Arlin beserta keluarganya sedang menunggu kedatangan Rudy sambil sedikit berbincang-bincang.
Terutama untuk Ayahnya. Dia sangat menantikan kedatangan Rudy ini.
"Apakah Tuan Rudy benar-benar akan datang, Ma?"(Ayah Arlin)
Karna Rudy belum juga datang, Ayah Arlin bertanya kepada Istrinya, Anna.
"Seharusnya iya Pa. Hmm dia sudah berjanji akan datang malam ini"(Anna)
Anna pun menjawab pertanyaan suaminya itu.
"Tapi sekarang sudah jam 8, kenapa dia belum juga tiba?"(Ayah Arlin)
"Ayah, mungkin Kak Rudy hanya sedang tersesat hehehe"(Perdo)
Anak ke 3 mereka yang bernama Perdo pun ikut bersuara.
"Ehhhh?"(Anna dan Arlin)
Karna perkataan Perdo barusan, Anna dan Arlin sadar jika mereka tidak pernah memberitahu Rudy tentang keberadaan dari rumah mereka.
Kepanikan diantara mereka pun terjadi.
Tapi disaat mereka sedang sibuk mendiskusikan masalah ini terdengar suara ketukan di pintu rumah mereka.
Arlin pun bergegas kedepan dan melihat siapa ssbenarnya yang telah datang sekarang.
Sebelum membuka pintu Arlin menanyakan siapa itu.
"Siapa?"
"Emmm. Maaf terlambat. Ini Saya, Rudy"
Arlin yang mengetahui ini kaget dan segera membuka pintu rumahnya.
"Haaa! Maaf tunggu sebentar"
Arlin meminta maaf dan menyuruh Rudy menunggu sebentar. kemudian dia berbalik dan dengan terburu-buru memanggil Ayah dan Ibunya untuk menyambut Rudy.
Kemudian...
"Hoho, maaf saya terlambat menyambut. Uhum. Perkenalkan Saya Antonio. Dan terimakasih karna telah menolong saya sebelumnya"(Antonio)
"Mmm, Tuan Antonio tidak perlu sungkan mengenai hal itu. Ehem. Saya Rudy. Saya juga meminta maaf karna sebelumnya saya belum sempat memperkenalkan diri"(Rudy)
"Hohoho, kamu memang sesuai dengan harapan saya, ayo kita masuk dulu dan melanjutkan obrolanya didalam sambil menikmati hidangan yang telah Anak dan Istri saya siapkan. Ayo, ayo silahkan masuk"(Antonio)
"Hoho saya merasa terhormat atas keramahan Tuan Antonio, mari kalau begitu"(Rudy)
Antonio pun langsung akrab dengan Rudy. Dia merangkul bahu Rudy dan mengajaknya menuju meja makan.
Rudy yang melihat Antonio saat ini teringat akan sosok Reyzo. Pastinya Tuan Antonio juga pria yang berpikiran simple. Rudy bergumam dipikirannya.
Dan mereka pun memulai makan malam ini.
Ketika makan malam ini telah dimulai, Rudy dengan santai menyantap makanan sambil asyik mengobrol dengan Antonio. Sedangkan Anna hanya memperhatikan obrolan mereka berdua dan sesekali tersenyum singkat pada mereka. Rudy juga hanya membalasnya dengan senyum singkat. Karna setelah melihat sosok dari Antonio yang terlihat sangat mencintai Anna, Rudy pun tidak berani lagi untuk bertingkah sok akrab dengan Anna seperti sebelumnya!
Kemudian Rudy juga bercanda dengan adik-adik Arlin yang lain. Dia menceritakan berbagai macam hal menarik dari tempat dia berasal, hal itu membuat adik-adik Arlin sangat penasaran dan bersemangat karnanya.
Arlin yang melihat ini hanya tersenyum dan memakan makanannya dengan sikap yang elegant.
Yah, malam ini Arlin terlihat seperti wanita bangsawan yang sebenarnya. Dia terlihat sangat cantik dengan gaun panjang berwarna hitam yang cocok dengan kulit putihnya, dia juga menyanggul rambut merahnya sehingga terlihat lebih dewasa, anting, kalung dan gelang yang simple itu juga melengkapi tampilan Arlin malam ini.
Rudy bahkan cukup terkejut dengan penampilan Arlin sehingga dia sedikit membayangkan bagaimana sosok Arlin saat 10 tahun kedepan.
Dan itu membuat Rudy ... ... ...
Yah, tidak ada Anna, Arlin pun jadi. Itulah hasil kesimpulan dari pemikiran Rudy.
Rudy kembali menghidupkan semangat Poligaminya!
Ehem.
Lanjut kecerita...
Tidak terasa sudah 3 jam berlalu sejak Rudy tiba disini. Rudy pun berpamitan pada Arlin dan keluarganya. Dia memberitahu mereka bahwa besok pagi dia akan melakukan tes dari serikat pemburu sehingga dia harus beristirahat lebih awal malam ini.
Dan begitulah makan malam ini berakhir.
========================
"Bu? Bu? Apakah Ibu sudah tidur? Bu?"(Arlin)
Arlin yang malam ini tidur bersama Anna, mencolek bahu Ibunya tersebut.
"Hhmm, Ada apa?"(Anna)
Anna pun menoleh dan bertanya.
"Tidak apa-apa, hanya ada sesuatu saja yang ingin saya tanyakan kepada Ibu?"(Arlin)
"Mmmm, ya silahkan"(Anna)
Ibu dan Anak ini pun kembali melakukan percakapan rahasia mereka.
"Ehem. Kalau tidak salah Ibu mengatakan bahwa Rudy menyembuhkan luka Ayah dengan sihir, kan? Tapi kenapa saya sama sekali tidak bisa merasakan adanya Mana dari dia?"(Arlin)
"Yaa, jangankan kamu, Arlin? Ibu saja tidak bisa mendeteksi Mananya. Dan saat itu dia merilis 3 mantra dengan 3 Element berbeda secara bersamaan? Dia bahkan bisa menghilang begitu saja didepan semua orang. Bahkan Ibu tidak tahu dimana saat itu jika dia tidak berbicara langsung kepikiran Ibu"(Anna)
"Haaaaaaa! Di penginapan tadi pagi Ibu tidak menceritakan hal yang seperti ini, kan?"(Arlin)
"Fufufu, tidak mungkin Ibu bercerita seperti ini di depan Tuan Rudy langsung, kan? Lagipula kamu juga tidak menanyakan hal ini sebelumnya. Fufufu Kenapa besok pagi kamu tidak menonton tes yang dia lakukan saja? Ibu rasa si Pablo itu tidak akan keberatan jika kamu disana?"(Anna)
"Ya,ya. Itu ide yang bagus, Bu. Fufufufu"(Arlin)
"Ehem. Dan kamu ingat nasehat Ibu tadi?"(Anna)
"Yaa Bu, mulai sekarang saya akan melupakan balas dendam dan fokus pada hidup kita yang sekarang"(Arlin)
"Hhhmmmm? Ibu memang menyuruh kamu seperti itu, tapi itu hanya karna kita tidak cukup kuat untuk membalas. Tapi silahkan saja jika kamu punya kekuatan yang cukup untuk menghancurkan mereka?"(Anna)
Anna berbicara sambil menunjukan senyum dinginnya yang sedikit menakutkan.
"Maksud Ibu?"(Arlin)
"Ya, tentu Ibu akan membalas mereka jika Ibu mendapatkan dukungan yang cukup. Apa kamu pikir Ibu juga tidak pernah memikirkan hal ini?"(Anna)
"Mmm, maaf"(Arlin)
Arlin kembali meminta maaf karna dia selama ini sama sekali tidak memikirkan perasaan Ibunya. Seharusnya dia sadar jika Ibunya juga menyimpan dendam terhadap mereka, sama seperti dirinya sendiri.
"Selama 5 tahun kita berpindah-pindah kota, Ibu terus mencari sekutu dengan tujuan yang sama. Sayangnya pihak kerajaan terus saja mengawasi keluarga kita sehingga Ibu tidak bisa bertindak secara terang-terangan. Hhhmmmm. Tapi kamu tidak perlu memikirkan hal-hal itu sekarang?"(Anna)
Setelah mendengar pengakuan mengejutkan Ibunya ini, Arlin pun sadar kenapa selama pengasingan ini Ibunya hanya menjadi Ibu rumah tangga biasa saja. Padahal Ibunya merupakan seorang penyihir yang lebih kuat dari dirinya sendiri. Dan jelas Ibunya jauh lebih cerdas daripada dia.
Jadi selama ini Ibu hanya berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa, tapi nyatanya dia terua mencari cara untuk membalas mereka secara diam-diam. Bahkan Arlin ridak menyadari hal ini sama-sekali.
Arlin pun mulai berpikir kembali, tentang hal apa yang harus dia lakukan mulai dari sekarang.
"Ya Bu, saya mengerti. Mulai sekarang saya akan menggunakan kecantikan saya dengan cara yang lebih baik!"(Arlin)
"Fufufufu. Bagus jika kamu mulai mengerti. Karna beginilah wanita keluarga BigRose seharusnya. Ehem. Mari kita sudahi ini. Ibu ada sedikit urusan besok pagi"(Anna)
"Yaa Bu"(Arlin)
Arlin saat ini tidak berani lagi membantah perkataan Ibunya, dia segera setuju.
Tapi Ibunya kembali berbicara dan hal ini membuat Arlin lebih takut padanya.
"Hhmmm.Satu hal lagi. Jangan menjadi wanita bodoh, apalagi sampai jatuh cinta pada pria berpikiran lurus seperti Ayah kamu? Cukup Ibu saja yang menjadi wanita bodoh itu, karna saat Ibu masih muda seperti kamu, tidak ada orang yang menasehati Ibu seperti kamu sekarang, fufufufufu(Anna)
Dan benar saja apa yang dipikirkan Arlin.
Ibunya kembali mengucapkan kata-kata mengejutkan itu sambil tertawa polos seperti itu bukan apa-apa.
"....Mmm ya Bu"(Arlin)
Ibu juga berbahaya!
Inilah yang dipikirkan Arlin.
Sekarang dia merasa sedikit kasihan pada Ayahnya yang selalu hidup dengan jujur dan lurus itu.
Bersambung...