63. Surat ku.
[berhubung contest udah kelar updatenya dikit2 yah, tapi pasti update sampai tamat kok. jangan lupa kalau suka ceritanya, terus dukung dan kasih review yah. biar penulis semangat update terus. ]
Tenda pasukan kerajaan viseta dan balenia dipenuhi oleh pasukanย yang terluka di medan perang. Kekalahan mereka di peperangan wilayah pertama membuat kedua kerajaan itu kehilangan banyak prajuritnya. Pemimpin pasukan viseta Marco latius heresus pangeran kedua kerajaan viseta menatap peta wilayah kekuasaan mereka sambil menyusun strategi perang yang baru.
Zeinal fazkin yang belum pulih total dari serangan Elliot masih tidak dapat bergabung dalam perang selanjutnya. Lengannya yang terluka parah masih terbalut perban putih. Untung saja pengobatan medis dilakukan dengan cepat. Jika terlambat sedikit saja, mungkin panglima tertinggi kerajaan balenia itu akan kehilangan tangan kanannya.
"Yang mulia pangeran, apa anda telah menambah jumlah pasukan untuk mempertahankan kota pertama ? "
Zeinal fazkin melihat struktur tempat yang akan dikuasai oleh kerajaan emerland selanjutnya. Dataran rendah pinggir kerajaan adalah tempat masuk pertama untuk menguasai sebagian kecil wilayah viseta. Pangeran Marco meletakkan jarum penanda merah di beberapa titik peta wilayah itu dan mulai menjelaskan strategi perangnya.
" Pasukan lawan terlalu kuat, lebih baik kita memasang perangkap untuk mengepung sebagian pasukan kerajaan emerland. "
"Benar juga, jika kita langsung menghadapi mereka, kita akan kehilangan banyak pasukan. "
Pangeran Marco menunjuk titik kiri kanan peta yang ditandai olehnya.
" Pasukan emerland akan masuk ke wilayah ini. Ketika mereka masuk ke dalam kota, kita akan membagi pasukan menjadi 3 kelompok untuk menyerang. "
" Hm... Total dari pasukan yang kita miliki sekarang tersisa 10.000 orang. Jika perang kedua ini berhasil ditembus oleh kerajaan musuh, kerajaan balenia akan mengirim sebagian pasukan lagi untuk mencoba mempertahankan wilayah bagian viseta. "
Kekuatan dari pimpinan pasukan emerland memang setara dengan ribuan pasukan, hanya dengan satu orang itu saja pasukan viseta dan balenia telah hampir sebagian tewas didalam medan perang.
" Dari dalam hutan bagian barat dan timur akan dibagi masing-masingย 3.000 pasukan. Setelah itu sisa pasukan akan menyerang dengan panah dari atas benteng untuk mencegah pasukan emerland mendekati benteng kota. "
"Ck"
Zeinal fazkin mendecakkan lidahnya. Jika strategi ini masih gagal dalam peperangan selanjutnya, kerajaan viseta mungkin akan dikuasai dengan cepat oleh kerajaan emerland. Memikirkan hal itu saja dapat membuatnya merasa kesal.
" Bagaimana keadaan lengan anda panglima? "
"Seperti yang anda lihat yang mulia, saya masih tidak dapat ikut berperang. "
Melihat situasi zeinal fazkin yang terluka parah, pangeran Marco hanya dapat mencoba untuk mengatur prajuritnya dengan baik untuk melawan kerajaan musuh.
"Beristirahat lah jendral. Peperangan selanjutnya akan saya atur dengan baik. "
"Terima kasih yang mulia, saya akan mencoba menyampaikan situasi perang ini kepada Sultan. Jika memang memungkinkan, sultan akan mengirimkan pasukan bantuan lagi ketempat ini. "
Pangeran Marco mengangguk pelan.
" Baiklah panglima zeinal, semoga kemenangan selanjutnya ada ditangan kita. "
***************************************
Setelah menyelesaikan peperangan pertamanya. Elliot berbaring didalam tendanya sambil mengerutkan alisnya.
Sebelum keberangkatan nya dia telah meminta Venus untuk mengirimkannya surat. Namun telah lebih dari dua minggu Elliot masih belum menerima satupun surat dari Venus.
"Apakah dia telah melupakanku? "
Kegelisahannya membuatnya tidak dapat tidur selama berhari-hari. Setiap hari Elliot selalu menahan dirinya untuk berlari pulang ke kediaman trochel. Keinginan untuk menemui Venus semakin besar setiap harinya. Perasaan gelisah dan rindu ini membuatnya kesusahan.
"Lucas! "
Elliot memanggil prajurit yang berjaga didepan tendanya.
" Anda memanggil saya? "
" Benar, apakah ada surat untukku? "
Lucas menjadi bingung karena pertanyaan dari pimpinannya.
" Tidak ada satupun surat yang datang pemimpin. "
"Ck, coba periksa lagi sekarang juga! Harusnya ada selembar surat untuk ku. "
"Ba... Baik pemimpin. "
Setelah Lucas meninggalkan tenda itu, Elliot kembali merasa resah.
" Bagaimana mungkin selembar surat pun tidak ada. "
"Apakah surat itu terjatuh atau hilang ketika dikirim? "
Memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi kepada suratnya membuat Elliot menjadi kesal.
" Akan kubunuh orang yang berani menjatuhkan surat ku yang berharga dari Venus. "
Mungkin saja Venus tidak mengirimkan surat padanya. Mengingat Venus selalu menolak keinginannya, besar kemungkinan jika memang Venus telah melupakannya.
"Aku sangat merindukanmu.... "
Elliot menghembuskan nafas panjang dan memegang dahinya.
"Apakah kau tidak merindukanku Venus? "
Setelah berpikir lama, akhirnya Elliot mencoba duduk di meja kerjanya dan menerangkan cahaya lentera tendanya.
Elliot memutuskan untuk menulis surat untuk Venus.
Tangan besarnya memegang pena yang dicelupkan nya kedalam tinta hitam. Dengan cepat Elliot mulai menulis suratnya.
๐ผ๐ ๐ช ๐ข๐๐ฃ๐ช๐ฃ๐๐๐ช ๐จ๐ช๐ง๐๐ฉ ๐ข๐ช,
๐๐๐ง๐๐ฃ๐ ๐จ๐ช๐ง๐๐ฉ ๐๐๐ง๐๐ข๐ช ๐๐๐ก๐ช๐ข ๐๐ช๐๐ ๐ ๐ช๐ฉ๐๐ง๐๐ข๐
๐ผ๐ฅ๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐ช ๐ก๐ช๐ฅ๐ ๐ช๐ฃ๐ฉ๐ช๐ ๐ข๐๐ฃ๐ช๐ก๐๐จ๐ฃ๐ฎ๐ ๐๐๐ฃ๐ช๐จ?
๐ผ๐ ๐ช ๐๐ฃ๐๐๐ฃ ๐ข๐๐ฃ๐๐๐ช๐ ๐ช๐ข ๐ข๐ช ๐จ๐๐ ๐๐ง๐๐ฃ๐ ๐๐ช๐๐ ๐ ๐๐ง๐๐ฃ๐ ๐ฉ๐๐ก๐๐ ๐ข๐๐ก๐ช๐ฅ๐๐ ๐๐ฃ ๐ ๐ช.
๐๐๐ฉ๐๐ฅ๐ ๐ฅ๐๐ง๐๐จ๐๐๐ฃ ๐ง๐๐ฃ๐๐ช๐ ๐ช ๐ฉ๐๐ง๐ก๐๐ก๐ช ๐๐๐จ๐๐ง ๐๐๐ง๐๐ฅ๐๐๐ ๐ฅ๐๐ง๐๐จ๐๐๐ฃ ๐ ๐๐จ๐๐ก๐ ๐ช ๐ฅ๐๐๐๐ข๐ช...
๐ผ๐ ๐ช ๐ง๐๐ฃ๐๐ช... ๐ผ๐ ๐ช ๐ง๐๐ฃ๐๐ช... ๐ผ๐ ๐ช ๐ง๐๐ฃ๐๐ช....
๐ผ๐ ๐ช ๐ข๐๐ง๐๐ฃ๐๐ช๐ ๐๐ฃ๐ข๐ช ๐๐๐ฃ๐ช๐จ...
๐ผ๐ฅ๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐ช ๐๐ช๐๐ ๐จ๐๐ข๐?
๐ ๐๐ ๐ ๐ข๐๐ข๐๐ฃ๐ ๐๐๐๐๐ฉ๐ช, ๐๐๐ฅ๐๐ฉ ๐๐๐ก๐๐จ ๐จ๐ช๐ง๐๐ฉ ๐ ๐ช
๐๐๐๐๐ก๐ช๐ข ๐๐ ๐ช ๐ข๐๐ฃ๐๐ฃ๐๐๐๐ก๐ ๐๐ฃ ๐ฅ๐๐จ๐ช๐ ๐๐ฃ ๐๐ข๐๐ง๐ก๐๐ฃ๐ ๐๐ฃ๐ ๐ช๐ฃ๐ฉ๐ช๐ ๐ข๐๐ฃ๐๐ข๐ช๐๐ข๐ช.
๐ฟ๐๐ง๐ ๐๐ก๐ก๐๐ค๐ฉ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ข๐๐ฃ๐ช๐ฃ๐๐๐ช ๐จ๐ช๐ง๐๐ฉ ๐๐๐ง๐ ๐ข๐ช.
Setelah puas dengan apa yang telah ditulisnya. Elliot memberikan surat yang ditulisnya itu kepada bawahannya untuk dikirimkan kepada Venus.
" Dua bulan... "
"Dua bulan sudah cukup untuk menguasai Kerajaan viseta. Karena itu tunggu aku pulang. "
Pasukan emerland yang mendengar Elliot berguman sendiri itu membuat mereka terkejut. Mengatakan bahwa akan menaklukan sebuah kerajaan yang memerlukan waktu bertahun-tahun itu dalam waktu dua bulan saja, hal itu bukan hal normal bagi mereka. Tetap saja, pimpinan mereka adalah ahli pedang yang dijuluki iblis oleh kerajaan emerland, mungkin saja dia dapat merebut kekuasaan negara musuh hanya dalam waktu dua bulan.
**************************************
Rasa sakit melilit perutku, sudah beberapa hari aku tidak makan apapun yang diberikan oleh pelayan kediaman trochel padaku. Obat aneh yang dimasukkan kedalam makanan itu membuat tubuhku menjadi lemah dan tidak dapat berpikir jernih. Jika seperti ini terus aku akan mati didalam ruangan ini karena kelaparan.
Pintu ruangan dibuka dari luar, setelah bersikeras menolak semua makanan yang ada, pelayan kediaman trochel masuk kedalam ruangan ini untuk melihat keadaan tubuhku.
Beberapa Ksatria trochel masuk kedalam ruangan dan menghampiriku. Dua orang Ksatria yang bertubuh tinggi memegang tubuhku yang lemah hingga aku tidak dapat bergerak.
"Lepaskan aku! "
Pelayan trochel mengeluarkan sesuatu dari sakunya, kertas putih yang berisi bubuk obat.
Aku menutup mulutku rapat-rapat. Tampaknya mereka ingin memaksaku untuk meminum obat aneh itu. Tangan besar Ksatria trochel menekan pipiku untuk membuka paksa mulutku, kekuatan itu terlalu besar untuk kulawan.
Serbuk putih itu langsung dituangkan kedalam mulutku yang dibuka dengan paksa.
Uhuk.. Uhuk...
Serbuk itu membuatku terbatuk, aku mencoba untuk mengeluarkan sisa obat itu dari mulutku. Tetapi tangan besar Ksatria trochel menutupi mulutku dengan rapat sehingga obat itu perlahan masuk kedalam kerongkongan ku.
'Aneh... Perasaanku menjadi aneh. '
Tenaga yang tersisa menghilang begitu saja, kekuatan kakiku melemah dan membuatku hampir terjatuh. Pikiranku menjadi kosong.
Ksatria trochel mengangkat tubuhku yang jatuh lemah keatas tempat tidur didalam kamar itu. Setelah membuatku tak berdaya, mereka meninggalkan ku sendirian dan mengunci pintu kamar itu dari luar.
Aku merasa kosong, seperti ada sesuatu yang penting. Tetapi apa itu? Kenapa tidak terpikir apapun? Sebenarnya apa tujuanku disini....
Ah... Sudahlah, aku tidak tahu apa-apa. Mungkin sekarang memang tidak perlu memikirkan apapun. Lagipula apa yang harus aku lakukan? Aku menjadi sangat bingung.
Seperti selembar kertas putih kosong, aku menjadi tidak dapat melakukan apapun. Entah sudah berapa lama waktu yang berlalu semenjak terakhir aku meminum obat itu secara paksa.
Setiap hari setelah itu para pelayan trochel masuk kedalam ruangan untuk memandikan tubuhku. Mungkin ada yang aneh denganku, kenapa aku tidak dapat mengerakkan tubuhku sendiri?
Setelah membersihkan tubuhku, aku melihat gambaran diriku sendiri didepan kaca meja rias ruangan itu. Rambut panjangku disisir dengan pelan dan ditata oleh para pelayan kediaman trochel.
Walaupun merasa ingin mengucapkan sesuatu, aku tidak dapat mengingatnya.memangnya ada sesuatu yang penting ya?
Mata kosong yang tak bercahaya, tubuh yang kaku. Siapa sosok yang ada didepan cermin ini? Ah, benar juga... Sosok dicermin ini adalah sosok ku.
"Anda cantik sekali nona Venus. "
Pelayan yang menyisir rambut Venus, mulai memuji kecantikannya. Wanita yang mereka rawat ini terlihat seperti boneka yang tidak bernyawa. Pandangan mata Venus terlihat kosong. Tidak perduli apapun yang dikatakan oleh para pelayan, Venus tidak dapat menjawabnya.
"Nona Venus, hari ini Anda akan memakai gaun ini. Indah bukan? "
Gaun biru muda berenda yang dibawakan oleh para pelayan terlihat sangat mewah. Namun Venus tetap menunjukkan wajah tanpa ekspresi. Sesekali para pelayan meletakkan jari telunjuknya dibawah hidung Venus untuk memastikan bahwa Venus masih bernafas dan hidup.
"Menurutmu tuan duke telah keterlaluan? "
"Benar, bagaimana beliau tega membuat wanita yang disukainya menjadi seperti ini. "
"Sstt.. Pelankan suara mu, nanti terdengar oleh orang lain. "
"Aku kasihan melihat nona Venus. "
Kedua pelayan yang merawat Venus berbisik kecil karena prihatin melihat keadaan Venus. Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh mereka selain menyuapkan makanan dan merawat Venus. Walaupun pengikut keluarga trochel tahu perbuatan duke tidak benar, mereka hanya dapat mengikuti perintah dari atasannya saja.
"Sudah waktunya minum obat nona. "
Pelayan mengeluarkan bungkus putih obat yang harus diminum oleh Venus. Tanpa perlawanan Venus membuka mulutnya dengan lebar. Benar-benar terlihat seperti boneka yang tidak bernyawa.
Obat putih itu adalah obat penenang yang dibeli di pasar gelap. Rowan meminta bawahannya untuk membeli obat itu dalam jumlah besar, semua itu hanya untuk diberikan kepada Venus.
"Maaf."
Pelayan yang memberikan obat itu kepada Venus meminta maaf padanya dan menatapnya dengan rasa bersalah.
"Semoga nona Venus dapat melepaskan diri dari duke. "
"Jangan bicara hal seperti itu! Pelankan suara mu. "
Teman pelayan itu menegurnya pelan agar perkataannya tidak didengar oleh Ksatria yang berjaga diluar pintu.
"Benar juga, aku telah mengatakan hal yang tidak berguna. "
" Kita hanya pelayan.. Lakukan saja tugasmu. "
Pelayan itu mengangguk pelan. Setelah memapah Venus untuk duduk diatas sofa ruangan itu, mereka segera keluar dari ruangan itu dan mengunci pintunya dari luar.
Venus duduk diam sambil memandang kosong kedepan. Sepertinya dia mendengar sesuatu yang penting.
'Semoga nona Venus dapat melepaskan diri dari duke. '
Melepaskan diri dari duke? Siapa itu? Kenapa harus melepaskan diri..... Sebenarnya apa yang terjadi?
'Aku lelah..... '
Rasanya..... Rasanya ada yang salah denganku, tapi aku tidak tahu apa itu.