"Pus, ada apa?" tanya Naya dengan suara yang begitu lemah.
"Ken, dia sangat terluka dan depresi melihatmu seperti ini. Kuatlah untuknya. Dia sangat mencintaimu."
Ken ...
Suaminya ...
"Aku takut, Pus!"
"Kenapa?"
"Aku cacat! Aku lumpuh! Aku tidak bisa bergerak. Aku hanya akan menyusahkanya saja nanti. Dia pasti malu dan jijik padaku."
"Bodoh!" seru Puspita dan Rani bersamaan.
"Ken itu sangat mencintaimu! Dia tidak merasa malu ataupun jijik seperti yang kau pikirkan!" geram Puspita.
"Di-dia, sekarang dia di mana?" Naya menatap dalam manik mata Puspita.
Puspita dan Rani sekarang langsung menunduk dan diam.
"Dia di mana?" desak Naya lagi.
Masih tidak ada jawaban apa pun dari kedua sahabatnya itu.
"Brengsek, Pus! Di mana suamiku?!" sentak Naya panik.
Naya takut melihat raut wajah ketakutan dari kedua sahabatnya itu.
"Dia mencari Joshua!" ucap Puspita pada akhirnya.
Joshua.
"Iblis kejam itu! Dia bisa membunuh suamiku. Tidak!"