Aksa melihat Ayya bercermin. Ia masih berada di kamar Aksa. Bersiap untuk keluar dan menemui ibunya.
Aksa mendekap Ayya dari belakang. Sesekali melihat kekasihnya di cermin dan beradu senyum.
"Kamu cantik," ucap Aksa.
Ayya tersenyum. Ia rapikan setiap helai rambut yang sudah terlihat rapi itu. Di depan cermin, perempuan entah bagaimana betah berlama-lama.
"Sudah siap?" tanya Aksa.
Ayya mengangguk. Tiba-tiba, Ayya mendekapnya sangat erat. Ia seperti ingin mengatakan sesuatu yang ditahannya. Bulir mata seakan tak tahan ingin keluar darinya.
"Kenapa, Sayang?"
"Aku bingung," jawab Ayya terisak.
Ssstt....
"Tenang, ya."
Aksa melepaskan sejenak pelukan Ayya. Ia pandangi kekasihnya itu lekat. Aksa usap air mata yang kian luruh di pipinya.
"Mau cerita?"
Ayya mengangguk perlahan. Entah, apakah ia baru mempunyai keberanian mengungkapkan ataukah karena baru teringat hal itu.
"Sini... duduk dulu." Aksa mengajak Ayya duduk di tepi kasur Aksa.