"Udah ah, Sttt" perintah Fio wajahnya berusaha menutupi dari rasa malu.
Gita dan Hanna terus senyum-senyum menggoda Fio.
"ahkkk!! cukup" tegas Fio wajahnya pura-pura serius.
Gita menghela nafas.
"oh iya ada salam dari Fillo, mau denger ga salamnya?" tanya Hanna sambil menggoda Fio, senyum-senyum.
"apa?" tanya Fio wajahnya berusaha tegar agar tidak terlihat senyum.
Ketika Hanna akan memberitahu Gita menahan, "sebentar, mau tau banget Fi?" tanya Gita tertawa, mereka berdua terus menggoda Fio.
"kalau ga dikasih tau juga yaudah ga apa-apa" ucap Fio wajahnya berusaha tidak peduli.
"yaudah kasih tau Na" ucap Gita melirik ke arah Hanna yang ada di sampingnya.
"nih salam dari Fillo" Hanna mengubah posisi duduknya, lalu batuk-batuk kecil "Kata Fillo Cepet sembuh yah" Hanna tersenyum menahan tawa.
Gita yang di sebelahnya juga menahan tawa, mereka berdua menatap Fio. wajah Fio berusaha menahan senyum.
"itu doang?" tanya tegas Fio.
Hanna mengangguk, "cie mau yang lebih" Hanna mengoda kembali Fio.
"apaan, yaudah makasih" ucap Fio tersenyum.
"cie pipinya merah" goda lagi Gita tersenyum.
"apaan udah ah, ganti topik, disekolah ada tugas ga?" tanya Fio berusaha mengganti topik.
"ga ada, tapi kemarin ada wali kelas, aku juga udah bilang ke wali kelas, kamu sakit" jawab Hanna.
"oh.. oke makasih" jawab Fio tersenyum.
"eh tapi Fi kamu sama Fillo beneran udah pacaran?" tanya Gita membalikan topik kembali.
Fio menghelas nafas, lalu menggeleng, wajahnya terlihat sedikit muram, "aku ga boleh pacaran" bisik Fio.
"oh.." bisik Gita mengangguk mengerti.
"aku juga lagi coba menjauh, jadi dari kemarin engga jawab chatnya" jawab Fio sekarang mereka membicarakan Fillo dengan nada yang rendah.
"eh Fi, kemarin-kemarin Fillo sedih gitu di kelas, kayanya mikirin kamu" ucap Hanna memberitahu.
"terus, kemarin bahkan dia ngelamun di kelas, sampe di keluarin dari kelas sampai jam sekolah habis" lanjut Gita.
sekarang mereka bertiga tampak sedikit serius membicarakan Fillo.
"duh..." Fio menundukan kelapanya, Fio sedikit merasa bersalah.
"menurut aku Fi, kalau kamu emang mau jauh dari Fillo, mending kasih tau, biar ngerti Fillonya, kalau gini kasian kalian berdua" ucap Gita memberikan saran.
"aku tau, aku juga udah mikirin hal itu tapi kaya ga ada alasan untuk menjauh, Fillo bukan anak yang nakal atau anak yang aneh-aneh" jawab Fio wajahnya tambah murung.
"benar sih" jawab Gita mengikuti Fio sekarang melamun.
Tok! Tok! Tok!
Fio, Hanna dan Gita seketika melirik ke arah pintu kamar. hening sebentar.
"bukain" perintah Hanna bergegas memberitahu Gita yang tidak jauh dengan pintu kamar.
"eh" Gita turun dari kasur, melangkah membuka pintu.
ibu Fio membawa minuman dan tiga makan yang sudah di panaskan, beberapa cemilan kue juga.
"aduh tante, ngerepotin banget, padahal gausah" ucap Gita basa-basi mengambil nampan dari tangan ibu Fio.
"ga apa-apa, tante kebawah lagi ya" ucap Ibu Fio kembali kebawah sambil menutup pintu kamar.
"makasih tante" Gita menyimpan nampannya di atas meja belajar Fio.
"eh gausah tante" ejek Hanna wajahannya mengikuti lagaknya Gita tadi. "padahal mah emang laper aja" lanjut Hanna.
"namanya juga basa-basi. iya ga Fi" ucap Gita sambil melirik ke arah Fio.
Fio hanya tertawa.
Gita kembali duduk di atas kasur. "tadi ngomongin yang mana" Gita membuka percakapan.
"eh tapi aku mau tanya, emang ada yang salah dari Fillo?" tanya Hanna menatap Fio dengan penasaran.
Fio diam tidak menjawab, ucapan Hanna membuat Fio kebingungan. "ada beberapa hal yang bikin hidup aku jadi ga menentu" ucap Fio mencoba meyakinkan teman-temannya itu.
"yaudah itu keputusan kamu Fi, kita juga gabisa maksa karena kita engga tau apa yang terjadi sama kamu" ucap Hanna tersenyum ke arah Fio.
Gita yang ada di sebelahnya, menangguk tersenyum.
Fio mengangguk.
"yaudah ambil Git makannya" Hanna tersenyum tidak bersalah.
"tadi aja ngomel" ejek Gita kembali turun dari kasur lalu mengambil nampan.
"kamu besok mau sekolah Fi?" tanya Hanna.
"gatau liat besok" ucap Fio.
Gita membawa nampan lalu memberikan ke Fio dan Hanna. mereka makan bersama, melanjutkan mengobrol hal yang membuat mereka senang, seperti baju baru, kangen di sekolah bareng dan lainnya.
***
Fillo membuka matanya perlahan, Dirinya sudah tertidur di kasur sejak tadi pulang sekolah. langit sudah akan gelap. jendela dikamar Fillo masih terbuka lebar, lampu kamarnya masih mati. sesekali angin membuat jendal terbanting.
Fillo duduk dari tidurnya, "Ahk" kelapa Fillo sedikit sakit, Fillo memijat sebentar kepalanya agar lebih enakan.
Fillo berdiri dari kasur segera menutup jendela juga menyalakan lampu kamar. Fillo mengambil ponselnya di atas meja komputer, tidak ada pesan dari siapapun, Fillo melempar ponselnya ke atas kasur.
menyalakan komputer, komputer mendesing, itu mesin di dalam CPU menyala lalu layar komputer perlahan menyala.
Fillo membuka aplikasi game, memakai headsetnya yang berwarna hitam. jarinya sudah siap di atas keyboard, satu lagi tangannya memegang mouse. Fillo mulai bermain game.
Jam terus berjalan, sekarang langit di luar sudah tampak gelap. Fillo sebentar lagi dipanggil turun untuk makan malam bersama.
"Fillo!" teriak Kakak dari bawah.
Fillo menghentikan jarinya juga mouse, diam sebentar lalu membuka headsetnya. sekali lagi kaka berteriak.
"apa?" tanya Fillo sambil berteriak juga.
"kebawah makan malam" teriak kakak dari bawah.
Fillo melihat jam di layar komputer, jam menunjukan 18.23 malam. Fillo menghela nafas. "cepet banget perasaan" lirih Fillo.
Fillo beranjak dari kursi lalu turun. di meja makan sudah ada ibu dan juga papa, kaka sudah memulai makannya duluan. Fillo duduk di sebelah kakak.
ibu memberikan piring ke Fillo juga ke papa, Fillo mulai menyendok nasi, juga sekaligus mengambil teman nasi yang lainnya.
Fillo memulai makan.
"Fillo" panggil papa yang sedang menyendok makan lalu melahap makannya.
"ya" Fillo melirik ke arah papa, makannya terhenti.
"ulangan UTS kamu kapan?" tanya papa sambil memotong ayam dengan sendoknya.
"gatau pa, sekolahnya aja baru mulai dua minggu" ucap Fillo melanjutkan makannya.
papa mengangguk sambil mengunyah makannya. Fillo melirik ke arah Papa perlahan. suasana tampak canggung.
Fillo mempercepat makan malamnya. ibu dan papa mengobrol hal yang tidak mengerti Fillo juga kakaknya. Setelah Fillo selesai makan Fillo pergi kembali ke kamarnya. kakak juga cepat menyelesaikan makannya kembali ke kamarnya.
Fillo membuka pintu kamar, lalu menutup. Fillo kembali duduk depan meja komputer. mengecek ponselnya tapi tidak ada pesan dari siapapun.
Fillo kembali mamulai main gamenya kembali tidak lupa memakai headset. tatapannya fokus pada layar. jarinya bergerak cepat juga mouse menggeser kasana-kesini dengan cepat.