Chereads / Duke tua adalah wanita cantik / Chapter 54 - 54. the wedding

Chapter 54 - 54. the wedding

54. Pernikahan

Perasaan kesal telah memuncak didalam dada venus, bagaimana bisa penyihir ini menyiksanya secara perlahan seperti ini. Sebenarnya apa tujuan Farel kembali membawanya ketempat ini. Semua itu membuatnya lelah.

Sosok itu sekali lagi tidak menjawabnya. Elliot yang memeluk tubuh venus dengan erat mulai berteriak kesal.

" Kau sialan yang bernama Farel!? aku tidak perduli kau mau penyihir hitam atau iblis sekalipun. Jika kau terus membuat venus seperti ini, kau akan kuhancurkan. Kau mengerti!? "

Sosok itu masih diam seolah tidak dapat mendengarkan apapun yang mereka katakan. Perlahan bayangan hitam itu mendekati mereka berdua dan mengengam tangan mereka.

"Aaaaaa"

Venus yang terkejut akhirnya berteriak.

" Sialan kau!! "

Elliot melepaskan genggaman sosok itu dari tangan Venus dan berusaha mencengkram leher sosok yang berada didepan mereka.

Kedua tangan Elliot kini telah mencengram leher sosok itu tengan kuat. Sosok itu sama sekali tidak melawan, sebuah suara aneh mulai terdengar ditelinga mereka.

" Akhirnya.. "

Setelah mengatakan hal yang aneh itu, sosok hitam itu lenyap dalam cengkraman Elliot.

" Kau tidak apa-apa Venus? Tidak ada yang terluka? "

"Ti.. Tidak ada"

" Bagaimana? Bukankah aku hebat? "

" Eh? "

" Aku telah mengusirnya untukmu, pujilah aku.. "

Elliot mendekatkan kepalanya dan menunduk kearah Venus, seakan memberikan isyarat untuk menepuk kepalanya karena telah melakukan hal yang hebat.

"Pft.. "

Venus tertawa lebar melihat tindakan Elliot yang seperti ini. Lelaki ini benar-benar seperti anak-anak. Dengan pelan Venus membelai kepala Elliot.

"Bagus Elliot, kau telah melakukan hal yang hebat. "

"... "

" Elliot benar-benar hebat"

Perlahan kesadaran mereka telah kembali pulih. Venus dan Elliot yang tidak sadarkan diri diatas tanah itu perlahan membuka mata mereka.

" Venus"

Venus membuka matanya, suara Elliot membangunkannya dari alam bawah sadarnya.

" Elliot aku bermimpi aneh. "

" Aku tahu. "

"Kau tahu? "

" Bukankah aku ada disana bersama mu? "

Mata Venus bergetar, Elliot ternyata benar-benar masuk kedalam alam bawah sadar bersamanya. Itu bukan hanya mimpinya, tetapi Elliot benar-benar melakukan apa yang dikatakan olehnya.

" Kau benar-benar masuk kedalam mimpiku. "

"Bukankah itu adalah hal yang wajar? "

"Dari mana kau merasa wajar dengan hal seperti itu, manusia tidak bisa sembarangan masuk ke mimpi maupun alam bawah sadar orang lain. "

" Tapi.... Barusan aku masuk bersamamu bukan? "

" Kau benar-benar... "

" Benar-benar apa? "

"Hebat"

Senyuman manis terpancar diwajah Elliot. Sambil menggenggam tanganku kami mulai berjalan menuruni bukit pulau laluna untuk kembali beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan untuk pulang kerumah kediaman trochel.

Pernikahan rowan sepertinya sekarang sedang berlangsung, setelah kepulangan aku dan Elliot dikediaman duke, putri sheriel telah menjadi Duchess trochel. Setelah itu Elliot akan segera memimpin peperangan.

' apa aku dapat akur dengan Duchess baru? '

Kekhawatiran muncul didalam hati Venus. Kemungkinan putri Sheriel tidak akan menyukainya, ketika pertama bertemu dengan putri sheriel, Putri sheriel terlihat tidak menyukai kedekatannya dengan rowan. Bukan hanya itu saja, tatapan mata putri sheriel terlihat penuh kebencian kepadanya.

Setelah kepulangan mereka, semuanya akan menjadi semakin rumit.

"Haaaahhh"

" Kenapa kau menghela seperti itu? "

Venus dan Elliot beristirahat dikaki bukit, Elliot yang duduk disebelah Venus memandanginya yang sedang menghela nafas panjang.

" Aku hanya khawatir. "

" Apa yang kau khawatirkan? "

Tangan Elliot menyentuh rambut emas Venus yang bergelombang dan memainkannya.

" Duchess baru, kelihatannya dia sedikit membenciku. "

" Kenapa memikirkan hal yang tidak berguna seperti itu. "

"Tidak berguna? Siapa bilang itu tidak berguna Elliot? "

Elliot membelai wajah Venus dengan pelan dan mengecup keningnya.

" Kau hanya perlu memikirkan ku saja. "

".... "

" Selain itu, hal lain tidaklah penting. "

Venus menatap mata Elliot dengan lekat, mata itu menatap Venus dengan penuh kasih sayang. Tangan Elliot yang masih terus membelai wajahnya memberikan ketenangan untuknya.

" Jika begitu, bukankah otakku hanya akan terisi olehmu Elliot? "

"Memang itu yang ku inginkan. "

Senyuman mengembang diwajah tampan Elliot, walaupun sering memandangi wajah Elliot yang sedang tersenyum, jantung Venus tidak pernah lelah untuk berdegup dengan kencang ketika melihat senyuman itu.

"Jika begitu kau juga harus terus memikirkanku Elliot. "

"Bukankah itu sudah pasti? "

"Kau terus memikirkanku? "

"Tentu saja, aku selalu memikirkan mu. Venus milikku satu-satunya. "

" Milikmu ya? "

"Ups, aku lupa jika kau belum memberikan jawaban untuk itu. Kalau begitu aku akan meralat perkataan ku. "

"... "

" Tentu saja aku akan selalu memikirkan mu, karena aku milikmu. "

"... "

"Aku milikmu Venus, hanya milik mu seorang. "

Wajah Venus memerah mendengarkan pernyataan yang memalukan itu. Lelaki ini terus membuatnya merasa malu karena ucapannya.

" Kau sudah bisa menjadi penyair Elliot, kata-kata mu terlalu manis hingga membuatku merinding. "

" Benarkah? "

Mata Elliot berbinar-binar karena kesenangan. Sepertinya dia tidak menangkap maksud perkataan Venus dengan benar.

" Aku tidak sedang memujimu Elliot "

" Tetap saja aku senang. "

Elliot menyandarkan kepalanya dipundak Venus, nafas yang hangat mulai terasa dileher Venus. Dengan suara pelan Elliot kembali membisikkan kata-katanya.

"Jangan pikirkan apapun Venus, cukup pikirkan aku saja. Karena aku akan melenyapkan siapapun yang berani menyakitimu. "

".... "

"Sekarang dan selamanya aku adalah milik Venus"

"Iya"

"Benar-benar milik Venus"

"Iya.. Aku mengerti"

"Milik... "

Dengan cepat Venus menutup bibir Elliot tangan telapak tangannya, sebelum dia melanjutkan perkataaan nya yang sangat memalukan itu.

"Aku akan cepat kembali kepadamu. "

Elliot berbisik kecil. Dirinya yang akan meninggalkan Venus untuk ke medan perang, membuatnya tidak senang akan keadaan yang seperti itu. Tetapi Venus tidak menginginkannya untuk memberontak kerajaan. Jika sudah seperti itu, Elliot hanya perlu menyelesaikan peperangan dengan cepat dan kembali kepada Venus.

*************************************

Hari ini adalah hari pernikahan rowan dengan putri sheriel.

Rowan duduk terdiam di kediaman duke dengan baju pengantin lengkap yang dipakai olehnya. Wajah tampannya tampak sangat murung seakan dia akan menghadiri acara pemakamannya sendiri.

Pernikahan ini walaupun tidak menyenangkan, tetap harus dia jalani. Saat ini dipikirannya hanya terbayang wajah seseorang yang sangat disukainya. Dengan frustasi rowan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

" Venus "

Nama itu terucap dari bibirnya, wanita yang dicintainya itu terasa begitu jauh darinya.

Rowan tetap menenangkan hatinya, setelah pernikahan itu selesai, dia akan menyingkirkan Elliot. Setelah itu dia memiliki dukungan raja dan mendapat kekuatan untuk menjauhkan pangeran maxi dari Venus.

Benar, semuanya berjalan dengan baik. Aku tidak boleh merasa frustasi seperti ini. Aku akan menyelesaikan semuanya dengan baik dan membuat Venus berada disisiku.

Rowan segera bangkit dan berangkat ke aula pernikahan kerajaan dengan kereta kuda keluarga trochel.

Sesampainya di altar pernikahan, pengantin wanita berjalan masuk kedalam aula pernikahan. Seluruh mata melihat kearah mereka berdua. Wajah Rowan hanya terlihat datar melihat semua itu, seakan tidak ada kebahagiaan yang terasa disana. Pangeran maxi, Ariel, raja dan ratu semuanya duduk di kursi depan sambil tersenyum bahagia untuknya.

Rowan mengengam tangan mempelai wanitanya dan membawanya berjalan kedepan altar pernikahan.

Entah bagaimana caranya menjalani seluruh proses upacara pernikahan itu. Dia sudah tidak dapat mengingat apapun selain ingin cepat menyelesaikan proses merepotkan itu dan kembali bekerja diruang kerjanya.

***************************************

"Duchess anda tampak sangat cantik hari ini. "

" Benarkah? "

Setelah menikah, sheriel masuk kediaman trochel dengan status barunya. Ini adalah malam pertamanya dengan Rowan, pelayan yang telah menyiapkan rendaman mawar dan baju tidur yang indah mulai memandikannya dengan antusias.

Wajah sheriel tersenyum dengan bahagia mengingat dirinya sekarang telah menjadi istri dari Rowan yang selalu dikaguminya.

Rambutnya yang terurai telah disisir dan ditata rapi oleh para pelayan kediaman trochel. Aroma mawar dari air rendaman kamar mandinya kini telah tercium di seluruh tubuhnya.

Setelah selesai mendandaninya, para pelayan meninggalkannya sendiri untuk menyambut suaminya dikamar mereka.

Sheriel duduk dengan gugup diatas sofa yang ada didalam kamar. Dia menuang wine disiapkan diatas mejanya dan mulai meminum wine itu sedikit demi sedikit.

Waktu terus berjalan dan malam telah semakin larut, perasaan tidak nyaman merasuk kedalam hati sheriel.

" Kenapa Rowan belum datang juga? "

Sheriel telah menunggunya selama 4 jam didalam kamar Duchess, suami yang baru dinikahinya hari ini masih belum datang untuk menghabiskan malam pertama bersamanya.

" Kenapa tidak datang? "

Dengan perasaan cemas sheriel kembali meneguk wine yang ada didalam gelasnya dan berusaha menunggu rowan lagi.

4 jam berlalu menjadi lebih larut lagi, bulan yang berada diatas langit telah menghilang digantikan oleh cahaya matahari.

"Sudah pagi"

Sheriel menunggu rowan hingga pagi, suaminya itu tidak datang mengunjunginya.

Rowan sama sekali tidak menghabiskan malam bersamanya. Hal itu membuatnya sangat marah, bagaimana bisa seorang pengantin menghabiskan malam pertamanya seorang diri? Ini adalah hal yang sangat memalukan!!!

"Rowan van trochel!!!!! "

" Berani sekali kau mempermalukan aku seperti ini!!! "

Sheriel mengigit sudut bibirnya dengan kuat hingga bibirnya terkoyak. Dengan kondisi tubuhnya yang mabuk selama semalaman itu, sheriel menerobos keluar kamar untuk mencari Rowan di ruang kerjanya.

Dengan kasar sheriel menerobos masuk kedalam ruang kerja Rowan. Penampilan dan sifatnya sekarang terlihat seperti orang gila. Rambutnya yang tersisir rapi telah menjadi acak-acakan, senyuman diwajahnya telah berganti dengan teriakan.

" Rowan van trochel!!!!! "

Rowan yang duduk diruang kerjanya menatap kelakuan sheriel dengan tatapan datar.

" Berani-beraninya kau tidak datang kekamarku!!!! "

Rowan tidak menjawab pertanyaannya, matanya hanya menatap sheriel dengan dingin. Dengan suara datar Rowan memanggil Ksatria keluar trochel untuk masuk ke ruangannya.

" Sepertinya Duchess telah kehilangan akal sehatnya karena mabuk, bawa Duchess kembali ke kamarnya. "

" Baik duke"

Para Ksatria mulai membawa sheriel kekamarnya dengan paksa. Sheriel yang tidak Terima diperlakukan seperti itu hanya dapat meronta dan berteriak dengan marah

" Rowan!!!! "

"Kau sialan!!!!!!!! Bagaimana anda melakukan hal seperti ini kepadaku!!! "

"Rowan!!!! "

" Aku ini putri kerajaan !!!"

"Bagaimana kau berani mempermalukan aku seperti ini! "

Setelah sheriel dibawa pergi oleh para Ksatria kediaman trochel. Rowan menutup bukunya dan berguman kecil.

'Aku ini putri kerajaan!!! '

" Bukan lagi"

Merespon apa yang baru didengarnya dari mulut sheriel.

Sheriel hanya alat penghubung keluarganya dengan raja. Tidak lebih dan tidak kurang.

" Seharusnya kau telah mengerti hal itu sebelum kau memutuskan untuk menikahiku. "

Rowan menghela nafas panjang dalam keheningan ruang kerjanya.