Setelah Fio, Hanna dan Gita masuk kedalam kelas, tidak lama juga Fillo kembali ke kelas, langsung duduk di mejanya.
Fio di mejanya menyadari Fillo sudah kembali ke kelas, Fio segera berdiri dari duduknya.
"Mau kemana ?" Tanya Gita.
Fio tidak menjawab, menunjuk dengan jarinya ke arah meja Fillo.
"Sekarang banget?" Tanya Hanna sedikit terkejut dari mejanya.
Fio mengangguk percaya diri.
"Okay semangat" ucap Gita dengan antusias.
Fio mempersiapkan dirinya, tersenyum sambil berjalan menuju meja Fillo dengan percaya diri.
Setelah sampai, Fillo menyadari Fio ada di samping mejanya berdiri tapi Fillo mengabaikan Fio.
Fio melipat tangannya di dada. "Eum.. hai Fillo" ucap Fio tersenyum ke arah Fillo yang sedang memaikan ponselnya.
"Euhm" jawab Fillo tidak melirik ke arah Fio.
"Fillo!!" Seru Fio sedikit menggebrak meja.
Fillo melirik santai, sambil mengambil kotak makanannya di bawah meja, tapi tidak mengucapkan apapun.
"Euhm.." Fio sedikit cemas di tatap seperti itu, "eh sejak kapan bawa bekal?" Tanya Fio dengan cepat berusaha mengalihkan percakapan.
Fillo menghela nafas, lalu melirik ke arah Fio, "Fi kamu kembali ke meja kamu sendiri atau aku yang keluar kelas?" Tanya Fillo sambil menggenggam sendok makannya.
"Eh" Fio sangat terkejut, seketika tatapannya kosong, Fio terlihat kebingungan.
"Fio" lirih Fillo sekali lagi.
"Ya?" Fio melirik, mengangguk. "okay Fillo" lirihnya masih terkejut, melangkah menuju mejanya.
Fio berhenti di depan meja, Hanna dan Gita, sudah menunggu kabar dari Fio sejak tadi. Fio menekukan bibirnya, pasrah dengan keadaan.
"Aku bantu yah Fi" lirih Gita ikut sedih melihat temannya terdiam lesu seperti itu.
Fio menggeleng perlahan, lalu Fio duduk di kursinya.
Tidak lama bel istirahat berbunyi, Fio terkejut kembali, melirik ke arah Fillo. Fillo terlihat kesal, waktu makannya terganggu.
"Hanna gimana?" Tanyanya merasa bersalah.
Hanna yang mengerti, melirik ke arah Fio, "udah udah Fi" Hanna berusaha menenangkan, "Fi kita juga engga kekantin nungguin kamu loh"
"Hanna maafin" Lirih Fio tangannya menutup wajahnya, bersedih.
***
Kring! Kring!
Bel sekolah berbunyi, murid-murid didalam kelas bersorak senang, hari ini adalah sekolah berakhir di minggu ini. Murid-murid bergegas memasukan buku dan alat tulisnya.
"Fio mau bareng ke gerbang?" Tanya Hanna yang sedang memasukan bolpoin ke dalam tempat pensil.
"kalian duluan aja aku sendiri ga apa apa" lirih Fio sambil memasukan juga buku dan alat tulis ke dalam tasnya. Sejak dari kejadian tadi Fio menjadi lesu, merasa bersalah ke Hanna, Gita dan Fillo.
Hanna dan Gita sudah selesai membereskan bukunya kedalam tas, Gita sudah berdiri di depan meja Fio dan Hanna sejak tadi.
"Kita duluan yah" ucqp Hanna sambil menggendong tasnya.
"Fio gimana ?" Tanya Gita sambil menunjuk ke arah meja Fio.
"Kalian duluan aja" ucap Fio yang terus memberekan isi tasnya sampai benar -benar rapih.
"Oh.. oke" jawab Gita yang masih kebingungan. Hanna menarik Gita keluar kelas.
Murid-murid sudah keluar kelas sejak tadi, sekarang hanya ada dua siswa lagi selain Fio dan Fillo dikelas.
Fio selesai merapihkan isi tasnya, Fillo dan dua siswa lainnya itu keluar secara bersamaan. Tadinya Fio akan ikut, tapi ingat kejadian tadi, Jadi Fio menunggu mereka berjalan jauh baru Fio, mengikuti dari belakang.
lorong sekolah tampak sepi, Fio dan Fillo bersama temannya berjalan di lorong sekolah . Fio berniat memanggil tapi ragu. sampai akhirnya keputusan itu keluar.
"Fillo" seru Fio.
Fillo sedikit terkejut, melirik kebelakang, setelah tau itu Fio, Fillo kembali membalikan badannya ke depan.
Fio sedikit berlari menghampiri Fillo.
"Ada apa Fi?" tanya Fillo membuka percakapan.
"Eum.. maaf Fillo tadi" Lirih Fio menundukan kepalanya.
"Minta maaf buat apa?" Tanya Fillo menatap ke arah Fio walau, Fio
Menundukan kepalanya.
"Tadi ganggu waktu makan kamu" ucap Fio menaikan pandangannya. Sekarang mereka saling tatap.
"Hm.." ucap Fillo mengangguk.
"Maaf ya Fillo" lirih lagi Fio, memohon untuk dimaafkan.
Fillo diam saja, tidak menjawab.
"Kalau gitu, sekarang makannya aku temenin" ucap Fio dengan antusias.
"Hah?" Fillo terlihat terkejut, menaikan tangannya ke dahi Fio, Lalu melangkah meninggalkan Fio sambil menggeleng.
"Fillo" seru Fio mengejar lalu menarik tangan Fillo.
"Ayo mau ya?" Rengek Fio.
"Aku makan aja di rumah nanti" ucap Fillo melepaskan tangan Fio.
"Fillo.. aku juga mau minta maaf sama kejadian kemarin" Lirih Fio wajahnya pasrah.
"Fi udah di maafin kok" jawab Fillo tersenyum.
Fio menundukan kepalannya, sedikit malu.
"Udah Fi? Aku mau pulang" ucap Fillo.
Fio menghela nafas, "aku ikut" ucapnya.
"Pulang sendiri" ketus Fillo berjalan kembali meninggalkan Fio.
"Fillo rumah kita kan deket" seru Fio sambil mendekati Fillo dari belakang.
***
Mereka berdua jalan dipinggir jalan, sebentar lagi melewati gerbang komplek. Fio berjalan di samping Fillo, sebenarnya Fillo sudah berusaha meninggalkan Fio, tapi Fio terus mengikuti Fillo.
Sampai di depan rumah Fillo, Mereka melihat ibu Fillo sedang menyiram tanamannya, Seketika saat melihat Fillo, ibu tersenyum.
"Kok cepet Fi pulangnya" ucap Ibu ke arah Fillo, mematikan keran air lalu mendekat membukakan gerbang rumah.
Fillo mengangguk.
"Ada Fio, pulang bareng?" Tanya ibu wajahnya sedikit terkejut.
"Iya tante" jawab Fio sambil membenarkan poni rambutnya.
"Ayo masuk dulu" ajak ibu dengan antusias.
Fio sedikit ragu, melirik ke arah Fillo. Fillo tidak merespon apapun.
"Ajak dong Fi" bisik ibu terus tersenyum ke arah Fio.
"Ayo Fio" ajak Fillo melangkah duluan lalu ibu dan Fio.
"Asik" seru Fio.
Fio duduk di kursi halaman rumahnya, menunggu Fillo kembali keluar, tidak lama Fillo membawakan teh dingin, langsung menyodorkan tehnya ke Fio.
Saat Fio mengambil, refleks Fio menarik kembali tangannya.
"Aww!!" Lirih Fio menggengam tangannya kesakitan.
"Eh" Fillo berseru cemas, "maaf Fi" Fillo menurunkan badannya, menyimpan teh di atas lantai, "liat" ucap Fillo.
Fio dengan wajah kesakitannya, memperlihatkan tangannya, kulit yang terkena suhu dingin berbubah menjadi merah, beberapa bagian sedikit melepuh.
"Bentar aku bawa obat" ucap Fillo.
"Ga usah Fi" Fio menahan Fillo, "lukanya sembuh sendiri, aku udah biasa kaya gini kok" ucapnya tersenyum.
"Maaf yah Fio" ucap Fillo sambil menatap Fio. "Ini teh yang kamu, ini anget, aku jail doang tadi" lirihnya.
Fio mengambil teh hangatnya, meneguk teh ya dengan perlahan. "Makasih yah"
Fillo mengangguk, Tersenyum.
Lalu Fio menarik kursi yang ada disebrang kursi Fio, menariknya agar lebih dekat.
"Fillo" panggil Fio.
"Ya?" Telinga Fillo mendekat ke arah Fio, "Kenapa?" Tanyanya.
"Besok mau ketemu ga?" Tanya Fio.
"main sepatu roda lagi?" Tanya lagi Fillo.
"Hmm.. kamu mau ga ?"
"Boleh, sekalian aku mau ngomong sesuatu"
"Sama Fillo, aku juga" lirihnya, suaranya terdengar sedu.