57. Tidak akan pernah berakhir.
"Ah... Akhirnya kembali juga. "
Setelah melewati perjalanan yang cukup lama, akhirnya Venus dan Elliot kembali ke kediaman trochel. Venus menutup matanya diatas tempat tidurnya, begitu banyak hal yang terjadi ketika pergi ke pulau laluna.
Setelah sampai di kediaman trochel, Elliot langsung diminta untuk menemui duke. Tampaknya hari keberangkatannya telah dekat.
"Aku khawatir. "
Tidak ada yang akan menjamin pemeran antagonis itu tidak akan mati. Elliot termasuk salah satunya, walaupun dia memang hebat, tetap saja itu sangat berbahaya. Jika Elliot tidak kembali dalam waktu bertahun-tahun, semua ini akan bagaimana?
Perang untuk mengalahkan satu kerajaan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menguasai seluruh wilayah sebuah kerajaan. Bahkan paling cepat itu satu tahun, jika memang Elliot dapat melakukan semua itu dengan cepat, aku akan bertemu dengannya satu tahun lagi.
Saat itu apa semuanya akan baik-baik saja? Apakah aku dapat bertahan dengan baik?
Venus mengeluarkan artefak yang didapatkannya dari pulau laluna dan memasukkannya ke kotak penyimpanan yang disembunyikannya dibawah ranjang.
" Sisa Artefak ini akan aku kumpulkan. "
Dengan bantuan Ksatria bayaran yang dipimpin oleh Elliot, Venus dapat berpergian secara aman. Walaupun Elliot tidak ingin Venus pergi sendiri untuk mencari artefak Farel, Venus tidak dapat membiarkan ksatria bayaran Elliot melawan sihir hitam itu sendirian. Tubuh Venus yang terdapat sihir hitam Farel, mungkin dapat berguna melawan penyihir yang menggunakan sihir hitam. Karena sihir hitam tidak mempan kepadanya.
'Aku pasti bisa melakukannya, aku akan hidup ! '
'Aku akan mengalahkan Farel. '
Gambaran Farel yang dilihat didalam alam bawah sadarnya membuatnya menjadi marah. Penyihir keji itu dapat membunuh dengan gampangnya, membakar seluruh kerajaan dengan api dan tertawa melihat penderitaan para penduduk.
Hanya 1 kata yang dapat menggambarkan Farel.
'Iblis'
Tubuh Venus yang memiliki hubungan dengan Farel membuatnya marah. Sihir hitam ditubuhnya adalah sihir yang telah merengut banyak nyawa.
"Aku akan membunuhmu Farel. "
***************************************
Leke sedang berkumpul dengan Ksatria bayaran lainnya didalam ruangan organisasinya. Para Ksatria bayaran tampak duduk beristirahat sambil meminun bir.
Akhir-akhir ini pekerjaan mereka tidak banyak, kegiatan yang mereka lakukan hanya berlatih pedang dan duduk didalam ruang organisasi saja. Ketua organisasi yang pergi tanpa meninggalkan pesan membuat para pengikutnya bingung.
" Ketua tidak pernah pergi begitu lama, sebenarnya apa yang Ketua lakukan? "
"Mungkin Ketua sibuk mengejar nyonya"
"Leke, aku tahu kau merupakan anggota yang berbakat. Namun membicarakan hal yang tidak-tidak tentang Ketua bukanlah hal yang baik. "
"Don, aku tidak mengada-ngada. Ketua sedang tergila-gila dengan wanita. "
"Ketua dengan wanita? Ketua yang terkenal berwajah dingin dan berhati es itu tergila-gila dengan wanita? Memangnya masuk akal? "
"Demi bertemu wanita itu, Ketua sering pulang ke kediaman trochel, menemani wanita itu bepergian sampai menculik dokter kerajaan ketika wanita itu terluka. "
"Gila! "
"Aku mengira ketua Akan terus sendirian hingga tua. "
Semua anggota yang mendengarkan apa yang dikatakan oleh leke menjadi terkejut, mulut mereka setengah terbuka.
" Jika kalian melihat ekspresi Ketua saat didepan wanita itu, kalian akan merinding. "
Para Ksatria menjadi merinding membayangkan wajah dingin Ketua mereka yang berubah menjadi berbunga-bunga ketika menatap wanita itu.
Gusto yang berada disana juga menambahkan perkataan leke.
" Benar sekali, aku juga melihatnya. Wajah itu benar-benar membuatmu merinding. "
Mata para ksaria bayaran Tampak berkaca-kaca, beberapa dari mereka menangis haru. Akhirnya musim semi mulai datang menghampiri hati ketua mereka. Rasa penasaran pun mulai membesar karena ingin tahu siapa wanita yang telah membuat ketua mereka jatuh cinta.
" Apakah calon nyonya kita tampak cantik? "
"Wanita seperti apa yang dapat membuat Ketua seperti itu? "
Leke berdiri dengan antusias sambil menggambarkan sosok wanita itu.
" Wanita itu tidak cantik. "
"Apa??? Tidak cantik? "
" Benar, tidak cantik. Tetapi amat sangat luar biasa cantik. Kata cantik saja tidak cukup untuk mengambarkan kecantikan calon nyonya kita. "
Mata para Ksatria bayaran itu berbinar-binar, semuanya sangat penasaran dengan rupa calon nyonya mereka.
" Kuberi tahu kepada kalian. Calon nyonya kita secantik dewi, kulitnya seputih salju, rambutnya seperti kilauan emas wajahnya.... "
" Wajahnya...? "
" Wajah itu lebih cantik dari wanita manapun yang kalian temui. "
" Benarkah? Ketua hebat juga. "
"Luar biasa"
" Tetapi Ketua kita juga sangat tampan. "
" Benar, jika saja sifatnya lebih baik. Ketua akan menjadi lelaki sempurna "
Kreak.....
Pintu utama ruang organisasi terbuka. Elliot berjalan masuk keruangan itu sambil melihat para Ksatria bayaran yang terlihat terkejut saat melihatnya.
" Sepertinya kalian sedang seru ya? "
"Ketua!!! "
Elliot langsung berjalan masuk ke ruangannya.
"Leke, ikut aku keruangan ku. "
"Baik Ketua. "
Elliot duduk di meja ruang kerjanya sambil mengeluarkan secarik kertas dari bajunya.
" Apa yang ingin Ketua sampaikan? "
" Aku akan berperang. "
"Apa!!!? "
"Aku akan memimpin pasukan trochel kemedan perang. "
"Ke.. Kerajaan kita akan berperang? Bagaimana dengan kami Ketua? "
Mata leke berkaca-kaca, peperangan adalah sesuatu yang tidak terduga. Ketuanya akan meninggalkan tempat itu dalam waktu lama.
Melihat wajah leke yang sangat terkejut, Elliot hanya tersenyum kecil.
"Aku akan kembali secepatnya. Oleh karena itu, jaga Venus. Selain diriku, kalian harus mengikuti perintahnya. Jika ada yang melukai sehelai rambutnya saja, persiapkanlah kepala kalian! "
"Baik Ketua, saya dan Ksatria lain akan mempertaruhkan nyawa untuk melindungi calon nyonya. "
" .... Calon nyonya? "
"Ups.. Ma.. Maaf saya salah bicara. "
Seketika ekspresi Elliot menjadi cerah, seakan bunga-bunga bermekaran diwajahnya. Leke yang melihat pemandangan itu didepan matanya menjadi merinding.
" Yang kau katakan tidak ada salahnya, aku suka itu. "
' tersenyum? Ketua tersenyum? Wah, aku sudah hampir gila. '
**************************************
Pandangan mataku melihat kearah jendela kamarku, setelah lebih dari seminggu meninggalkan tempat ini, kamar ini terasa asing. Dunia asing ini bukanlah rumahku. Apakah suatu hari nanti ada suatu tempat didunia ini yang bisa kusebut rumah?
Venus yang selalu resah mencari cara menghindari kematian, membuat dirinya menjadi lelah. Harapan yang tinggi hanya dapat membuatnya kecewa.
Saat ini, aku hanya ingin melewati hari dengan baik, hanya ingin menyambut matahari esok dengan senyuman. Selama ini di dalam kehidupan ku, baik itu didunia ku yang dulu maupun dunia yang kutinggali saat ini. Aku selalu berjuang untuk bertahan hidup dengan baik. menyenangkan hati orang lain, berjuang untuk menjadi orang baik untuk semua orang. Untuk apa aku berjuang seperti ini? Bahkan ketika masuk didalam dunia ini, aku harus masuk ketubuh ini. Sebenarnya kenapa aku harus berhubungan dengan sihir hitam seperti ini?
Jika akan seperti ini, bukan kah lebih baik aku masuk ketubuh rakyat biasa yang tidak memiliki peran apapun. Setidaknya aku dapat hidup dengan tenang, hidup yang normal. Hidup normal yang tidak pernah aku rasakan.
'Aku ingin semuanya berakhir'
Tetapi sekarang telah manjadi berbeda. Ada seseorang yang memperhatikan ku, melindungiku, Dan menginginkan ku.
'Jadilah milikku venus'
Perkataan Elliot mulai terbayang dipikirannya. kata itu terus berputar berulang-ulang seperti mantra yang menyihir pikirannya.
" Bolehkah aku menjadi milikmu? "
Apakah hal ini diperbolehkan untuk ku? Elliot selalu ada disampingku selama ini, selalu membuatku kesal, selalu membuatku berdebar, selalu membuatku mencintainya.
Senyuman itu, wajah itu, suara itu. sejak kapan terus ada didalam hatiku? Apakah saat pertama aku melihatnya? Sejak kapan debaran ini bermula? Akankah ada akhir yang bahagia untuk kami? Dua orang pemeran antagonis dalam novel. Takdir itu dapatkah aku ubah? Walaupun aku tidak memiliki apapun, aku tetap ingin mengubah semua ini. aku ingin mempertahankan semua ini, aku ingin selalu bersamanya.
'Apakah dia mencintaiku? '
Lelaki itu tidak pernah mengatakan bahwa dia mencintaiku, dia hanya menginginkan ku. Apakah terlalu egois untuk mengharapkan hatinya? Mungkin hal itu terlalu mewah untukku.
Kreak...
Pintu balkoni tiba-tiba dibuka dari luar. Sosok Elliot terlihat berjalan masuk kedalam kamar Venus sambil tersenyum.
"Kau sudah datang Elliot? "
Tidak aneh jika Venus sudah mulai terbiasa dengan cara masuk Elliot yang tidak normal itu. Lelaki itu tidak memilih masuk dari pintu kamar utama, tetapi lebih memilih cara yang lebih tidak normal dengan memanjat ke balkoni kamarnya.
" Tidak terkejut? "
"Aaaaaa"
Venus berteriak dengan intonasi datar seakan berpura-pura terkejut.
" Aku sangat terkejut Elliot. Sudah puas? "
"Sungguh teriakan yang menggugah hati. "
"Apakah akting datarku memuaskan mu? "
" Harusnya aku akan mencoba cara masuk yang baru. "
"Jangan melakukan hal aneh hanya untuk membuatku terkejut Elliot. "
Elliot berjalan mendekati Venus yang terduduk diatas ranjangnya, dengan pelan Elliot duduk disebelahnya dan mulai menyandarkan kepalanya di pundak Venus. Dengan nada berat Elliot mulai berbicara.
" Besok aku akan berangkat. "
"Secepat itu? "
"Benar... Secepat itu. "
"..... Baiklah. "
Keduanya terdiam untuk waktu yang lama.
banyak hal yang ada didalam pikiran Venus, namun tidak tahu harus mengatakannya dari mana.
"Aku akan merindukan mu Venus. "
Air mata Venus perlahan mengalir membasahi pipi nya tanpa disadari olehnya.
" Kau menangis"
Elliot menoleh untuk melihat wajah Venus dengan lekat. Dengan pelan Elliot mendekatkan bibirnya untuk mencium air mata Venus yang jatuh di pipinya.
" Bukan, ini cuma keringat. "
"Jadi sekarang matamu telah mengeluarkan keringat? "
" Benar, tidak hanya matamu yang bisa mengeluarkan keringat Elliot. Mataku juga bisa. Hiks"
Elliot membelai kepala Venus dengan pelan.
" Jika melihatmu seperti ini, aku jadi tidak ingin pergi ke medan perang. "
".... "
"Persetan dengan keinginan raja. "
"Raja sialan! "
"Kau bisa mengatakan hal yang bagus juga ya Venus ku. Haha"
"Sudah lama aku ingin memakinya, kenapa harus perang-perang seperti itu. Raja sialan, raja bajingan, raja muka pantat! "
"Pft... "
" Jangan ketawa Elliot! "
"Hahaha ini perkataanmu yang paling bijak yang pernah kudengar. "
" Jika kau suka aku masih menyimpan kata bijak lainnya."
"Apakah kita perlu menyelinap ke istana dan memakinya sekarang juga? "
" Jika bisa aku juga ingin melemparkan telur busuk dikepalanya. "
" Hm... Ide bagus, mau dilakukan tidak? "
" Tidak... Bagaimanapun sialan itu adalah raja, jika kita seperti itu, masalah akan menjadi merepotkan. "
"Tapi jika suatu saat Venus ku ingin melakukannya, katakanlah padaku. Aku akan mewujudkannya. "
"Baiklah, aku akan mengatakannya kepadamu. "
" Jangan terlalu sedih, aku akan cepat kembali kepadamu. "
"Kembalilah dengan selamat dan jangan terluka. "
" Aku berjanji. "
" Janji. "
Venus mengaitkan jari kelingkingnya di jari kelingking Elliot.
" Jika kau melanggarnya, wajahmu akan menjadi jelek. "
" Hal itu tidak akan terjadi. "
"Kenapa? Bisa saja kau menjadi jelek jika kau melanggar janjimu. "
" Karna wajahku akan selalu tampan, bukankah wajah ini seleramu? "
"Aku tidak tahu! "
Tangan Elliot mulai mengengam tanganku dengan erat, suara nafasnya terdengar jelas ditelingaku. Setelah matahari terbit besok, kehangatan ini akan meninggalkan ku.
"Aku akan menulis surat Untukmu Venus. "
".... Baiklah, aku akan menantikan nya. "
"Ada hal yang ingin kusampaikan kepada mu. "
" Hal apa? "
" Jika kau menginginkan kekuatan Ksatria bayaran, mereka akan sepenuh hati mendengarkan mu. "
"Bagaimana cara untuk mencari mereka? "
"Tidak perlu mencari mereka, begitu keluar dari kediaman ini, mereka akan menemukanmu. Artefak atau apapun itu, biarkanlah mereka yang mencarikan nya untukmu. "
"..... Terima kasih Elliot. "
" Terima kasih telah menghawatirkan ku. "
Elliot memutar tubuhnya sehingga kami berhadapan satu sama lain. Tangannya mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Kalung yang berkilauan terlihat didalam genggamannya.
Dengan pelan Elliot mengalungkan kalung itu dileherku.
"I.. Ini? "
" Hadiah untukmu. "
" Indah sekali... Terima kasih Elliot. Tapi bentuk apa ini? "
"Infinity"
Venus memegang mata kalung itu untuk melihat bentuknya dengan jelas. Kalung berbentuk infinity itu dihiasi oleh permata yang berkilauan disetiap ukirannya.
" Infinity? "
"Artinya Tidak akan pernah berakhir"
"... "
"Dulu, sekarang dan selanjutnya. Untuk selamanya aku adalah milikmu venus. "
Perlahan Elliot mendekatkan wajahnya dan mulai mencium bibirku dengan lembut. Kuharap waktu dapat berhenti saat ini juga. Karena aku juga ingin saat ini tidak pernah berakhir.
'Infinity.....sekarang dan selamanya. Kuharap tidak akan pernah berakhir