Dengan langkah terseret, Jaka berjalan menuju kamarnya. Kekalahan mereka sangat menyakitinya. Ia merasa menjadi pecundang yang menyedihkan karena tidak bisa membantu Ken menyelamatkan istri dan calon anaknya.
Brengsek!
"Jaka!"
Langkah pria itu terhenti. Ia pun berbalik, dan menatap lemah pemilik suara itu.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau membawa semua anak buah kita?"
Anak buah? Tidakkah pamannya itu sungguh kejam? Harusnya ia bertanya apa yang terjadi pada anaknya! Bukan anak buahnya!
"Aku membawa mereka untuk Bang Ken!"
"Ken? Apa yang si brengsek itu lakukan hingga membutuhkan bantuanmu seperti itu?"
Si brengsek?
"Bang Josh menculik Kak Naya! Jadi aku berusaha membantunya menyelamatkan istrinya."
Ayah Ken hanya berdiri mematung di hadapan Jaka.
Jaka sendiri tidak mengerti apa yang terjadi antara Ken dan pamannya itu hingga membuat paman begitu membenci Bang Ken.