Kedatangan Marik saat itu disambut dengan suka cita oleh para Auror di dalam bunker tersebut. Tak terkecuali oleh Medika walau ia menyaksikan segalanya via kilas balik.
Medika, bagaimana pun juga tidak begitu mengetahui cerita sesungguhnya mengenai sengitnya rivalitas antara Andra dan Marik yang pada akhirnya mengarahkan semua itu pada tragedi Gerhana Matahari Ganda beberapa tahun lalu. Jingwei dan para elf yang sudah berjanji untuk menunjukkan inti konfliknya pun akhirnya mengambil inisiatif untuk memutar kenangan dibagian-bagian yang penting saja.
" Medika, aku akan memutar memori ini kebagian inti konfliknya sehingga kau tidak harus mendengarkan percakapan-percakapan yang tidak penting." Seru Jingwei.
" Yaa, baiklah aku rasa itu pilihan terbaik daripada semuanya terasa monoton dan membosankan." Respon Medika.
*Ckrick*
Latar belakang memori kemudian berputar cepat kebagian dimana Andra dan Marik tengah bertarung.
_
Andra kemudian bangkit, ia mengelap darah yang menetes dari bibirnya dengan tangan kanannya, kemudian ia memasang kuda-kuda nya kembali tanda bahwa ia sudah siap untuk bertarung.
Sementara lawannya saat itu, Marik melepaskan jubah putihnya tanda bahwa ia sudah benar-benar serius untuk menghadapi andra.
" Kau terlalu banyak omong untuk ukuran anak muda seperti mu, Andra." Kata Marik dengan nada mengancam dan tatapan mata bengis.
Mendengar ucapan bernada sombong itu keluar dari lisan Marik yang biasanya jarang ia gunakan untuk mencela, Andra hanya tersenyum picik seraya menahan rasa sakit akibat partikel-partikel mirip jarum milik Marik yang sudah merangsek masuk kedalam selnya dan memperlambat daya regenerasi miliknya.
Marik kemudian mengangkat tangan kanannya, seketika suhu diruangan menjadi semakin rendah, seperti berada dititik beku namun tanpa menimbulkan pembekuan sama sekali. Semua Auror disana termasuk Medika dapat merasakan dinginnya ruangan itu.
" Ini akan menjadi pertarungan yang mendebarkan Medika, sebaiknya kau perhatikan dengan seksama mengapa Andra disebut-sebut sebagai the savior terlepas dari sifatnya yang easy going itu." Kata jingwei dari alam bawah sadar Medika.
" Aku paham jingwei." Balas Medika.
Semua pandangan para Auror tertuju kepada Marik dan Andra, meskipun orang-orang yang menonton berada di lantai dua tetapi mereka tetap dapat merasakan tekanan yang kuat keluar dari Andra dan Marik, ibarat dua kutub magnet yang saling tolak menolak, tekanan yang mereka ditimbulkan sangat besar dan beberapa Auror dengan kepekaan tinggi mulai mengalami mual akibat aura kedua orang itu.
Melalui kilas balik jingwei, Medika dapat melihat struktur energi dalam tubuh keduanya secara tembus pandang. Dua energi yang saling tolak menolak. Dikatakan bahwa Andra menggunakan kekuatan kegelapan bernama rawa rontek sedangkan Marik menggunakan kekuatan putih bernama nilfheim yang juga ia peroleh dari kebangkitan keduanya.
Namun ada sesuatu yang menarik dari tubuh Andra, sebuah aliran energi lain mencoba mengambil alih, sebuah energi putih yang konon merupakan inti dari kekuatan Andra .
" A-apakah itu yang disebut sebagai pancasona!?" Benak Medika mencoba berkomunikasi dengan jingwei.
" Iya, benar. Energi itu adalah pancasona milik Andra, yang apabila digunakan bersamaan dengan rawa rontek akan menghasilkan ledakan kekuatan yang sangat besar, seperti yang terjadi 8 tahun lalu di pulau Timor." Kata jingwei mencoba menjelaskan.
Medika terbelalak, karena energi putih itu berusaha melebur dengan kekuatan hitam milik andra, ibarat yin dan yang yang sinergi dan merupakan satu kesatuan terlepas dari kontradiksi sifat mereka satu sama lain. Tetapi pada hakikatnya keduanya adalah satu.
Medika tak bisa membayangkan betapa menakutkannya Andra jika ia kehilangan kendali saat kedua energi itu bercampur.
_
Andra terlihat sedikit kesulitan menstabilkan kedua kekuatan itu dan ia tersungkur pada kaki kirinya
" Hmph hebat juga kau Marik, gue gk menyangka kau bisa memojokkan gue sampai seperti ini."
Andra mencoba berdiri setelah menerima seluruh teknik Marik, dan dengan seluruh partikel jarumnya yang sudah hampir merusak kemampuan regeneratif miliknya. Ia tergopoh-gopoh berusaha berdiri dengan kedua kakinya.
Andra lalu berdiri dan menatap lawannya dengan tatapan dingin, dan kemudian menarik nafas dalam-dalam
*Haaaah* *huuuh*
_
" Medika, teknik nilfheim yang berfokus pada serangan jarak menengah tipe sihir dan memberikan efek melambatkan kemampuan pemulihan lawan adalah kelemahan natural bagi ketahanan tubuh milik Andra yang berpusat pada ketahanan fisik dan regenerasi sel, meskipun pertahanan fisik Andra berada jauh diatas para Auror disini namun pertahanan sihir miliknya merupakan yang paling kecil pada saat itu." Jelas serenade kepada Medika.
" Tentu tidak serenade, sebenarnya itu karena amnesia yang dialami Andra membuat dia tidak bisa mengingat seluruh aliran beladiri yang ia kuasai, dalam memori ini kita tahu bahwa ia baru menyadari ia memiliki rawa rontek dan Saifu angin, dan sebentar lagi ia akan menggunakan teknik aji rasa miliknya." Jelas Luna berusaha membela Andra.
" Aji rasa? Teknik apalagi itu?" Tanya Medika heran, sebab semua teknik yang mereka katakan tak ada satupun yang familiar di telinganya.
" Lihat dan perhatikan Medika, kau akan tahu." Jawab Jingwei.
Medika pun diam, ia mencoba memahami pertarungan ini yang sebenarnya lebih kepada pertarungan ideologi ketimbang pertarungan kompetitif.
Namun, sekilas terlintas dalam benak Medika sebuah pertanyaan yang selalu ia lupa untuk tanyakan kepada para Elf.
Yang sontak langsung disadari oleh para Elf karena memang saat ini pikiran Medika dan ketiga elf tengah terhubung.
" Jika pertarungan ini terjadi sebelum kalian mengenal Andra, bagaimana kalian bisa melihat kenangan ini?" Tanya Medika.
" Aku akan menjelaskannya nanti Medika." Jawab Jingwei.
" Intinya adalah kami pernah mengeksplorasi ingatan Andra untuk menemukan jati dirinya." Jawab Luna.
Dan Medika pun terdiam, kembali mengarahkan pandangannya ke Medan pertarungan.
_
Kabut mulai muncul dan menyeruak menyelimuti seluruh lokasi pertarungan yang konon dapat menahan serangan nuklir dan dapat bertahan walau 1001 jenis bencana telah menerjang bunker tersebut semenjak didirikannya. Hari ini, bangunan terkokoh di Negara itu seolah mengalami korosi akibat gesekan energi panas dan dingin yang ditimbulkan oleh Andra dan Marik.
" Aku memanggil mu, Joyeous!"
*Whoosh*
Tangan kanan Marik dikelilingi kabut berwarna hitam dan kabut itu mengitarinya mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, ia lalu mengayunkan tangannya kebawah lalu terbentuklah sebuah segel ditempat dimana Marik berpijak.
" Lihatlah itu Medika." Seru jingwei," itu adalah segel sihir yang hanya mampu digunakan oleh para Caster Auror kelas tinggi, namun Marik yang notabene seorang kesatria mampu memanggil segel sihir seperti itu. Tidak kah aneh untuk seorang petarung dengan type kelas seorang knight mampu menggunakan segel sihir layaknya seorang Caster?"
Medika terpaku mendengar ucapan jingwei yang bagaimana pun juga terdengar masuk akal. Auror atau fenomena apapun yang terjadi 10 tahun terakhir ini secara teknis mampu dijelas oleh sains dan dapat ia cerna dengan akal pikirannya, namun dua orang dihadapan nya ini : Andra dan Marik, sudah berada diluar hukum fisika. Yang satu dikatakan tidak dapat mati dan akan selalu dapat kembali dengan selamat dari segala jenis Medan pertempuran, dan yang satu lagi dapat menggunakan keahlian yang diluar skill pattern kelas mereka, dan meskipun kali ini adalah kali pertama mereka bertemu namun tensi keduanya terasa sangat familiar seolah mereka sudah saling kenal sejak dahulu kala. Medika semakin yakin dengan hipotesis miliknya bahwa jauh sebelum mereka bertemu dan bertarung hari ini, ada semacam rivalitas kuno dari mereka berdua. Apakah mungkin itu semua terjadi di kehidupan sebelumnya? Kepala Medika tak mampu lagi untuk mencerna hal ini, ia pun memutuskan untuk tetap tenang dan menyaksikan jalannya pertarungan sembari berharap ada jawaban atas semua pertanyaannya.
_
Segel sihir yang muncul dibawah kaki marik mencuri kagum para Auror di area itu, mereka bersorak-sorai memuji dan mengelu-elukan marik.
Dalam gerak lambat. Andra melihat semua pujian itu dengan jengkel dan bergumam tanpa ada yang menyadari selain Medika dan para elf.
" Semenjak aku berada disini, semua orang memusuhi ku. Mengalienisasi ku dan mengucilkan keberadaan ku. Seolah aku bukan bagian dari dunia ini, apakah semua itu karena aku tidak populer dimata kalian? Atau karena aku menentang keangkuhan kalian, para Auror?" Benak Andra kepada para audiens yang sedang bersorak-sorai memuji Marik.
Sesaat kemudian muncullah pedang legendaris Joyeous yang merupakan senjata utama Marik sebagai seorang moonknight
Melihat hal luar biasa itu, para Auror rank S dan Rank A lainnya makin terkesima dan makin menaruh kagum kepada Marik yang digadang-gadang Auror terkuat di Negara RIS dan hanya satu tingkat dibawah Jenderal Prs saat itu.
" Aku akan berbelas kasihan kepada mu, jika kau memutuskan untuk bergabung dengan ku dan berada dibawah komando ku. Tapi jika kau bersikeras untuk menolak tawaran ini, maka aku tidak akan segan untuk membunuh mu. Orang seperti mu terlalu berbahaya untuk dapat hidup." Ucap Marik langsung ke poinnya.
Sementara para member InCa yang berada di podium penonton gelisah karena khawatir Marik akan benar-benar membunuh Andra.
Namun, pria yang dilawan Marik bukanlah pria sembarangan
_
*Huuuuft* *hwaaah*
Andra mencoba menenangkan jalan pikirannya, kekalutan yang ia alami karena ketidak terimaan ia atas tanggapan berlebihan yang diberikan para audiens kepada Marik perlahan menghilang.
Sunyi datang menghampiri beberapa saat sebelum ledak tawa Andra yang begitu mengerikan terdengar memecah sunyi yang singkat itu.
" Hwahahahahaha!"
" Dengarkan ini, medika." Kata jingwei dan Medika mencoba mendengarkan dengan seksama.
" Audiens sadar kalau orang ini adalah anathema bagi seluruh Auror, munculnya fenomena Aurora, monster dan bangkitnya kemampuan individu sebagai Seorang Auror telah mengubah hirearki manusia secara singkat dimana para Auror kuat dengan rank A keatas memiliki popularitas lebih dibandingkan yang lainnya, Auror rank A keatas dinilai mampu memberikan performa terbaik dalam melindungi orang-orang dari monster dan dinilai mampu untuk melaksanakan tugas mengeksplorasi Map yang mana tidak akan mungkin bisa diselesaikan oleh manusia biasa sehingga mereka mampu memiliki segalanya dan dapat melakukan apapun tanpa peduli dengan hukum yang mengikat dimanapun mereka berada sebagai bentuk privilege bagi kontribusi mereka melindungi masyarakat. Hirearki yang bahkan sebelum adanya fenomena sial ini sudah sangat meresahkan tatanan dunia, kini harus semakin membuat gaduh. Karena tidak semua Auror berhati tulus dalam melaksanakan tugas mereka. Semua Auror di bunker ini sadar betul bahwa orang ini, Andra berusaha untuk merubah tatanan baru ini ke arah yang berlawanan, dan tawa mengerikan itu adalah tanda bahwa ia menolak segala macam bentuk kesombongan dan kasemena-menaan para Auror walau ia harus melawan ketidakadilan itu dengan kesombongan versinya sendiri. Dengan kata lain : Andra adalah musuh alami bagi mereka bersama, itulah mengapa Marik akan selamanya dianggap pahlawan oleh para Auror ini tak peduli kegilaan macam apa yang ia lakukan pada fenomena gerhana matahari ganda di Timor 8 tahun lalu."
Angin dingin berhembus melewati Medika disaat pandangan matanya seketika terfokus kepada Andra yang saat itu tengah berkonsentrasi. Dengan tatapan welas asih, ia melihat sosok itu bagaikan pahlawan sesungguhnya. Seorang petarung yang mencoba untuk melawan nilai-nilai yang telah bergeser.
" Andra..."
_
Andra pun memasang kuda-kudanya
" Ucapan mu terlalu sombong untuk seseorang yang akan merasakan kematian, marik."
Marik terperangah bingung dengan ucapan Andra
" Kenapa manusia itu sangat lucu? Mereka mencoba mempertahankan apa yang benar menurut mereka sampai harus bertarung mati-matian seperti ini. Hehehe."
Marik melotot karena kesal dengan jawaban Andra.
Ia tak mengindahkan ucapan Andra, marik kemudian menghunus pedangnya dan menariknya kebelakang.
" Idealisme bodoh, prinsip-prinsip remeh dan kebanggaan diri. Kenapa manusia memikirkan hal-hal seperti itu jauh diluar batas kewajaran seolah-olah sifat-sifat aksidental tersebut wajib untuk dibela bahkan jika harus sampai mempertaruhkan nyawa Hahaha."
Andra kemudian menguatkan kepalan tangan kirinya kemudia menciumnya dan lalu mengarahkan kepalan tangan itu ke arah Marik.
" Namun sampai saat ini aku masih tidak memahami alasan mengapa aku terus bertarung."
Ucapan yang semakin lama semakin terdengar aneh, Marik yang mulai muak dengan racauan aneh Andra pun naik pitam
" Ada apa dengan segala formalitas palsu itu Andra, berhentilah bersikap sok edgy dan tentukan pilihan mu."
Suhu ruangan semakin dingin, dan nilfheim mulai menunjukkan kekuatan penuhnya, dengan Joyeous ditangannya, Marik siap untuk menusuk jantung Andra kapanpun.
" Hah, persiapkan dirimu untuk bertemu dengan Tuhan mu Marik."
Mata Andra seketika tertutup, hawa panas yang tadi sempat hilang kembali muncul, seluruh jarum yang sudah membekukan kemampuan regenerasi Andra perlahan meleleh dan udara panas kembali mengitari tubuh andra dan saling bergesekan dengan udara dingin dari tubuh Marik.
Marik semakin muak mendengar racauan Andra, ekspresi dinginnya yang selama ini terukir pada wajahnya yang berkilau bagai debu yang terkena cahaya rembulan kini berubah mengerikan karena kesal dengan ucapan Andra.
" Tidak ada yang namanya tuhan di dunia ini Andra. Ketidakadilan didunia ini dan munculnya Aurora di seluruh dunia bukanlah kehendak tuhan!"
Andra tertawa kencang membuat seluruh orang dibunker merinding karena pitch suara tawa Andra yang sangat melengking itu..
Sembari memejamkan mata. Andra kemudian menguatkan kuda-kudanya dan berteriak kepada Marik.
" Mari kita buktikan Marik, siapakah yang lebih dahulu hancur! Ketujuh pedang legendaris mu atau tuluang belulang dan ototku!"
Dengan seringai kejam, kepercayaan diri Andra telah kembali sepenuhnya.
Merespon Andra, Marik pun lalu memasuki kuda-kudanya siap untuk menusuk jantung targetnya.
_
Marik kembali merapalkan spell miliknya guna memanggil seluruh pedang legendarisnya.
" Aku memberikan mu waktu untuk memanggil seluruh pedang milik mu, Marik!"
Akibat tensi keduanya, suhu dan oksigen di ruangan itu semakin menipis. Beberapa Auror mulai merasakan sesak nafas dan nyaris kehilangan kesadaran akibat perubahan tekanan secara konstan.
Marik menghantamkan mata pedang Joyeous ke tanah dan memanggil equipment kebanggaan miliknya.
" Dengan memanggil seluruh arwah para leluhur dan pahlawan terdahulu, aku, Marik Kleinn Maramis meminta bantuan dari mu. Datanglah kepadaku : 7 Jiwa kesatria!"
Cahaya kuat keluar dari segel yang dibuat oleh Marik, semua yang ada disana termasuk Medika menutupi mata mereka karena Kilauan cahaya itu membuat buta penglihatan siapapun yang ada disana.
Namun Andra, ketika merasakan energi yang besar keluar dari dalam tubuh marik malah berteriak dengan semangat saat merespon teknik Marik itu.
" Luar biasa! Ini lah salah satu alasan mengapa aku bertarung!!" Teriak Andra.
_