Chereads / Duke tua adalah wanita cantik / Chapter 51 - 51. awaken creature

Chapter 51 - 51. awaken creature

51. Makhluk yang bangkit

"Tuan duke, marquess Vincent rostel datang berkunjung. "

Rowan meletakkan pena yang sedang dipegangganya dan menghentikan pekerjaannya.

Kenapa marquess bisa tiba-tiba datang mengunjunginya? Sejauh yang diketahui oleh Rowan, marquess rostel dekat dengan ayahnya. Karena Rowan sekarang menjabat sebagai kepala keluarga baru, ini adalah kali pertama marquess datang berkunjung.

Rowan menuruni tangga dan menghampiri ruang tamu duke untuk menemui marquess .

Lelaki paruh baya itu duduk sambil menyenderkan tubuhnya disofa, seakan tidak memiliki rasa hormat kepada rowan. Marquess hanya tersenyum kecil dan memanggilnya dengan kurang hormat.

" Ah, duke trochel. "

Rowan membalas sapaannya dengan datar sambil mengerutkan alisnya.

" Ada apa anda datang kemari marquess? "

"Ah begini, saya hanya ingin bertemu teman lama saya. Apakah saya dapat menemui ayah anda? "

" Ayah? "

" Benar, saya dengar semenjak tuan Rowan diangkat menjadi duke yang baru, ayah anda tidak pernah terlihat. Ayah anda seakan menghilang. "

Senyuman licik tergambar diwajah marquess rostel, Rowan hanya menatapnya dengan tatapan yang menjijikan.

" Saya tidak mengerti maksud anda marquess. "

Rowan tampak tidak perduli dengan pertanyaan itu. Ada atau tidak ayahnya, itu tidak ada hubungannya dengan dirinya. Semenjak ayahnya menyerahkan posisi ini, beliau memang tidak pernah tampak didalam kediaman trochel lagi. Tapi mungkin saja ayah brengsek itu telah pergi meninggalkan keluarga trochel untuk hidup dengan wanita lain.

Semua itu membuatnya tidak tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut. Kediaman ini tanpa ayahnya adalah hal yang bagus untuknya. Setidaknya dia tidak perlu bertemu lelaki yang dipanggilnya ayah itu setiap hari.

Marquess rostel meletakkan tangannya keatas meja kemudian mengetuk meja itu dengan jarinya, seakan sedang mengintimidasi Rowan.

" Ada isu yang kurang enak didengar dari kalangan bangsawan. "

"... "

" Terdengar kabar bahwa tuan duke trochel yang baru, menduduki posisinya dengan membunuh ayahnya sendiri. "

"Haaah.. "

Rowan memegang keningnya dengan telapak tangannya. Senyuman terpecah diwajah tampannya, wajah datarnya berubah menjadi menakutkan.

" Jadi apakah tuan marquess mempercayai isu itu? "

"Tergantung dengan kenyataan yang saya lihat. "

"Ha ha... Menurut tuan marquess, apakah ini penting sekarang? Kebenaran isu itu... Bukankah saya yang menjadi duke sekarang ini adalah fakta yang tidak dapat dibantah? "

"... "

Keringat dingin mulai mengalir membasahi wajah marquess rostel. Tujuannya datang ke kediaman duke trochel agar dapat memegang kelemahan Rowan van trochel, namun sosok Rowan didepannya itu terlihat sangat menakutkan. Wajah itu tersenyum dengan aura yang seperti akan membunuhnya.

" Jika itu semua benar, bukankah akan mudah untuk melenyapkan anda yang hanya seorang marquess? "

"Apa!!! "

"Bukankah anda curiga saya membunuh duke terdahulu? Jika benar saya membunuh duke terdahulu maka sekarang mudah bagi saya untuk membunuh anda. Bukankah begitu marquess? "

"K... Kau? "

"Tampaknya anda tidak tahu siapa tuan anda! Anjing yang mengigit pemiliknya adalah anjing yang tidak berguna. "

Wajah marquess terlihat pucat pasi, tangannya yang tadinya tenang sekarang menjadi bergetar ketakutan. Sepasang mata tajam itu terus menatapnya seakan dapat menembus dan merobek kulitnya.

"Saya ingatkan lagi kepada anda, saya adalah kepala keluarga trochel, Duke Rowan van trochel. Oleh karena itu anda harus paham dimana posisi anda! "

"... "

" Jika anda berbalik mengigit saya, maka anda marquess Vincent rostel akan menjadi musuh keluarga trochel. Jika Saat itu tiba, siapkanlah pasukan anda untuk berperang. "

Mendengar ancaman dari rowan, marquess rostel segera berlutut dihadapannya dan segera memohon ampunan nya.

" Maaf tuan Duke, saya sudah lancang dalam berkata-kata. Maafkan saya. "

Rowan menatap marquess yang berlutut didepannya dengan tatapan tajam.

" Mulai hari ini jika anda ingin terus bernafas dan melihat dunia, anda harus tahu siapa tuan anda! "

" Ba.. Baiklah tuan Duke. Terima kasih atas ampunan nya. "

Sekarang isu buruk telah beredar dikalangan bangsawan, dia membunuh ayahnya sendiri? Pernyataan yang konyol. Jika dia ingin melakukannya, sudah dari dulu ayahnya mati ditangannya.

Rowan menarik nafas panjang sambil meminum tehnya.

'Apapun isu yang disebarkan para bangsawan, tidak akan ada pengaruhnya untukku. '

'Posisi ini bukan sesuatu yang dapat di goyahkan oleh isu seperti itu! '

Pernikahannya dengan putri sheriel beberapa hari lagi akan menutup semua isu yang datang padanya. Para bangsawan tidak mungkin dapat menggosipkan menantu raja emerland. Jika mereka berani melakukannya, mereka akan menyulut perang dengan Kerajaan emerland.

Senyuman kemenangan mulai menghiasi wajahnya yang terlihat dingin.

*************************************

"Venus! "

"Ng"

Matahari mulai terbit lagi, mereka telah menghabiskan waktu tiga hari didalam pulau laluna.

Venus berdiri sambil merapikan bajunya. Setelah makan buah yang dibawa didalam tas mereka sebelumnya. Venus dan Elliot segera melanjutkan perjalanan.

Bukit pulau laluna tidak terlalu tinggi untuk dicapai. Diatas bukit ini adalah tempat Farel menghabiskan waktunya di pulau ini.

Pemandangan disekitar mereka terlihat sangat indah, alasan Farel datang ke pulau ini pasti juga karena tempat ini yang sangat menawan mata.

Tangan besar Elliot menggandeng tangan Venus tanpa melepaskannya sedetikpun. Tangan Elliot terasa hangat, jika semua hal ini telah diselesaikan olehnya. Venus harus melepas Elliot ke medan perang.

"Ukh, aku benar-benar tidak ingin melakukannya. "

Venus berguman kecil dalam lamunannya.

Elliot manatap Venus dengan tatapan ingin tahu.

" Tidak ingin apa? "

" Mengirim mu ke medan perang. "

Venus mengerucutkan bibirnya, berat hatinya jika harus berpisah dengan Elliot. Jika peperangan itu berlangsung selama satu tahun, semua rencananya akan berantakan. Farel yang akan bangkit dapat menghancurkan kerajaan emerland dan Venus tidak dapat menyelamatkan takdir Elliot dan takdir semua orang.

Yang terpenting adalah perasaanku, apakah aku dapat berpisah dengannya dalam waktu yang begitu lama? Memikirkannya saja aku merasa enggan.

"Kalau begitu, apa lebih baik aku tidak usah pergi saja? "

Elliot bertanya dengan ekspresi serius.

" Itu tidak boleh terjadi. "

"Kenapa tidak boleh? Jika kau menginginkannya, kita dapat mengasingkan diri disini berdua saja. "

Tawaran itu sangat menggoda, namun jika seperti itu, Venus tidak dapat mengumpulkan artefak lain, begitu penyihir Farel bangkit, tubuhnya akan berada dalam bahaya.

Jika mereka melawan kehendak raja, pasukan kerajaan dan istana akan memburu mereka, melawan titah raja sama saja dengan memberontak kepada raja. Hal ini adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Hubungan rowan dan Elliot tidaklah begitu bagus, setidaknya aku tahu kalau mereka saling membenci. Dengan begitu pasukan militer keluarga trochel tidak dapat mendukung Elliot untuk melawan raja.

Jika Elliot menggunakan kekuatan pasukan bayaran yang dipimpin nya, peperangan akan pecah antara pasukan kerajaan dan pasukan bayaran yang dipimpin Elliot. Walaupun Elliot mungkin dapat memenangkan perlawanan itu, tetapi akan bayak jatuh korban jiwa. Apalagi pemberontakan adalah sesuatu yang tidak akan didukung oleh rakyat kecil maupun bangsawan lain.

Mahkota kerajaan yang didapatkan dengan jalan yang berdarah, adalah sesuatu yang buruk dan menakutkan.

"Kau tahu itu akan menciptakan perang bukan Elliot? "

" Aku tidak perduli"

"Aku perduli. "

"Jika kau menginginkan itu semua, aku dapat melakukannya untukmu. Itu bukan hal besar. "

"Jangan melakukan hal menakutkan itu untukku Elliot, aku tidak menginginkan hal itu. "

"Baiklah jika kau tidak menginginkan nya, aku akan menuruti perkataanmu. "

" Jangan terluka Elliot, pulanglah dengan cepat. "

" Jangan khawatir, aku akan melakukannya dengan cepat dan pulang menemuimu. "

Elliot mengeratkan genggaman tangannya. Mereka berjalan semakin dekat dengan puncak bukit.

" Disini Elliot, akhirnya kita sampai. "

Venus dan Elliot telah sampai di puncak bukit laluna, didepan mereka terdapat sebuah batu kuno yang terukir dengan mantra sihir hitam.

Venus mendekati batu itu dan mencoba membaca tulisan yang terdapat diatasnya.

Batu seukuran badan manusia itu diselimuti oleh lumut hijau, menurut buku takdir dibawah batu itu terdapat kotak yang berisi artefak Farel. Tetapi untuk mendapatkan kotak itu, Venus tidak begitu jelas dengan cara mengambilnya.

'Apakah boleh langsung digali? '

'Bagaimana jika Farel menanamkan sihir proteksi disini? '

Semakin dekat langkahnya dengan batu itu, semakin terasa energi kuat yang terus menariknya untuk mendekat.

Perasaan aneh yang tidak dapat digambarkan dengan kata-kata. Sekilas batu itu terlihat seperti batu biasa, namun Venus yakin didalam batu itu terdapat sesuatu yang sedang menariknya.

"Perasaanku tidak enak. "

Elliot meraih tangan Venus yang berusaha mendekati batu kuno itu. Seakan merasa bahaya, Elliot sedikit khawatir dengannya.

"Kita harus mengambil artefak nya Elliot, kita tidak punya pilihan lain. "

"Biar aku yang melakukannya. "

Elliot mempercepat langkahnya, sehingga sekarang dia berada didepan Venus.

"Tidak Elliot, serahkan itu padaku. Aku tahu letaknya. "

Elliot menghela nafas panjang, bagaimanapun juga dia tidak dapat

Melawan keinginan Venus.

Venus sekarang telah sampai tepat didepan batu kuno itu. Dengan pelan Venus meletakkan tangannya diatas batu itu dan mulai membaca tulisan yang diukir di atasnya.

Tulisan kuno yang seperti mantra itu terlihat familiar untuknya, tulisan itu tidak sama dengan tulisan yang terdapat di dunia nya dulu. Perasaan aneh yang familiar ini membuatnya dapat membaca tulisan diatas batu itu. Dengan suara kecil Venus mulai membacanya.

"Memori yang terkubur didalam kegelapan"

Dengan tatapan ingin tahunya Elliot merasa sedikit terkejut dengan Venus, tulisan yang asing itu dapat dibaca dan diterjemahkan olehnya.

"Entah mengapa aku tidak menyukai batu ini. "

" Aku juga. "

Venus mulai membaca bagian bawah batu itu lagi.

" Dalam kegelapan yang dalam, hati yang mengeras telah menjadi batu. Semua bawahan bersembunyi didalam bayangan, dan menunggu saat yang tepat untuk dibangunkan. "

Hah? Bayangan? Apa yang dimaksud dalam semua tulisan ini? Memori tentang apa yang dimaksud oleh Farel? Batu itu terasa dingin, rasa dingin itu merasuk kedalam setiap jari tangan Venus. Perasaan aneh yang dirasakannya semakin membesar, aliran angin aneh masuk kedalam tubuhnya. Seketika Venus melepaskan sentuhannya dan mulai mundur beberapa langkah dari batu itu.

"Apakah kau baik-baik saja? "

Elliot melihat Venus yang mulai bertingkah aneh itu dengan khawatir.

" Aku baik-baik saja, entah mengapa aku merasa ini tidak akan menyakitiku. "

"... "

" Aku merasa aneh Elliot. "

Batu itu sedikit bergetar seakan sesuatu telah terbangun, apapun itu yang berada didalambatu itu, pasti bukanlah hal yang menyenangkan mata untuk dilihat.

Batu kuno itu melepaskan sesuatu yang terlihat seperti asap hitam besar. Sesuatu yang besar mulai terbentuk dari bayangan itu.

Elliot memeluk tubuh Venus dan membawanya mundur kebelakang untuk menjauhi batu itu.

Bayangan besar itu membentuk sosok makluk kuno yang sudah tidak dapat terlihat didunia ini.

Sisik hitam besar dan sepasang sayap lebar mulai terbentuk. Sosok besar itu perlahan menyempurnakan tubuhnya.

"I... Ini"

Venus membelalakkan matanya karena ketakutan.

"Naga! "

Sosok naga hitam yang terbangun dari batu itu membuatnya sangat terkejut, naga itu seakan menariknya kepadanya.

Setelah naga itu bangkit sepenuhnya, mata naga itu melihat kearah Venus. Perlahan naga itu berbicara kepadanya.

"Tuanku."