"Pak? Pak RT kenapa, Pak?" tanya Ardi melihat Pak RT jalan tergopoh dengan darah mengalir di pelipisnya.
"Kang! Tolong, Kang! Ambil air!" teriak Ardi.
Suasana berubah panik.
"Astaghfirullah... kenapa, Mas? Kenapa dengan Pak RT?" tanya Pak Dani yang baru saja melihatnya.
Tiba kemudian, Kang Herman dengan membawa segelas air.
"Ini, Mas." Kang Herman menyerahkan segelas air pada Ardi.
"Pak... Pak RT minum dulu." Ardi memberikan air pada Pak RT. Wajah Pak RT masih sangat lebam dan nampak lelah sekali.
"Ayo, Pak. Kita ke dalam saja. Biar istirahat di dalam. Kang... bisa tolong bantu papah?" pinta Ardi pada Kang Herman.
"Iya, Mas."
Ardi dan Kang Herman bersamaan memapah Pak RT. Berbagai tanya menghantui mereka berdua. Sebenarnya ada apa? Kenapa Pak RT sampai berdarah? Siapa yang mencelakainya?
Apa semua ini ada hubungannya dengan rencana promosi hari ini?