Lisa kembali menatap Miko dengan kesal.
"Bang! Kau benar-benar membenturkan kepalanya pada sesuatu, ya? Kenapa dia lupa dengan dirinya sendiri?"
Miko mendengus kesal, ia menatap Naya tajam, lalu ...
Plak!
Miko memukul kepala Naya dengan cukup keras.
"Bagaimana sekarang? Apa ingatanmu sudah pulih?" ketus Miko.
Naya tidak menyahut dan hanya menatap mereka penuh amarah.
"Sudahlah. Siapa yang peduli dia ingat atau tidak. Sekarang bagaimana? Kita habisi dia sekarang? Atau kita tunggu suaminya agar bisa melihat secara langsung kematian istrinya?" Joshua menatap Naya dengan smirk menyeramkan.
Sejujurnya, Lisa merasa kasihan pada wanita ini. Dan Ken ... ah, dia pasti akan sangat terluka nanti.
Haruskah Lisa memberinya kesempatan?
Mungkin saja Ken bisa menyelamatkannya dari para abang yang sangat menyeramkan itu.
"Kita tunggu Ken saja!" ucap Lisa pelan.
Lisa pun berlalu meninggalkan ruangan itu.
***
Mereka pergi.
Naya menghela napas panjang.
