Sudah beberapa bulan berlalu sejak Misha keluar dari rumah sakit. Sepertinya Sean sungguh-sungguh dengan ucapannya. Ia tidak lagi mempedulikan Rani maupun Rei.
Sean hanya sibuk dengan kuliahnya yang hampir selesai.
Misha merasa senang. Hubungan keduanya juga semakin membaik. Sepertinya, Sean sudah mulai menyukainya. Ya, semoga.
"Mish!"
Misha menoleh ke arah pintu masuk kafe.
Ah, ya. Gadis itu membuka kafe kecil di dekat gedung MNU. Ia sudah tidak kuliah sekarang. Putus di tengah jalan. Sayang memang, tapi ia ingin lebih fokus pada pekerjaannya saja.
Fokus pada dua hal yang sama beratnya itu sungguh sulit. Jadi ia putuskan untuk melepaskan salah satunya.
"Hai!" Mieha melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.
"Kau sibuk?" tanya Ujang sambil tersenyum.
"Tidak!"
Mereka pun duduk di salah satu bangku di dekat jendela.
"Jang, jangan menatapku seperti itu!" protes Misha yang mulai merasa risih.
