Beruntung di kala ia tengah merasakan cobaan yang menimpa bertubi-tubi, Alexa satu-satunya orang yang perduli dan menjadi teman sekaligus kakak yang baik bagi Devi. Hingga akhirnya mukjizat itu pun datang.. Devi di beri kekuatan untuk melahirkan anaknya yang di beri nama DAVIS ARNBORN. Namun sayang.. nyawa Devi tak bisa terselamatkan.. membuat Davis menjadi piatu sejak ia di lahirkan.. namun ia tidak merasakan kesedihan atau pun kekurangan kasih sayang sejak ia di lahirkan. Karena Alexa menyayanginya seperti darah dagingnya sendiri. Alexa pun menjadi ibu bagi Davis sejak Devi melahirkannya.
5 bulan setelah kepergian Devi, Claudya pun melahirkan anak laki-laki juga yang di beri nama CLAUDIO ARNBORN.
Beberapa tahun pun berlaru.. rumor mengatakan, jika hubungan Claudya dan Alexa tidak lah akur.. namun Darion tidak pernah mendapati kejanggalan itu saat melihat keduanya bersama.
Waktu semakin jauh berputar.. hingga kedua anaknya telah berusia 10 tahun.. dan mukjizat itu akhirnya datang menghampiri Alexa.. di usia yang nyaris berkepala 4, ia mengandung bayi laki-laki. Buah hatinya dengan Darion. Seluruh istana pun bersorak sorai.. Darion tak henti-hentinya menebar senyum dan selalu mengadakan pesta syukur atas kehamilan sang ratu, hingga menimbulkan rasa kecemburuan di hati Claudya.
Sedang bagi Davis, tak jauh berbeda dengan Ayahnya, bocah laki-laki itu juga sangat antusias karena akan mendapatkan seorang adik laki-laki.
Tepat di 9 bulan 10 hari usia kandungan Alexa, lahirlah ALEXIO DARION ARNBORN dialah satu-satunya bayi yang menyandang nama lengkap ayahnya. Davis merelakan itu meski sebenarnya ia sedikit iri.. namun tidak dengan Claudio, ia dan ibunya Claudya tentu saja membenci kelahiran Alexio.
Namun kebahagiaan yang baru Darion rasakan bersama dengan Alexa dan buah hati mereka yang baru lahir, tidak berlangsung lama, karena setahun kemudian Alexa menderita sakit keras.. tiba-tiba lumpuh dan menjadi bisu dalam semalam.. lalu setahun kemudian Ratu yang sangat di cintai raja itu meninggal dunia.. tidak ada yang tau penyebab meninggalnya..
Meski Darion merasakan remuk dalam hatinya karna di tinggal sang cinta pertama, namun.. ia kembali kuat ketika menatap Alexio. Pria kecil yang begitu mirip dengannya, namun memiliki mata biru milik istri tercintanya.
Itulah Sepenggal kisah sebelum kelahiran Alexio.
***
Mobilpun akhirnya berhenti di pekarangan Istana milik Alexio. Ia pun turun dari mobil masih terus menggondong tubuh mungil Odele yang tengah tertidur pulas dalam rengkuhannya. Kemudian masuk ke istananya dan meletakkan gadis itu di ranjang besar nan empuk perlahan.
Sebenarnya kamar itu adalah kamar pengantin yang khusus ia buatkan untuk Odele, meski hanya pernah terisi kenangan 1 malam, namun disanalah kenangan manis dan pahit berawal. 5 tahun sudah tak pernah ia masuki karena Alexio memilih tidur di ruang kerjanya selama ini.
Lama matanya menatap ke arah Odele yang masih tertidur pulas.. ada rasa kebingungan yang tak dapat ia artikan sendiri… ingin mendiskusikan bersama Willy, namun ia terlalu gengsi di cap menjadi seorang yang tak berpendirian.
Meski Hatinya sangat ingin menyelidiki.. tapi logikanya berkata, jika ia melakukan itu, sama saja dengan ia kembali masuk ke lubang yang sama. Dan kembali menjatuhkan harga dirinya pada wanita yang sama lagi.
Kenangan buruk itu pun sengaja kembali ia kenang hanya agar kebenciannya kembali memuncak. Karena pada kenyataannya, hatinya benar-benar luluh hanya dalam satu hari.. dan dia sungguh tidak bisa terima kenyataan jika cintanya lagi-lagi mengalahkan egonya. Tangannya terkepal kuat membenci dirinya yang begitu mencintai Odele.
Hingga ia pun terpikirkan suatu hal yang telah lama ayahnya minta. Yaitu melakukan pernikahan dengan salah seorang putri bangsawan terkenal.. keluarga DAMARA! Mereka cukup berpengaruh di negaranya. Dengan bergabungnya kedua keluarga besar ini, tentu saja sama halnya dengan memperluas kekuasaan tentunya.
"Haruskah aku melakukan itu??? Hanya demi menghindar dari kembali terjerat pada mu? Kembali di bodohi oleh mu?" Tanya nya pada Odele yang tengah tertidur..
Sementara itu di parkiran, Willy tengah menghubungi Tuan besarnya.
"Halo Tuan besar.. ada kabar baik.. sepertinya ke khawatiran kita dapat terbantahkan hari ini.." ucap Willy
…maksud mu apa dia sudah melakukan itu-itu?… tanya Darion menjadi sangat antusias
"Belum.. sampai ke itu-itu tuan.. hanya sebatas mencium.."
…tak mengapa.. itu pun sudah cukup membuktikan jika bagian inti dirinya masih berfungsi. Ia masih memiliki nafsu di tubuhnya itu sudah mendekati harapanku … jawab Darion
"Ya.. aku melihat dengan mata kepala ku sendiri jika tuan mencium gadis itu."
…Siapa gadis itu katakan? Aku dengan senang hati merestuinya… kata Darion tanpa berpikir panjang
"Hmm tapi.. dia gadis yang sama yang di nikahi tuan muda 7 tahun lalu.. dan gadis yang sama yang menghianatinya.. gadis yang sama juga yang membuatnya seperti ini tuan.." jawab William apa adanya
…apa?? Tidak mungkin.." eluh Darion. "aku tau bagaimana rasanya mencintai.. namun.. sayangnya dy jatuh cinta pada wanita yang salah." ucap Darion bergumam sendiri.. mengingat cintanya yang juga begitu besar pada istri pertamanya Alexa. Ia sungguh tau perasaan anaknya.
keheningan pun terjadi.. ia tak tau ingin mengatakan apa. Sementara tlp lainnya berdering. Dan willy dapat mendengar itu dari dalam tlp.
…ini Alexio. Apakah ia menelepon karena ingin meminta kembali menikahi gadis itu? Mengapa ia menghubungi ku secepat ini? Wils.. bagaimana menurutmu? Haruskah aku angkat?" tanyanya minta saran.
"Kalau anda tidak mengangkatnya, anda tidak akan tau urusan apa yang membuat tuan muda sampai menghubungi anda langsung.. tapi.. mungkin saja ada hubungannya dengan gadis itu. Atau.. mungkin juga tidak.. kita hanya bisa berandai-andai selama anda tidak mengangkatnya tuan.." jawab Willy. Pria itu selalu berbicara apa adanya dengan tanpa ekspresi yang di tampilkan pada wajahnya. Membuat orang-orang sulit untuk menebak suasana hatinya. Apakah ia sedang senang?, sedih, kecewa?, bahagia?, khawatir?, tiada yang tau.. begitulah Willy.. pria kompeten dengan 1 wajah. Itu lah julukannya.
…tapi aku sungguh penasaran dan ingin tau"ucap Brad lagi
"Kalau begitu.. kuatkan diri anda tuan untuk mendengar kemungkinan terburuk.. baru angkat tlp itu untuk melepas rasa penasaran anda" terang Will
…baiklah, kalau begitu tetap di sini, tetap dengan ku, tetap menemaniku dan mendengar apapun yang akan Alexio ucapkan nanti…" perintah Darion
"Baik tuan.." jawab Will. Lalu Darion pun menekan tombol hijau dan meloudspeaker hp nya agar Will juga dapat mendengar percakapannya dengan Alexio.
"Halo nak" ucap Darion menyapa anaknya
"Ya papa.. aku ingin mengatakan sesuatu" jawab Alexio
"Oh.. hal apa kah itu?" tanya Darion balik
"Hmm aku.. aku bersedia pa, a.. aku.. … (bibirnya menjadi kelu, saat ingin mengatakan ide gila keterpaksaannya, yang tiba-tiba muncul kala menatap wajah Odele yang tengah tertidur tadi.) kata-kata yang telah di susun sebelum ia menghubungi ayahnya seakan tersangkut di tenggorokannya dan sulit untuk di keluarkan.