala cabang dari serikat pemburu dikota ini.
Setelah itu mereka ber-enam pun meinggalkan gerbang kota tersebut. Mereka menyusuri padang safana dan hutan kecil yang ada di sisi luar dari tembok kota.
Pablo, Sofia dan kedua staf serikat berjalan didepan, sedangkan Rudy dan Arlin mengikuti dibelakang mereka.
Rudy hanya mengikuti dan tidak banyak bicara, karna dia merasa canggung pada sikapnya Arlin yang begitu menghormatinya hari ini. Ini memang sedikit aneh, tapi Rudy tidak terlalu mempersoalkan masalah ini. Yah, saya akan bertanya padanya malam nanti, itulah yang Rudy pikirkan.
Setelah 30 menit berjalan, mereka akhirnya telah berada cukup jauh dari tembok kota, Itu kira-kira berjarak 3 km dari tembok tersebut, tapi karna lokasi mereka saat ini cukup tinggi, mereka masih bisa melihat pemampakan tembok kota SandPort yang berada dikejauhan tersebut.
Setelah merasa telah cukup jauh dari kota, Pablo berbalik ke arah Rudy dan menanyakan kesiapannya.
"Apa kamu sudah siap?"(Pablo Silva)
"Yaa, saya sudah siap"(Rudy)
Rudy mengangguk dan menjawab.
"Ok, kalau begitu mari ikuti saya. Fly..."(Pablo Silva)
Setelah mengatakan itu Pablo berucap pendek dan terbang menjauh.
Haaaaaaaaaa! Ini mantra paling normal yang pernah saya dengar sampai sekarang! Orang tua ini? Saya harus berusaha untuk bisa akrab dengannya. Rudy bergumam dipikirannya setelah melihat aksi dari Pablo.
Yah, karna Mantra yang Rudy pelajari dari catatan disuku pasir adalah mantra-mantra kuno dari puluhan ribu tahun yang lalu. Jelas hal itu berbeda dengan pelafalan mantra singkat yang Pablo lakukan saat ini.
Tapi Rudy tidak tahu bahwa mantra Fly tersebut merupakan satu-satunya mantra yang bisa Pablo gunakan tanpa harus merapal. Karna hal ini sangat berkaitan dengan Element utama dari Pablo sendiri, yaitu Angin.
Sebenarnya Lucasto juga memiliki element angin, tapi sayangnya Lucasto mempelajari sihir hanya dari catatan yang ada disukunya, sehingga dia juga tidak tahu tentang hal ini. Tapi jika sebelumnya Rudy menanyakan hal ini pada Arlin, tentu dia tidak akan salah langkah seperti apa yang akan dia lakukan sekarang.
Rudy segera merubah rencana setelah melihat aksi Pablo. Dia sekarang akan tampil maksimal untuk membuat Pablo terkesan.
Melihat Pablo yang mulai menjauh, Rudy pun langsung terbang dengan kekuatan psikisnya dan segera menyusulnya dalam sekejap.
Pablo Kaget melihat Rudy yang tiba-tiba telah berada disampingnya itu. Tapi dia berpura-pura tetap tenang untuk menjaga wibawanya, lalu dia menoleh ke Rudy dan mengangguk ringan seakan hal ini biasa saja.
Kemudian Pablo berbicara dengan Rudy yang saat ini telah terbang tepat disampingya.
"Uhum. Kamu memang anak muda yang menjanjikan"(Pablo Silva)
Pablo sedikit memuji Rudy, karna menurutnya, generasi yang lebih tua harus bisa memotivasi generasi yang lebih muda.
"Terima kasih. Ehemn Tuan Pablo juga sangat hebat dan saya sangat kagum dengan sihir tanpa rapalan yang barusan?"(Rudy)
Rudy menjawab dengan pujian juga, dia juga menyinggung masalah pelafalan mantra singkat yang Pablo tunjukan tadi.
"Hoho, maksud kamu mantra Fly? Yaa jika kamu seorang penyihir yang berbakat maka kamu pastinya juga bisa menggunakan sihir tanpa rapalan seperti saya, hohoho."(Pablo Silva)
Sambil tetap bergaya seperti orang tua yang bijak, Pablo sekali lagi melebih-lebihkan perkatanya.
Yah, jika saja Rudy tahu akan hal ini, tentu dia akan segera mencabut kumis pak tua ini!
Setelah mereka sudah agak menjauh dari lokasi Arlin dan yang lain, Pablo memberitahu Rudy bahwa jarak ini sudah cukup dan mereka berhenti di udara.
Pablo kemudian mengambil jarak sekitar 10 m dari Rudy.
"Sekarang Kita akan melakukan simulasi pertarungan sihir terlebih dahulu. Tapi sebelum itu saya ingin bertanya. Apa sihir terkuat yang bisa kamu gunakan dan berada pada level berapa itu?"(Pablo Silva)
Pablo menjelaskan rencananya, dia juga bertanya tentang sihir terkuat yang Rudy miliki.
"Ok. Tapi sebelum itu saya ingin Tuan Pablo menjamin Serikat Pemburu tidak akan mengumumkan hasil tes saya secara terbuka. Dan saya juga ingin Tuan Pablo menjelaskan tentang sihir tanpa rapalan yang tadi kepada saya?"(Rudy)
Rudy mengajukan syarat ini setelah memilah hal yang paling masuk akal dan menguntungkan dirinya. Dia tidak terlalu khawatir jika anggota Serikat Pemburu yang lain tahu akan kekuatannya. Toh, nantinya mereka juga akan tahu, pikir Rudy.
"Ok. Saya bisa menyetujui itu"(Pablo Silva)
Setelah mempertimbangkannya sejenak, Pablo pun menyanggupi syarat dari Rudy tersebut.
Dan tes ini segera dimulai...
=====================
Ditempat yang yang agak jauh dari posisi Rudy dan Pablo, Arlin dan Sofia sedang berdiri dan memandang kearah mereka berdua saat ini.
"Apakah kamu tahu teknik apa yang dia gunakan untuk terbang tadi?"(Arlin)
Arlin bertanya kepada Sofia karna dia tetap tidak bisa merasakan Mana milik Rudy bahkan ketika dia mulai terbang barusan.
"Saya benar-benar tidak tahu. Alat pendeteksi Mana juga tidak menunjukan reaksi sedikitpun ketika dia mulai terbang. Padahal itu bereaksi ketika Bos terbang dengan mantra Fly sebelumnya?"(Sofia)
Sofia menjelaskan pendapatnya pada Arlin.
Mereka berdua kembali mengobrol sambil melihat ke arah Rudy dan Pablo. Dan kedua anggota staf lain juga melakukan hal yang sama seperti mereka.
Kemudian ditempat mereka berempat sedang berdiri sekarang, secara tiba-tiba langit yang awalnya cerah mendadak menjadi gelap! Kemudian angin dingin berhembus dan menyebabkan suhu turun dengan sangat cepat!
Arlin dan Sofia mulai merasa sedikit khawatir dengan kejadian ini.
Dan berselang beberapa detik saja, udara diseluruh area tempat mereka berada bergetar dengan hebat! Tekanan yang dipancarkan ini membuat mereka sesak dan kesulitan untuk berdiri.
Apakah ini benar-benar sesuatu yang disebabkan oleh pancaran Mana seseorang?
Mereka ber-empat bertanya-tanya dibenaknya. Karna hal yang mereka alami saat ini seolah adalah gambaran dari akhir dunia!
"Sofia!"(Arlin)
Arlin yang panik berteriak pada Sofia yang telah terduduk di sebelahnya, sepertinya Sofia sudah tidak kuat untuk berdiri lagi.
"Lihat itu"(Sofia)
Tapi Sofia yang pucat tidak menjawab.dan hanya menunjuk kelangit yang ada diatas mereka.
Arlin mendongak keatas dan terdiam.
"........"(Arlin)
Bahkan para penjaga di gerbang dan semua penduduk dikota yang berada jauh dari sana merasakan tekanan dari arah awan gelap tersebut berada.
Dan di atas tembok kota yang jauh dari keramaian. Seorang wanita berambut merah sedang berdiri sendirian dan memandangi arah kumpulan awan gelap yang baru saja muncul tersebut.
"Fufufufuufu, sungguh jumlah Mana yang mengerikan! Fufufufufufu"
Dia tertawa sambil menutupi mulutnya menggunakan kipas kecil yang dia pegang. Kemudian dia sedikit bergumam dan setelahnya dia kembali tertawa.
Yah, tingkah wanita ini sedikit menakutkan.
=====================
Kembali ketempat Arlin dan yang lainnya berada.
Apa yang telah Sofia dan Arlin lihat dilangit saat ini adalah sebuah lingkaran sihir yang sangatlah besar!
Kedua staf yang juga menyaksikan hal ini langsung mendekat kearah Sofia dan Arlin, seolah mereka berniat menjaga keduanya. Kemudian lingkaran sihir lain bersinar tepat didepan mereka dan Pablo pun muncul dari sana dengan nafas terengah-engah.
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan dan cepatlah berkumpul didekat saya, kita harus segera teleport ke gerbang kota!"(Pablo Silva)
Pablo yang baru muncul langsung memberi perintah, kedua staf yang mendengar perintah Pablo dengan sigap membopong Arlin dan Sofia yang sudah tidak bisa berjalan dan segera mendekat kesisinya, setelah itu Pablo langsung merapal mantra teleportnya, kemudian cahaya segera membungkus mereka dan dalam sekejap mereka telah berpindah kesisi luar tembok kota yang agak jauh dari gerbang.
Pablo memang sengaja berteleport agak jauh dari gerbang, dan sesuai dengan dugaannya, saat ini gerbang kota telah dipenuhi oleh kerumunan orang-orang yang saling berdesakan ingin segera memasuki kota.
Tapi Pablo tidak peduli, dia berbalik dan menoleh lagi kearah tempat mereka sebelumnya.
Disana dia melihat awan gelap yang mencakup area yang sangat luas, lalu dari awan itu muncul puluhan tornado bercampur petir yang menghancurkan segala hal yang ada dibawahnya.
Jika saya telat beberapa detik saja, kami semua pasti sudah mati tanpa jasad!
Pablo bergumam dibenaknya.
Fenomena tersebut berlangsung selama 10 menit, dan dalam kurun waktu itu Pablo benar-benar berdoa dengan tulus, semoga awan gelap ini tidak bergerak mendekati kota.
Karna Pablo berpikir, Jika hal itu benar-benar terjadi, dia tidak tahu bagaimana caranya harus bertanggung jawab!
Pablo benar-benar ketakutan karnanya.
Untungnya sampai pada saat fenomena itu berhenti, awan gelap tersebut tetap berada ditempatnya, dan Pablo berterimakasih pada Dewa karna telah mengabulkan permohonannya.
Sekarang dia pun bisa sedikit bernafas lega.
Bersambung...