Chereads / Hujan Disaat Terik / Chapter 21 - BAB 21

Chapter 21 - BAB 21

ibu terkejut, mata membesar, bola matanya membesar, menatap tajam Fio. suasana legang, terdengar jelas isakan tangis Fio.

"Fio!" tegas ibu.

Fio terus menangis sesekali mengelap air matanya.

"gunakan kelebihannya buat diri kamu!" lanjut tegas ibu.

"a-aku benar-benar engga peduli bu" lirih Fio menatap ke arah bawah, mengabaikan ibu.

ibu berdiri dari duduknya, "FIO!, kamu harus sadar kalau kamu memang beda!!" teriak ibu sambil menenunjuk-nunjuk ke arah muka Fio.

tangis Fio kembali pecah, air matanya deras turun melewati pipinya yang memerah sejak tadi, sesegukannya tidak tertahan.

ibu diam sejenak, tangannya turun perlahan, menghela nafas, wajahnya berubah terkejut, menyadari sesuatu, berjalan segera mendekati Fio.

"maaf Fio" lirih ibu sambil memeluk perlahan Fio.

"bu.. tapi kenapa aku ga boleh temenan sama laki-laki" bisik Fio suaranya terdengar lesu.

"laki-laki itu berbahaya Fio, jahat" bisik ibu juga suaranya sedikit serak dan kaku.

Fio mengeluarkan lagi air matanya, mengusap pipi merlahan, Fio perlahan membuka pelukan tangan ibu, berdiri dari duduk, perlahan berjalan menuju kamarnya.

Bug! Creck! Fio menutup sekaligus mengunci pintu kamarnya. menyenderkan badan di belakang pintu. wajahnya tampak tidak karuan, hampir seluruh wajahnya dipenuhi air mata, rambutnya berantak, beberapa helai rambut menempel di dahinya, Fio masih mengularkan air matanya.

Fio duduk perlahan, menekukan kakinya lalu Fio memeluk paha dan kaki, memeluk keras sambil mengirih rasa sakit.

"ke-kenapa a-ku beda" lirih Fio terus menangis, sesekali mengelap air matanya.

Fio melemaskan badannya, mengeletakan badannya di atas lantai, menutup mata perlahan menidurkan badannya.

***

Ctak! Ctak! Ctak! Fillo menekan-nekan keyboard komputernya dengan cepat, pandangannya fokus ke depan, bola matanya bergerak-gerak dengan gesit.

"yes!" seru Fillo mengambil segelas minum yang ada di pinggir layar komputer, lalu meneguknya. Fillo terus fokus memaikan gamenya.

diatas meja komputer terdapat beberapa cemilan, seperti ciki yang sudah di buka dan sedikit potongan ciki keluar dari bungkusnya, juga minuman jus jambu tinggal setengah gelas, air dari lelehan es mencair membasahi sekitar meja komputer.

Fillo mengambil tisu dari CPU yang ada di samping kaki Fillo hanya di sekat dengan meja. mengelap area meja yang basah-basah, sekaligus mengelap juga jari-jarinya, melanjutkan bermain game.

Ctak! Ctak! Ctak! Fillo menekan beberapa keyboard dengan antusias, menekukkan dahinya, bola matanya fokus mengikuti arah karakter dalam game.

"yah.." keluh Fillo menyenderkan badannya ke sandaran kursi, menghela nafas, melirih ke arah ponsel yang sedang mengisi daya, Fillo mengambil ponselnya.

membuka kunci ponsel, tampak notifikasi di ponsel tidak ada apa-apa "Fio gimana yah" bisik Fillo wajahnya berubah sedikit khawatir, pesan yang Fillo kirim belom di balas kembali.

Fillo kembali menyenderkan badannya ke senderan kursi, sambil menggengam ponsel, wajahnya sedikit cemas memikirkan anak kecilnya itu.

Tok! Tok! Crek! kakak perempuan Fillo membuka pintu kamar, Fillo melirik langsung, "apa?" tanya Fillo.

"kebawah kata ibu, ada makanan" ucap kakaknya itu.

"kok ga biasa mau ke atas" sindir Fillo menyimpan ponselnya di atas meja komputer.

"hmm" matanya melirik atas seakan sedang befikir sesuatu, "aku mau minjem novel yah"

"hmm" balas Fillo melakukan tingkah yang sama dengan kakaknya tadi, "boleh, tapi kenapa tiba-tiba mau baca novel?" tanya Fillo mendorong kursinya, sekarang kaki Fillo memanjang di naikan ke atas meja komputer dan tangannya di lipat di belakang kepala, juga menyenderkan badannya.

"hmm.. ga apa-apa, mau coba aja sih" jawab kakaknya.

"ga mungkin sih, pasti ada sebab" lanjut Fillo.

"yaudah deh, aku lagi dideketin temen laki-laki yang suka baca gitu" bisik kakak.

"hmm" Fillo mengangguk menurun kakinya perlahan, "oke deh itu bukunya ada di lemari" Fillo menunjuk ke arah lemari, yang berada di depan kasur Fillo.

kakak melangkah berjalan ke tempat yang ditunjunkan Fillo, Fillo berdiri dari duduk melangkah ke bawah.

"Dimana?!" seru kakak sambil mengamati lemari.

"didalam lemari, ada buku if little hear" seru balik Fillo sambil turun kebawah.

dibawah langsung berhadapan dengan meja makan keluarga, ada ibu sedang menonton sekaligus makanan cemilan, Fillo berhenti di depan meja.

"ada apa bu?" tanya Fillo.

ibu seketika melirik kearah Fillo, lalu tersenyum. wajah Fillo terlihat bingung. "sini duduk" ucap ibu menyuruh Fillo duduk di depan ibu.

Fillo menarik kursi lalu duduk.

"ini makan" ucap ibu mendorong makanan ciki dan beberapa coklat yang berada di atas meja makan.

Fillo mengambil sebungkus coklat, perlahan mengupas plastiknya, lalu melahap coklatnya.

"ada apa bu?" tanya lagi Fillo.

"hmm..." ibu menempelkan tangannya di atas meja, "ibu udah berhenti kerja" ucap ibu.

"eh, kenapa bu?" tanya Fillo sedikit terkejut, menekukan dahinya.

ibu menggeleng perlahan, tersenyum, "ga apa-apa"

"hmm" Fillo mengangguk sambil memakan kripik.

Suasana tampak canggung, ibu kembali menonton televisi sambil memakan kripik, Fillo juga mengikuti ibu, menonton sambil makan kripik.

Kakak perempuan Fillo turun kebawah sambil membawa buku yang di tunjukan Fillo, "minjem yah" ucap kakaknya sambil melewati Fillo yang duduk di meja makan, masuk kedalam kamarnya.

Fillo menghela nafas, "aku ke kamar lagi yah bu" ucap Fillo.

ibu mengangguk tersenyum.

Fillo berdiri dari duduk, melangkah naik ke kamarnya. menutup kembali pintu kamarnya, duduk di meja komputernya.

wajahnya menatap pada satu pandangan, menyenderkaan badannya di sandaran kursi, "hmm.. ada apa yah?" bisik Fillo.

Fillo berdiri dari kursi, mengacak-ngacak rambutnya yang tidak gatal, beranjak ke kasur, menghala nafas lalu menutup matanya.

2 jam berlalu Fillo tidur, kali ini ibu pergi ke atas masuk kedalam kamar Fillo, melihat banyak sampah cemilan di atas meja, ibu membersihkan satu persatu, selesai membuang sampah, ibu mengambil baju dan celana yang tergeletak di lantai, memasukannya kedalam tempat baju kotor, ibu menghampiri Fillo, duduk di atas kasur sambil mengusap-usap kaki Fillo.

"Fillo ayo kita makan siang bareng" ibu terus membangunkan sambil melihat-lihat ke sekeliling kamar Fillo.

Fillo mulai sadar, membuka matanya perlahan, "ada apa bu?" tanya Fillo sambil berusaha bangun.

"yu makan siang, udah lama ibu ga pernah makan siang bareng kamu dan kakak" ucap ibu.

Fillo sedikit terkejut, matanya seketika membuka lebar, "oh, aku nanti kebaawah bu" ucap Fillo duduk dari tidurnya.

"ibu tunggu dibawah yah" ucap ibu sambil turun kebawah menutup pintu kamar Fillo kembali.

Fillo mengucek matanya, "ada apa ini, ga biasa kaya gini" bisik Fillo beranjak dari kasur sekaligus meregangkan badannya.

melihat ke arah meja dan lantai secara bergantian, Fillo terkejut, sampah cemilan dan baju kotornya sudah tidak ada.

Fillo melirik ke arah tempat baju kotor bajunya terdapat disana, Fillo melangkah mendekat ke arah meja komputer, mengusap meja dengan jarinya, tidak ada remah-remah ciki, Fillo semakin terkejut.

tentang ibu menanyakan Fio