Untuk kesekian kalinya Ken membanting berkas yang ada di tangannya. Ia merasa sangat kesal karena sekretarisnya itu terus saja membuat kesalahan.
"Pergilah!" bentak Ken.
Ken sendiri, memang tipe bos yang tidak bisa menolerir kesalahan yang berulang seperti ini.
Ia terlalu sibuk untuk mengurusi masalah yang sama berulang-ulang.
Drrrttt drrrttt ...
Benda persegi yang terletak di atas meja itu bergetar.
Dengan malas, Ken pun meraih benda itu, lalu memeriksanya.
Senyuman pria itu langsung mengembang begitu saja saat melihat nama Naya di layar.
Sebuah pesan masuk dari istrinya itu, orang paling berharga dalam hidupnya sekarang.
Betapa terkejutnya Ken saat membuka pesan dari istrinya.
Naya mengirimkan sebuah foto.
"Oh Tuhan!" pekik Ken sambil tergesa menyentuh ikon call pada layar ponselnya.
Tak lama, telepon pun tersambung.
"Nay, apa ini?" tanya Ken begitu Naya mengangkat teleponnya.
"Seperti yang kau lihat, Ken!"
"Jangan bercanda!"