Chereads / How do U say, you’re SORRY? / Chapter 15 - Sederetan daftar kebingungan

Chapter 15 - Sederetan daftar kebingungan

"katakan saja.. jangan sungkan.."

"Aku.. ingin.. itu…" Alexio masih kesulitan mengingat kalimat yang sudah ia susun tadi.

"Ingin menikah kah?"

Mendengar ucapan ayahnya, Alexio tak terkejut lagi.. tampaknya Will lebih cepat darinya. Pasti Will sudah mengadukan tentang kejadian di mobil tadi. Pikirnya. Hingga membuat ayahnya menerka-nerka maksud ia menghubungi ayahnya itu.

Alexio sungguh tau jika Willy adalah mata ke 2 ayahnya yang di gunakan untuk memantau dan melindunginya dengan nyawanya sendiri, namun ia sungguh tak mempermasalahkan hal itu. Karena ia tau, ayahnya melakukan semua karena mencintainya. Keterbukaan Darion malah membuat Alexio seakan memiliki keberanian untuk mengutarakan maksudnya.

"Bukan itu.. masalah menikah, mungkin nanti.. saat ini aku hanya ingin sebatas bertunangan saja.. biarkan aku mengenalnya lebih dulu,… jawab Alexio

'mengenalnya?? Bukan kah kamu sudah mengenalnya lama? Bahkan kalian tidak hanya saling mengenal saja, namun juga sudah sampai ke jenjang pernikahan.. lalu perkenalan seperti apa lagi yang dia maksud?? Adakah anak ku ini baik-baik saja? Ataukah dia amnesia????' gumam Darion sendiri khawatir dalam hati

"maksud mu siapa??" tanya Darion sekali lagi

Alexio menghela napasnya panjang. Lalu melanjutkan apa yang tadi tak sanggup ia ucapkan dengan mata terpejam. "Papa.. aku bersedia bertunangan dengan gadis pilihan mu.. namun aku memiliki syarat. aku ingin mengenalnya lebih dulu dalam setahun.. lalu aku akan mengambil keputusan akan menikahinya atau tidak. Dan keputusan ku ini mutlak apa pun yang aku putuskan tiada siapa yang dapat memaksa atau merubahnya."

"apa maksud mu adalah JENISA DAMARA?"

"Benar pa.."

"Tapi nak.. tidakkah kamu tau siapa itu keluarga Damara? mereka tidak hanya memiliki darah bangsawan yang kental.. mereka juga adalah orang terpandang yang juga memimpin banyak pasukan-pasukan terlarang.. kamu jangan main-main dengan putri mereka satu-satunya itu.. papa menjodohkanmu dengannya hanya agar kamu bisa memperluas daerah kekuasaan mu.. just for the business!! karena kamu mengatakan pada papa.. setelah berakhirnya pernikahanmu, kamu tidak akan memikirkan cinta lagi. jadi papa pun memiliki usulan seperti itu.. namun sekarang, permintaanmu seakan ingin menjadikan gadis itu sebagai mainan tarik ulur mu semata? kita tidak bisa meyinggung mereka nak.. percayalah.." pujuk Darion

"Papa.. apa kamu masih meremehkan kemampuan anakmu ini? papa jangan khawatirkan masalah itu.. papa cukup mengutarakan pada mereka apa yang aku ucapkan barusan, agar mereka memikirkannya dengan baik.. mereka dapat menolakku di depan.. tapi tidak akan bisa membantah keputusan ku saat di akhir.. jika peperangan yang mereka minta, aku tidak keberatan. Aku memiliki dukungan dari ke dua kakakku yang memerintah di wilayah barat dan selatan.." jawab Alexio

'Kakak mu? Davis bisa kamu harapkan.. tapi tidak dengan Claudio.' gumam Brad dalam hati

"Baiklah.. kapan kamu ingin membicarakan masalah itu pada keluarga Damara?"

"Aku ingin secepatnya pa.. papa bisa mulai mendiskusikan masalah ini pada mereka hari ini. jika mereka setuju, lusa bisa mengadakan pertunangan. Dan pertunangan ini hanya di hadiri oleh ke dua belah pihak keluarga saja.. dengan maksud, jika nanti kami tidak jadi menikah, tiada alasan bagi mereka untuk mengatakan kita sengaja menyinggung keluarga Damara dan memulai peperangan. Jadi pertunangan ini harus menjadi rahasia yang kita ke-dua keluarga simpan rapat-rapat."

"Baguslah jika kamu telah berpikir sejauh itu.." ucap Darion lega

"Baiklah pa.. aku tutup dulu telp nya.. aku akan segera berkemas hari ini.." ucap Alexio mengakhiri panggilan tlp.

Setelah berbicara dengan anaknya, Brad kembali berbicara pada Willy.

… wils.. bagaimana menurutmu? Mengapa dia malah mengatakan hal yang sebaliknya? Jujur saja.. meski awalnya aku takut ia akan kembali meminta untuk menikah dengan Gadis itu lagi.. tapi.. setelah aku mendengar permintaannya yang barusan, hati ku malah semakin berat hati.. Aku dapat merasakan jika ia sangat keberatan Wils.. katakan sesuatu.. aku harus bagaimana? karena bermain-main dengan keluarga Damara juga bukanlah ide yang bagus.." ucap Darion khawatir

"Bukan kah ini yang anda harapkan tuan? Selama tuan muda menginginkannya, lakukan saja.. karena anda tau sendiri.. membujuknya sangat lah sulit dan nyaris tidak mungkin.." jawab Willy

"Sungguh luar biasa.. cepat sekali pergerakannya.. ia bahkan mengatakan akan kembali esok hari" ucap Darion terheran-heran dengan sikap anaknya yang sudah ia pujuk selama 3 tahun belakangan tidak pernah sekali pun ia turuti. Namun sekarang ia bahkan berinisiatif untuk datang sendiri. Dan secepatnya pula.

"Jangan khawatir tuan.. tuan muda persis seperti anda." Ucap Will penuh maksud terselubung. Dan ia pun langsung memutuskan panggilan tlp.

"WILLLLLLsss km kurang ajar sekarang berani menutup tlpnya langsung tanpa berpamitan terlebih dulu??

Dari mana kamu mendapatkan keberanian sebesar itu??" Pekik Darion pada tlp nya yang telah mati "untung saja kamu…..—" ia teringat sesuatu dan tak ingin menyelesaikan kalimatnya karena dinding istananyapun terkadang bertelinga.

'Baiklah.. aku memaafkan ke kurang ajaranmu kali ini, karena aku tengah mendapatkan perintah.. kini aku terlalu sibuk untuk mengurusimu.. huh!! Lebih baik aku mempersiapkan semuanya sekarang!!' gumam Darion sendiri dalam hati

*kembali ke kediaman Alexio

"Wils….." pekik Alexio dari lantai 2. Dan Willy yang mendengar itu pun langsung berlari memasuki Istana Alexio.

Tampak tampilan tuan mudanya begitu berantakan, dengan rambut yang sudah acak-acakan, ia cukup terkejut dalam hati. Namun ia bisa menebak, jika permintaan yang baru saja ia sampaikan pada ayahnya juga sangat menyiksanya hingga tampilan sang pria perfectionist itu bisa seberantakan ini.

'Cinta memang bisa membuat orang gila' gumam Willy dalam hati. 'Untung aku tidak pernah jatuh cinta' tambahnya lagi masih berbicara dalam hati

"Saya di sini tuan.." jawabnya

"Cepat berkemas, aku ingin kembali ke istana papa besok!!!" Perintahnya

Willy pun hanya terpaksa menganggukkan kepalanya saja.. ia hanya berharap nona Jenisa nanti dapat memperbaiki hati tuan mudanya yang telah lama hancur berkeping-keping.. hingga membuat tuannya yang tak berperasaan persis seperti mayat hidup ini, bisa kembali semangat dan bahagia seperti dulu.

Harapannya untuk tuan mudanya cukup sederhana, hanya menginginkan mereka memiliki masa depan yang romantis dan indah bersama.

Itu lebih baik, dari pada harus memilih nyonya Odele yang pernah menyakiti dan menghianati kebaikan dan ketulusan yang telah tuan mudanya berikan, ia sungguh ingin tuannya bersama nona Jeni, karena bagaimana pun, nona Jeni juga akan memperkuat kekuatan dan kekuasaan dalam pemerintahan tuan mudanya.

Sedang nyonya mudanya, hanya warga biasa.. satu-satunya alasan mengapa ayahanda tuannya menyetujui pernikahannya dengan Odele dulu, hanya karena ia sudah merasakan, bagaimana menikahi wanita yang tidak ia sukai. Namun tidak di sangka.. ternyata cintanya ia berikan pada wanita yang salah..

***