Chereads / Hujan Disaat Terik / Chapter 23 - BAB 23

Chapter 23 - BAB 23

Ting! Ting! Ting! Fio terkejut dengan suara notifikasi, maraih ponsel di atas meja, Fio menatap layar ponsel, 'grup: ayo main!' Fio bergegas menekan notifikasi, ponsel mengarahkan ke dalam grup baru.

'Gita mengundang kamu kedalam grup' Fio menekukkan dahinya, kebingungan. Fio menekan info dalam grup hanya ada bertiga, Fio, Hanna dan Gita.

Ting!

Grup Chat

Gita: Halloooo semuaaa

Hanna: hai

Gita: Fio?

Hanna: haloo

Fio: Hai

Gita: Kenapa Fi?

Fio: entahlah, aku merasa lagi ga enak badan aja sih.

Gita: sakit Fi? cepattt sembuhhh yahh!!!

Fio: aku kayanya besok ga masuk. ngomong-ngomong makasih Gita

Hanna: oh... nanti aku kabarin gurunya, cepet sembuh Fiooo

Fio: makasih Hanna

Hanna: Fio apa kita harus ke rumah kamu?

Fio: kalian mau kerumah aku?

Gita: mau mauuuu

Fio: hm.. nanti aku tanya ibu aku yah

Gita: oke

Fio mengunci ponselnya walau pesan grup masih terus berbunyi. Fio menidurkan badannya, menarik selimut sampai sejajar dengan leher.

***

Hari sekolah mulai kembali, Fillo bangun lebih awal dari hari biasanya, menatap layar ponsel, harapan yang dia bayangkan tadi malam tidak sesuai yang terjadi pagi ini. Fio tidak membalas pesannya.

Fillo bergegas kekamar mandi untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya. setelah mandi Fillo memakai seragam, memasukan beberapa buku pelajaran kedalam tas setelah selesai dan bajunya rapih Fillo bergegas kebawah untuk sarapan.

sekarang ibu sibuk di dapur dengan memakai celemek coklat. beberapa tempat di meja dapur sedikit berantakan, seperti potongan sayur dan potong bungkus kemasan racik berserakan di atas meja dapur.

ibu terus mengaduk sayur di dalam panci dengan api menyala. harum masakannya berasap di ruangan dapur. ibu belom sadar saat Fillo turun dari kamarnya.

Fillo menarik kursi lalu ibu menoleh, sedikit terkejut, lalu tersenyum. ibu segera mengambil piring dan memberikannya ke Fillo.

"makasih bu" Fillo mengambil piring dari tangan ibu, ibu kembali mengaduk sayurnya.

"ini sayurnya bentar lagi yah" ucap ibu sambil mengambil mangkuk.

Fillo mengangguk mengambil nasi dengan centongnya, Fillo mengambil beberapa lauk yang sudah di atas meja makan.

"nih" ibu memberikan mangkuk yang sudah berisi sayur sop dengan beberapa sayuran seperti potongan wortel, kacang panjang dan sayur kol.

"makasih bu" Fillo menarik mengkuknya mendekat ke arah piringnnya.

Fillo mulai menyendok sarapan.

"dicoba saurnya yah" ucap ibu sangat antusias makasannya dicicipi oleh anak bungsunya.

Fillo mengangguk sedikit canggung. menyendok kuah sup dan beberapa sayurnya. Fillo sedikit menahan panas.

"gimana?" enak?" tanya ibu wajahnya menyeringai tersenyum.

Fillo mengangguk.

"kok ga senyum sih, ga seneng Fillo?" tanya ibu wajahnya seketika masam.

"seneng kok bu" Fillo mengangguk ternyum melanjukan sarapannya.

ibu kembali menyeringai. "ini bekalnya yah"

Fillo mengangguk.

10 menit selesai sarapan Fillo keluar rumah, memakai sepatunya lalu membuka gerbang rumah. melirik ke arah rumah Fio dari kejauhan.

Fillo mengambil ponsel dari sakunya, 'Fi masih sakit kah? kesekolahnya mau bareng?' mengirim pesan ke Fio. Fillo menatap ponsel beberapa detik.

Tidak ada balasan dari Fio, Fillo menghela nafas berat, melangkah ke arah sekolah.

Filo berlari kencang, melihat dari kejahuan pintu gerbang akan segera di tutup, satu menit sebelum di tutup tangan Fillo sudah masuk ke dalam gerbang.

Fillo menyeringai ke arah satpam sekolah, lalu satpam menyuruh Fillo segera masuk kedalam sekolah.

"makasih pak" Fillo tersenyum sambil masuk kedalam sekolah, juga terengah-engah.

setelah sampai di depan kelas Fillo melangkah masuk ke dalam kelas, dengan mata sesekali melihat ke arah meja Fio.

Fillo menarik kursi lalu duduk, saat Fillo duduk, guru masuk kedalam kelas, murid-murid bergegas bersiap-siap. pelajaran pertama di mulai.

satu pelajaran selesai bel istirahat berbunyi, guru mengakhiri aktivitasnya, membereskan buku dan spidol lalu beranjak pergi dari kelas. murid-murid bergegas menuju kantin.

Hanya Fillo yang diam di dalam kelas, melemaskan badan di atas meja belajar. melamun melihat ke arah meja Fillo. sesekali Fillo menutup matanya.

Fillo menghela nafas panjang, menegakan badannya, mendorong kursi lalu beranjak pergi dari kelas menuju kamar mandi. Fillo segera membasuh mukan, menatap dirinya di kaca.

Fillo kembali ke kelas, menatap kembali meja Fio, Fillo berusahan tidak peduli, melangkah ke mejanya lalu melemaskan badannya kembali di atas meja tapi sekarang membalik ke arah tembok jedela, perlahan menutup mata.

Bel sekolah berbunyi, Fillo sekaligus membuka matanya, terkejut. lalu menegakan badan perlahan, wajahnya terlihat masih mengantuk, Fillo mengusap wajahnya agar lebih segar.

murid-murid berbondong-bongong masuk kedalam kelas. segera mempersiapkan buku-buku dan juga alat tulis. hanya Fillo yang tenang, karena Fillo dari tadi diam di kelas.

guru masuk setelah semua murid duduk di kursinya masing-masing. wajah Fillo terus terlihat lesu sekaligus murung. membuka buku dengan tidak semangat, memperlihat ke depan, sembari menopang dagu dengan tanganya.

2 jam berakhir, dua pelajaran telah berakhir, bel sekolah bunyi kembali untuk istirahat ke dua. Fillo masih merenung, menyimpan dahinya di ujung meja, memejamkan matanya.

murid-murid bergegas kembali ke kantin. ada juga yang langsung kelapangan untuk bermain, ada juga yang duduk di depan kelas, mengobrol.

Gita dan Hanna menghampiri Fillo. Fillo masih tidak menyadari.

"Fillo" panggil Gita sambil menggengam ponselnya.

Fillo segera membuka matanya, perlahan menaikan kepalanya, melihat didepannya sudah ada Gita dan Hanna. Fillo sedikit terkejut.

"kamu kenapa Fillo?" tanya Hanna mencoba membuka percakapan.

wajah Fillo tampak kebingungan, lalu menggeleng tanpa melihat wajah Gita atau Hanna.

Gita menghela nafas, tangannya menyilang di dada. "kepikiran Fio?" tanya Gita. Hanna sedikit menyenggol sikut Gita.

Fillo menggaruk belakang kepala, wajah terlihat bingung. tidak menjawab.

"Fio kemana emang?" tanya Hanna.

"gatau" jawab Fillo melirik ke arah Gita dan Hanna.

Gita menghela nafas, "di antara kalian ada masalah?" tanya Gita penasaran.

"gatau, ga pasti" jawab Fillo.

Hanna menarik kursi dari sebrang pinggir meja Fillo, juga Gita mengambil kursi dari meja sebrang depan Fillo. lalu duduk.

"kamu ga tanya Fillo?" tanya Hanna mencoba membantu.

"hm... aku udah coba chat tapi engga di bales-bales" lirih Fillo.

Gita terkejut melirik ke arah Hanna, Hanna mengangguk.

"kalian kemarin-kemarin ngapain aja?" tanya Gita.

"ngapain?" tanya Fillo kebingungan.

"eum.. maksudnya kalian pasti main kan berdua, nah ngapain aja?" tanya Gita.

Fillo mengangguk, "entahlah kemarin-kemarin agak rumit"

"rumit?" tanya Gita penasaran sampai menegakan badannya.

Fillo mengangguk, "maksudnya Fionya yang ada sesuatu"

"hah?" tanya Hanna tidak mengerti.

"sudah lah lupakan, mungkin semuanya akan membaik nanti" ucap Fillo tersenyum ke Gita dan Hanna.

Gita dan Hanna mengangguk bingung, lalu beranjak keluar kelas menuju kantin.

Fillo kembali melemaskan badannya di atas meja, menghela nafas panjang.

15 menit kemudian, Bel sekolah kembali bunyi, pelajaran terakhir segera dimulai. murid-murid bergegas masuk kedalam kelas, di iringi dari belakang dengan guru.

Fillo kembali menopang dagunya untuk menatap guru yang sedang menjelaskan pelajarannya. Fillo tidak sadar pandangannya melamun.

"itu yang di belakang, kalau tidak fokus, silahkan tunggu di luar" tegas ibu guru dari depan sambil menunjuk ke arah Fillo.

sontak semua murid melirik kebelakang, menatap Fillo. Fillo langsung sadar dari lamunannya, menghela nafas panjang lalu beranjak dari kursi melangkah keluar kelas.

Gita dan Hanna menghela nafas melihat Fillo di hukum di luar kelas.

langit sore mulai terlihat dari pintu kelas, Fillo berdiri di belakang pintu kelas. menatap langit sambil terus merenung, wajahnya terlihat seperti tidak sehat. Fillo tetap acuh dengan ibu guru sekaligus murid-murid lainnya.