Chereads / My Mafia Boy / Chapter 5 - MMB [04]

Chapter 5 - MMB [04]

"Eh Lun tadi bu Jia nyuruh nyari buku apaan sih?" tanya Cella begitu jam pelajaran Bu Jia telah selesai.

"Oh itu, buku anatomi hewan gitu. Coba aja cari di perpus, gue kemarin udah minjem," jawab Luna dan dibalas anggukkan kepala oleh Cella.

"Ya udah gue ke perpus dulu," ucap Cella.

"Sekarang banget Cel?" tanya Luna melihat Cella yang sudah beranjak dari duduknya.

"Nggak nunggu siput bisa lari. Ya sekarang dong maemunah," ucap Cella dan berjalan keluar kelas menuju perpustakaan.

"Siput kan emang bisa lari, gue pernah liat di tv," gumam Luna.

Setelah sampai di perpustakaan, Cella langsung menelusuri setiap rak buku dan mencari buku yang tadi dibilang oleh Luna.

"Katanya di perpus banyak, ini apa nggak ada sama sekali malahan," ucap Cella yang hampir lelah mencari buku tersebut.

Bahkan jam istirahat hampir selesai dan Cella belum menemukan buku anatomi hewan.

Setelah mencari kurang lebih sekitar 15 menit, akhirnya Cella melihat sebuah buku bertuliskan "Anatomi Hewan". Saat Cella hendak mengambil buku tersebut, tiba-tiba ada sebuah tangan yang mendahului Cella mengambil buku tersebut.

Melihat hal itu tentu saja membuat Cella tak terima, dan ternyata yang mengambil buku tersebut adalah Alfian. Cella membatin kenapa ia selalu bermasalah dengan laki-laki ini?

"Eh itu buku gue dulu yang liat," ucap Cella menunjuk buku yang saat ini sedang dipegang oleh Alfian.

"Ini? Tapi gue duluan yang ambil," ucap Alfian. Sepertinya Alfian ini hendak membuat Cella naik darah.

"Gue udah nyari muter-muter dan lo enak aja ngambil," ucap Cella tak terima bagaimana pun ia yang melihat buku itu terlebih dahulu. Jadi tentu saja ia yang harusnya mendapatkan buku itu.

"Ya udah lo tinggal cari yang lain aja," ucap Alfian dengan entengnya.

"Enak aja nggak ada ya. Lo aja cari yang lain," ucap Cella.

"Sini," ucap Cella sembari mengulurkan tangannya. Berharap Alfian akan memberikan buku tersebut tanpa ada perdebatan. Ya walau pun sebenarnya sedari tadi mereka terus berdebat.

"Nggak," ucap Alfian tetap tidak memberikan buku tersebut kepada Cella.

Cella pun mendengus kesal dan menarik paksa buku tersebut dari Alfian sehingga terjadi insiden tarik-menarik antara mereka berdua.

"Kasihin nggak?" ucap Cella dengan galak.

"Nggak," tolak Alfian membuat Cella lebih kuat menarik buku tersebut hingga tiba-tiba.

Srekk.

Sampul buku tersebut secara tidak sengaja telah robek. Dan hal itu langsung membuat perdebatan antara Alfian dan Cella terhenti.

"Cella, Alfian! Kalian kenapa berisik sekali? Ini perpustakaan bukan pasar pagi," ucap Bu Hani. Penjaga perpustakaan yang menghampiri Cella dan Alfian karena suara mereka membuat suasana perpustakaan yang tadinya tenang dan senyap menjadi ramai.

"Ee- itu bu anu say-"

"Ya ampun ini buku kenapa bisa sobek?" tanya Bu Hani menunjuk buku yang saat ini tengah diperebutkan oleh Cella dan Alfian.

Menyadari hal itu, Cella langsung melepas tangannya dari buku tersebut.

"Ini gara-gara Alfian bu," ucap Cella membuat Alfian membelalakkan matanya.

"Enggak bu ini gara-gara Cella yang narik narik buku," balas Alfian menyalahkan Cella.

"Heh kalau tadi lo ngasihin buku ini ke gue pasti nggak bakalan robek," ucap Cella menunjukkan kekesalannya.

"Orang gue yang duluan ngambil enak aja lo," ucap Alfian membuat Cella naik pitam.

"Kan gue yang liat duluan tuh buku," ucap Cella berkacak pinggang di depan Alfian.

"Tetep aja gue yang har-"

"Sudah!" ucap Bu Hani dengan nada tinggi membuat Cella dan Alfian terdiam seketika.

"Kalian berdua ibu hukun karena sudah membuat keributan di perpustakaan dan merusak buku," ucap Bu Hani dengan tegas membuat Cella maupun Alfian terkejut.

"Bu jangan dong bu, ibu kan baik. Kalau mau ngehukum, hukum Alfian aja bu," ucap Cella memohon.

Belum sempat Alfian membalas perkataan Cella, Bu Hani sudah kembali mengeluarkan suara.

"Kalian berdua ibu hukum membersihkan perpustakaan selama satu minggu penuh setiap pulang sekolah," ucap Bu Hani.

Cella langsung membelalakkan matanya mendengar perkataan Bu Hani. Satu minggu? Membersihkan perpustakaan? Bersama dengan Alfian? Ini pasti mimpi buruk.

"Nggak ada penolakan lagi, hukuman kalian dimulai dari hari ini!"

---

"Cel lo jadi nemenin gue kan?" tanya Luna saat bel pulang sekolah berbunyi.

"Aduh gimana ya Lun kayaknya gue nggak bisa deh," jawab Cella dengan lesu.

"Yah kenapa emang Cel?" tanya Luna kecewa.

"Gue kena hukum sama bu Hani suruh bersihin perpustakaan," ucap Cella membuat Luna mengernyit bingung.

"Lo dihukum? Kok bisa?" Luna penasaran, bagaimana bisa Cella dihukum?

"Iya gara-gara kerjaan orang sinting," jawab Cella sekenanya.

"Ya udah deh semangat bersih-bersihnya Cel," ucap Luna begitu melihat Cella berjalan keluar kelas.

Begitu keluar kelas, Cella melihat Alfian yang sepertinya hendak pergi meninggalkan sekolah.

"Oh jadi lo mau kabur ya," gumam Cella dan berjalan menghampiri Alfian.

"Heh mau kemana lo? Jangan pikir lo bisa kabur ya," ucap Cella dan menarik tas Alfian sehingga membuat langkah Alfian terhenti.

"Gue ada urusan penting nih Cel. Lo bersih-bersih sendiri aja ya," ucap Alfian membuat alasan. Namun maaf saja, Cella tidak percaya sama sekali dengan alasan seperti itu.

"Ngeles aja lo. Lo pikir gue bakal percaya terus ngijinin lo pergi gitu? Jangan harap," ucap Cella menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Alfian pun mendengus kesal, tak ada gunanya berdebat dengan Cella sekarang.

Jika mereka berdua berdebat, sampai dunia terbalik pun tidak akan pernah selesai. Karena mereka berdua sama sama keras kepala.

Cella dan Alfian berjalan beriringan menuju perpustakaan. Wilayah sekolah pada jam ini masih sedikit ramai karena banyak anak yang mengikuti ekskul.

Saat mereka berdua masuk ke dalam perpustakaan, mereka langsung disambut oleh Bu Hani.

"Oh kalian sudah datang," ucap Bu Hani seolah-olah tengah menunggu mereka sedari tadi.

"Kalian susun buku-buku ini di rak buku sesuai dengan genrenya," ucap Bu Hani sembari menunjuk satu kardus yang berisi banyak buku.

"Jangan lupa sekalian bersihkan rak bukunya. Ibu tinggal dulu," ucap Bu Hani dan berjalan keluar perpustakaan. Meninggalkan Cella dan Alfian yang hanya bisa menghela napas pasrah.

"Lo mau diem aja sampe kapan?" tanya Alfian yang melihat Cella sama sekali tak bergerak dari tempatnya. Sementara ia sudah mulai menyusun buku-buku tersebut.

"Iya iya," ucap Cella. Ia meletakkan tasnya dan mulai membersihkan rak buku yang sudah berdebu.

Saat Cella tengah membersihkan sudut sudut rak buku, tiba-tiba ia melihat ada seekor kecoak.

"WAAA ADA KECOAK," teriak Cella dan langsung naik ke atas kursi. Ia takut jika tiba-tiba kecoak tersebut terbang ke arahnya.

"Ada apaan sih?" tanya Alfian yang mendengar Cella teriak begitu kencang.

"Ada kecoak," jawab Cella sembari menunjuk kecoak dengan kemoceng yang saat ini sedang ia pegang.

"Ya elah gitu aja takut," ucap Alfian mengabaikan Cella yang sedang ketakutan.

"HUAAA KECOAKNYA TERBANG!"

to be continued...