Chereads / Tempat Tertinggi / Chapter 37 - Ch 16 : Kota Pelabuhan, SandPort Bag 1

Chapter 37 - Ch 16 : Kota Pelabuhan, SandPort Bag 1

"Wah . . . Ini baru yang namanya Dunia Lain . . . Wow apa itu? Heemmmmm, yang begini nih baru layak disebut dengan petualangan. Fufufufufu"(Rudy)

Siang ini Rudy telah memasuki Kota SandPort setelah dia selesai melakukan prosedur yang lumayan panjang dari pagi tadi.

Saat ini Rudy sedang berjalan di jalanan kota, dia takjub melihat situasi dikota ini karna srsitektur disini masih mengusung gaya-gaya arsitektur kota-kota di Pusat Dunia pada abad pertengahan. Hal ini tentunya membuat Rudy sangat bersemangat untuk menjelajahi setiap sudut dari kota ini.

========================

Flashback ke 2 hari sebelumnya, saat dimana Rudy, Garuza dan Moozo baru saja menyebrang ke Sisi Lain Dunia ini.

Saat itu mereka bertiga berhenti dipangkalan dari kerajaan Animal tempat dimana Garuza dan Moozo bertugas. Disana Rudy belajar banyak dari Garuza tentang semua hal di Sisi Lain Dunia ini.

Tentang bahasa yang dipakai disini, tentang bagaimana kebiasaan masyarakat, bagaimana cara mereka berpakaian, mata uang yang dipakai, dan semua hal yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari di Sisi Lain Dunia ini.

Garuza menjelaskan bahwa bahasa yang dipakai oleh mayoritas penduduk adalah Bahasa Umum Dunia. Itu adalah bahasa umum yang juga dipakai di Pusat Dunia saat ini.

Cara berpakaian mereka sama seperti pakaian di Pusat Dunia pada abad pertengahan.

Mata uang yang umum dipakai disini adalah Koin Emas, Koin Perak dan Koin perunggu. Ada juga Koin Platinum serta Mana Crystal yang biasa dipakai untuk hal-hal yang Khusus.

Untuk 1 Koin Emas, itu setara dengan 10 Koin Perak. Dan 1 Koin Perak setara dengan 10 Koin Perunggu. Lalu untuk 1 Koin Platinum itu setara dengan 100 Koin Emas, dan untuk Mana Crystal, harganya tergantung kualitas, ukuran, dan juga warnanya.

Warna dari ManaCrystal itu berdasarkan dari jenis Element apa yang terkandung didalamnya. Dan untuk masalah ukuran serta kualitasnya, itu bergantung dari ManaBeast seperti apa dan darimana ManaCrystal itu tercipta.

Yah, ManaCrystal biasanya didapatkan dari ManaBeast yang telah mati.

Karna Saat ManaBeast mati, tubuhnya akan hancur dan menguap ke udara kemudian hasilnya adalah ManaCrystal yang tercipta dari pemurnian Energi BlackMana yang telah mengkontaminasi ManaBeast tersebut.

Dan ada juga ManaCrystal yang berasal dari Pertambangan khusus, Situs-Situs Reruntuhan, ataupun dari beberapa Labyrinth yang tersebar di Sisi Lain Dunia ini.

ManaCrystal juga sering dijadikan perhiasan serta peralatan-peralatan sihir.

(Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada chapter yang masih jauh didepan)

Rudy juga bertanya tentang Prosedur apa saja yang dibutuhkan untuk memasuki atau menetap dikota-kota yang ada Sisi Lain Dunia ini.

Menurut penjelasan Garuza, untuk memasuki atau menetap di kota manusia, biasanya mereka harus memiliki Kartu Kependudukan sebagai tanda pengenal. Jika tidak ada maka bisa diganti dengan Kartu keanggotaan Serikat Pemburu, Asosiasi Penyihir, ataupun Kartu-Kartu dari Asosiasi atau Lembaga Resmi lainnya yang ada di Sisi Lain Dunia ini.

Jika tidak memiliki satu jenis Kartu tanda pengenal manapun, biasanya akan dikenakan biaya tambahan untuk membuat kartu pengenal sementara di pos penjagaan yang ada di G

gerbang masuk kota.

Kartu Pengenal Sementara itu hanya berlaku 30 hari dan setiap pembuatannya akan dikenakan biaya 1 Koin Emas.

Dan di kota-kota yang ada disini juga ada biaya Pajak Penduduk, Pajak perdagangan untuk para pedagang, dan pajak-pajak lainnya.

Tapi untuk Anggota Serikat Pemburu, Asosiasi Penyihir, Alkemis serta Asosiasi atau Lembaga Resmi lainnya yang berkaitan dengan pertempuran dan juga Sekte-sekte ke-Agamaan Resmi, semua anggotanya dibebaskan dari Pajak kependudukan.

Yah, mungkin karena semua Lembaga, Asosiasi serta Sekte-Sekte ke-Agamaan itulah yang menjadi tulang punggung bagi peradaban manusia yang ada di Sisi Lain Dunia ini.

Seperti itulah garis besar tentang kehidupan manusia di Sisi Lain Dunia yang Rudy pelajari dari Garuza.

Garuza memang banyak tahu tentang masalah ini karna dia adalah seorang Jendral dari kerajaan Animal. Kerajaan mereka merupakan sebuah kerajaan yang dibentuk oleh bangsa Binatang berakal yang ada di Sisi Lain Dunia ini.

Meskipun Garuza adalah Jendral terlemah, tapi mengenai masalah wawasan dan pengetahuan dia sangat bisa diandalkan.

Garuza juga memberikan kantong kecil yang berisi 100 Koin Emas, 100 Koin Perak dan 100 Koin Perunggu untuk bekal Rudy memulai hidupnya dikota SandPort nanti. Dengan modal uang itu, Rudy bisa dianggap orang yang lumayan kaya disini. Uhum.

Setelah selesai menyiapkan segala hal dan mengganti pakaian yang sesuai, pada malam harinya Rudy segera terbang menuju kota Sandport bersama dengan Garuza.

Moozo tidak ikut karna dia akan tetap tinggal dipangkalan ini untuk berjaga-jaga.

Dari pangkalan itu, Rudy dan Garuza harus terbang lagi selama 10 jam penuh untuk mencapai kota SandPort.

Dan akhirnya mereka pun baru tiba pada pagi harinya.

Setelah melakukan salam penghormatan kepada Rudy, Garuza terbang kembali menuju ke pangkalan yang sebelumnya.

Rudy memang membiarkan Garuza dan Moozo untuk kembali bertugas dikerajaan Animal seperti biasanya. Tapi mereka berdua saat ini telah menjadi Agen resmi dari Organisasi Rahasia Cabang Sisi Lain Dunia atau yang disingkat ORCS, mereka berdua berada dibawah pimpinan Rudy langsung sebagai Kepala Cabang.

Mulai sekarang Garuza dan Moozo akan ditugaskan menjadi mata-mata di kerajaan Animal karna Rudy masih harus mencari tahu siapa sebenarnya sosok yang mengendalikan kerajaan tersebut, karna enurut keterangan dari Garuza, dia telah ditugaskan dipangkalan yang berada di Gurun Kematian dengan tujuan memantau pergerakan penduduk Suku Pasir dan menculik Para Utusan Surga apabila mereka datang ke Sisi Lain Dunia ini. Itu adalah perintah resmi dari kerajaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi sejak ribuan tahun yang lalu. Hal itulah yang menjadi penyebab serangan mereka ke pemukiman Suku Pasir sebelumnya. Garuza juga memberitahu asal dari Crystal Sihir yang mereka gunakan untuk menyimpan Energi Psikis atau yang lebih sering mereka sebut dengan Kekuatan Dewa tersebut.

Ternyata Crystal Sihir itu diciptakan oleh para Alkemis yang ada dikerajaan Animal dan kabarnya itu berasal dari Ekstraksi Otak-Otak Para Utusan Surga yang telah berhasil mereka tangkap sejak zaman dahulu.

Keberadaan Crystal Sihir juga sangatlah terbatas, hanya para Petinggi dari kerajaanlah yang bisa memikikinya.

Itu juga menjadi Simbol dari kedudukan tinggi mereka dikerajaan tersebut.

Yah, seperti itulah informasi yang telah Rudy dapatkan dari Garuza mengenai kerajaan Animal saat ini.

Lanjut ke cerita flashback...

Setelah Garuza telah terbang kembali, Rudy pun berjalan menuju ke gerbang kota SandPort.

Dari kejauhan Rudy melihat tembok tinggi yang sepertinya mengelilingi seluruh area dari kota itu. Kota itu terletak ditepi laut dengan perbukitan curam disekitarnya. Di tembok tinggi itu, Rudy juga melihat sebuah pintu masuk yang tingginya sekitar 10 meter dengan lebar kira-kira 6 meter, disana ada 4 orang penjaga yang mengenakan baju besi full dan helm seperti seorang ksatria dengan pedang yang terselip dipinggang mereka masing-masing.

Setelah sampai di gerbang kota, Rudy mendekati para penjaga dan berbicara pada mereka untuk menjelaskan kondisinya yang saat ini tidak memiliki tanda pengenal apa pun tersebut.

Dia beralasan bahwa tas yang menyimpan semua barang berharganya telah hilang ketika diperjalanan, sehingga saat ini dia tidak memiliki dokumen pengenal apa pun.

Tapi Rudy juga mengatakan, untungnya kantong uang miliknya tidak ikut hilang karna dia selalu menaruhnya dikantong celananya. Rudy bahkan memberikan masing-masing penjaga itu 1 koin Perak sebagai Tips untuk mempermudah negosiasinya tersebut.

Dan setelah mendapatkan tips, para penjaga langsung tersenyum ramah dan memandu Rudy dengan sangat sopan menuju ke pos penjaga untuk membuat kartu pengenal sementara dan mengurus berbagai prosedur lainnya yang dibutuhkan. Setelahnya barulah Rudy bisa memasuki kota tersebut dengan lancar.

Sebelum meninggalkan gerbang, Rudy sedikit menyapa para penjaga tersebut. Semua penjaga itu pun tersenyum ramah kemudian sedikit membungkuk memberikan penghormatannya kepada Rudy. Lalu Rudy melangkahkan kaki dan memasuki kota SandPort ini dengan matanya yang dipenuhi oleh kekaguman, karna suasana seperti inilah yang selalu dia tunggu-tunggu selama ini.

"Yah, sekarang Saya bisa mengatakannya dengan bangga bahwa petualangan Saya akan benar-benar dimulai"Begitulah pikir Rudy.

========================

Lanjut ke cerita utama...

Sudah 2 jam lebih Rudy berjalan-jalan di jalanan kota SanPort ini.

Disini dia melihat kios-kios kecil para pedagang yang berjejer rapi disebelah kiri dan kanan jalan, dia juga kadang melihat kuda yang menarik gerbong berisi orang-orang dan juga barang-barang melewati jalan-jalan yang ada disini, dan banyak lagi hal lain yang membuat Rudy sangat terkesan dengan suasana yang ada di kota ini.

Setelah cukup lama berkeliling, Rudy pun mendekati kios pedagang yang menjual makanan.

Dia ingin mencoba rasa makanan yang ada di kota ini.

Karna selama dia berada di Sisi Lain Dunia ini, Rudy hanya berada dipemukiman suku Pasir saja.

Dan suku Pasir tidaklah pantas untuk dijadikan dasar acuan dalam menilai keadaan sesungguhnya dari Sisi Lain Dunia ini.

Yah, karna penduduk suku Pasir sudah menjadi Anti Sosial sejak ribuan tahun yang lalu.

"Mbak? Berapa harga satu tusuk ikan bakar ini?"(Rudy)

Rudy bertanya pada seorang gadis pedagang makanan, sambil menunjuk kearah tusukan ikan bakar yang ada diatas meja dagangan dari gadis pedagang tersebut.

"......? Oh, iwak panggang ya? Satu tusuknya hanya 2 perunggu saja"(Gadis Pedangan)

Gadis Pedagang itu sedikit menatap bingung, kemudian dia baru menjawab pertanyaan Rudy sambil tersenyum ramah.

"Eh iya, maksudnya iwak panggang. Hehehe maaf, Saya baru saja tiba dikota ini jadi Saya belum terlalu mengerti dengan istilah-istilah yang ada disini?"(Rudy)

Rudy mengklarifikasi perkataannya, lalu dia tersenyum dan meminta maaf sambil sedikit menggaruk bagian belakang kepalanya.

"Oh . . . ? Yah, tidak perlu meminta maaf. Emmmm, karna Kamu orang baru disini, maka Saya akan merekomendasikan untuk mencoba Grilled Fish ini? Harga khusus cuma 5 perunggu saja, bagaimana?"(Gadis Pedagang)

Karna mengetahui Rudy adalah orang baru, Gadis Pedagang tersebut langsung menerapkan strategi marketingnya. Dia juga tidak lupa memasang senyuman paling ramah yang dia miliki.

"Oh . . . ? Kalau begitu Saya akan membeli iwak panggang 2 dan Grilled Fish juga 2"(Rudy)

Karna Gadis Pedagang ini lumayan manis, Rudy menyimpan apa yang sedang dia pikirkan lalu mengiyakan penawaran dari Gadis Pedagang tersebut.

"Hihihi, terima kasih . . . Semuanya jadi 1 perak 4 perunggu."(Gadis Pedagang)

Gadis Pedagang itu tersenyum sambil membungkus 4 tusukan yang sebenarnya semua itu adalah ikan bakar! Hanya ukuran dan jenis ikannya saja yang menjadi perbedaan.

"Ok, terima kasih. Ini 2 perak dan ambil saja kembaliannya. Hemmmmmm. Apakah Mbak tahu dimana tempat penginapan yang nyaman dikota ini?"(Rudy)

Rudy mengambil kantong ikan bakar itu dan membayar lebih, lalu Rudy juga menanyakan perihal penginapan kepada Gadis Pedagang tersebut.

"Uh, terima kasih heheheh. Jika Kamu mau kamu bisa menginap di tempat Saya, karna kebetulan keluarga Saya juga menjalankan penginapan? Yah, memang bangunannya tidak terlalu mewah, tapi Saya jamin itu tempat yang nyaman dan bersih. Makanannya juga enak, loh? Dan yang paling penting, biaya sewanya juga lumayan murah, Bagaimana?"(Gadis Pedagang)

Kebetulan keluarga Gadis Pedagang ini juga menjalankan sebuah penginapan. Dan karna menurutnya Rudy adalah Pria yang baik dan royal, maka Gadis Pedagang tersebut langsung melancarkan strategi marketing keduanya.

"Emmmmm, kalau begitu Saya akan menginap disana saja, dan terima kasih lagi karna telah membantu Saya?"(Rudy)

Rudy jelas mengiyakan lagi penawaran dari Gadis Pedagang tersebut, meskipun saat ini masih ada sedikit hal yang mengganjal dipikirannya mengenai masalah iwak panggang dan Grilled Fish tadi.

"Ya ya, baguslah kalau begitu hihihiihih. Tunggu sebentar disini? Saya mau memanggil Adik Saya untuk menggantikan Saya berdagang. Setelah itu Saya akan memandu Kamu ke penginapan keluarga Saya"(Gadis Pedagang)

Gadis pedagang itu berkata dengan semangat dan tak lupa juga menujukan senyuman ramahnya.

"Oh, ya tidak apa-apa . . . Saya akan menunggu disini"(Rudy)

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya adik dari Gadis Pedagang itu datang dan kemudian Rudy berjalan menuju ke penginapan dengan dipandu oleh Gadis Pedagang tersebut.

Setelah berjalan beberapa belokan, Rudy akhirnya tiba dilokasi penginapan yang disebutkan.

Itu berada di jalan alternatif yang tidaklah terlalu ramai dan penginapan tersebut adalah bangunan bertingkat 2 yang cukup besar.

Meski itu tidak terlalu mewah, tapi bangunannya terlihat sangat terawat dan Rudy memang lebih menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu ramai seperti disini.

Tapi masalahnya ada pada nama dari penginapan tersebut?

'Hotel Melati' itulah nama yang terpampang dipapan nama dari penginapan ini.

Rudy berdiri dan memindai papan nama itu dengan seksama?

"Oii . . . Oii . . . Oii . . . Apalagi ini? Tadi masalah ikan bakar, iwak panggang dan Grilled Fish yang dikategorikan berbeda padahal itu artinya sama saja! Sekarang apalagi ini Hotel Melati? Ahhhh, masuk saja dulu lah yang nanti biar di urus oleh Saya yang nanti juga"(Isi Pikiran Rudy)

"Ehh, kenapa hanya berdiri saja? Apakah penginapan ini tidak sesuai dengan selera Kamu?"(Gadis Pedagang)

Karna melihat Rudy yang hanya berdiri saja didepan penginapan, Gadis Pedagang itu bertanya kepada Rudy.

"Oh, maaf bukan seperti itu, Saya malah suka dengan suasana disini? Hemmmmmm, tadi Saya hanya teringat akan sesuatu saja hehehhehe. Yah, hanya itu?"(Rudy)

Rudy tersadar dari simulasi pikirannya dan berkata untuk menjelaskan.

"Ohhhh ? Kalau begitu, ayo kita masuk? Emmm, ya nama Saya Su Mina atau Kamu bisa memanggil Saya dengan Mina saja? Lalu siapa nama Kamu jika Saya boleh tahu?"(Su Mina)

Gadis Pedagang itu bernama Su Mina. Setelah mengajak Rudy masuk, dia memperkenalkan dirinya dan juga menanyakan nama dari Rudy.

"Oh, ya. Panggil Saya Rudy saja dan mohon bantuan mbak Mina mulai dari sekarang?"(Rudy)

Setelah saling memperkenalkan diri mereka berdua masuk kedalam penginapan yang bernama Hotel Melati tersebut.

Bersambung...

Bersambung di Hotel Melati...

Jadi apakah Rudy akan chek in short time atau long time, sekarang?

Fufufufufufu, maaf keceplosan!