Chereads / SURGA CINTA ANAK ADAM / Chapter 3 - Hari pertama Suyono bekerja

Chapter 3 - Hari pertama Suyono bekerja

Keesokan harinya, Arif tak lupa dengan janjinya. Di sebuah gang Arif sudah bersama dengan Yono. Mereka jalan kaki dengan santai.

Arif yang sudah tahu jalan hanya fokus melihat ke depan. sementara itu Yono yang masih belum tahu tujuannya hanya bisa mengikuti langkah si Arif dan menyapu pandangan di sekitarnya. Di gang itu sangat ramai dengan anak-anak. Anak -anak yang berlarian hampir saja bertabrakan dengan Yono.

Tak lama setelah itu langkah mereka tiba di sebuah rumah yang lumayan besar namun

tak bertingkat. Rumah itu berwarna cat biru. Rumah itu ramai dengan pegawai. Sekitar ada 10 orang. Di dalam sana banyak peci yang menumpuk tak berarturan di lantai yang bersih. Ada juga mesin jahit.

Arif menghampiri salah satu pegawai disana. Pegawai yang sudah di kenalnya. Dan lebih tua darinya. Namanya cak Sumardi. Panggilannya cak Di. Sementara Yono masih bingung sendiri.

" Assalamu'alaikum Cak Di…."

Dari dalam Cak Sumardi yang memakai kemeja warna cream dan celana hitam menghampiri mereka berdua

" Wa'alaikum salam… ada yang bisa di bantu dek..?" sahut cak Sumardi

" begini Cak. Haji Dullah nya ada gak yah.." tanya Arif.

" oh ya tunggu disek (dulu) ya dek.. saya panggilin dulu…" sambil mengarahkan tempat duduk.

" Injeh Cak..matur suwon…" (iya pak terimakasih) Jawab Arif.

Cak Sumardi masuk ke dalam. Arif dan Yono menunggu di kursi yang dekat tumpukan kerdus berisi peci. Yono terlihat seperti orang bingung. Arif pun heran dengan tatapan nya.

" Kamu kenapa Yon?"

Yono tersentak dengan namanya yang di sebut Arif.

" nggak apa-apa Rif.."

" kok kamu kelihatan kayak bingung..?" tanya Arif.

" Aku bingung …ini pertama kali aku nyoba kerja ikut orang dan kamu tahu kan, aku bukan lulusan SMA . dan aku putus sekolah sejak SMP. Otomatis aku gak punya bekal buat ngelamar kerja disini.contohnya ijasah kalo ijasah SD sih aku ada.." sambil tatapan sedikit ragu.

" Ya ampun Yon… kalo kerja di Mbesali itu gak pake begituan…" ketawa kecil.

" seriusan Rif.." sedikit legah.

" iyalah masak aku bohong, lagian kan aku juga kerja disini"

" oh ya… pantesan kok kamu akrab banget sama mas-mas tadi.." dengan wajah senang.

" aku juga lupa belum kasih tahu kamu soal ini.selain aku sekolah aku juga sambil kerja sampingan, ya itung-itung buat tambahan jajan sama uang SPP ku, dan Alhamdulillah juga aku sudah punya tabungan Yon…" sambil nunjukin dompet berisi uang.

" enak banget rif..kenapa kamu gak ngajak aku kerja dari dulu" tanya Yono.

" ya aku kan tahu nya ibu kamu pengusaha Yon , gak enak aja aku ajak kamu kerja, ya pikirku apa-apa tentang kebutuhan kamu sudah pasti di turutin sama ibumu.." dengan wajah datar.

Tak lama kemudian muncul bapak-bapak berbadan agak gemuk memakai peci mangkuk warna putih berkaca mata bening. Dan juga Memakai kaos oblong putih dan sarung warna biru. Beliau adalah Haji Dullah pemilik mbesali.

" Assalamu'alaikum Rif.."

" Wa'alaikum salam Pak Haji…"

" ada apa Rif tumben pagi-pagi datang kesini.. bukannya kamu masuk siang?"

Arif dan Yono langsung sungkeman.

" begini pak Haji…Arif ngajak temen buat ikut kerja disini…kira-kira Pak Haji masih butuh orang gak yah…?"

" oh ya ya kebetulan nih lagi banyak pesenan buat di kirim ke luar pulau.. jadi Bapak butuh tambahan pegawai buat di sini…"

" Alhamdulillah pak Haji.. berarti Arif tepat datang kesini…" dengan bahagia

" kira-kira bisa mulai kerja kapan?" tanya Haji Dullah.

" Apa hari ini bisa langsung kerja pak Haji…" sambung Yono.

" baiklah kalo begitu saya tempatin kamu kerja bareng sama Arif ya biar dia bisa bantu cara kerjanya ke kamu..oh ya nama kamu siapa..?"

" nama saya Suyono pak Haji… panggil saja Yono…"

" okey..okey..berarti Yono sama Arif siang ini masuk kerja yah…"

" ya Pak Haji In Sha Allah saya siap, matur suwon.."

" sami-sami.."

" kalo begitu saya dan Yono pamit balik dulu pak haji.." sambung Arif

" oh ya ya..hati-hati di jalan.."

" Assalamu'alaikum…"

" Wa'alaikum salam.."

Pak H.Dullah senyum lalu masuk ke dalam. Sementara Yono dan Arif berbalik lalu ngobrol sambil jalan.

" Alhamdulillah Yon rejekimu…"

" iya Alhamdulillah…makasih ya Rif udah bantu aku.."

" sama-sama Yon ,udah sekarang kita pulang .."

Mereka lanjut jalan ke arah pulang.

***

Pagi hari di pasar Kota Gresik terlihat sangat Ramai. Nampak bu Sumiati sedang membawa keranjang rajutan warna hijau. Keranjang itu berisi beberapa belanjaan yang sudah di bungkus plastik. Bu Sumiati terlihat sangat sibuk memilih tempat belanja. Karena di setiap tempat orang jualan penuh dengan orang-orang yang belanja.

Dengan baju yang khas dengan bunga-bunga namun dasaran yang berbeda. Kali ini warna dasarannya warna peach dengan rok

panjang warna hitam juga kerudung tipis warna senada dengan bajunya. Bu Sumiati suka menggunakan rok bahan warna hitam. Beliau tipe orang yang sangat jijik bila ada noda di baju atau roknya.

Bu Sumiati masih sibuk mencari tempat jualan yang sepi. Tiba-tiba tak jauh dari sana terdengar suara gaduh. Sangat berisik dan ramai. Banyak orang yang ramai melihat. Bu Sumiati penasaran dan langsung menghampiri tempat yang di kerumunin warga disana.

Dan ternyata ada pemuda yang marah-marah di depan ibu-ibu yang seumuran dengan Bu Sumiati. Ibu-ibu yang menggunakan baju kebaya warna biru tua dan bawahan kain batik. Ibu-ibu itu terlihat sangat kasihan. Beliau sedang jualan ikan. Badannya kurus kering. Sementara pemuda itu berbadan besar dan tinggi. Wajah yang agak keras dan penuh emosi. Dengan rasa penasaran Bu Sumiati mendekat. Dan semakin jelas dengan ucapan pemuda tersebut.

" Awas saja kalo sampai anak kamu ganggu kehidupan keluargaku..kalo sampai terjadi aku gak segan-segan datang kesini dan berantakin jualan..KAMU!!!!!! " jelas Pemuda itu dengan keras dan sangat tidak sopan.

Sementara ibu-ibu itu sedih dan badannya gemeteran karena semua dagangannya di berantakin sama pemuda tersebut membuat nya ketakutan. Disana gak ada satupun yang berani membantu ibu-ibu tersebut.

Bu Sumiati yang tidak suka dengan sikap pemuda itu langsung menghampiri dan menamparnya.

"PLASSSSHHH…"

Pemuda itu spontan kaget dan menoleh ke arah Bu Sumiati. Emosi pemuda itu semakin jadi.

" HEYYY…BERANI KAMU MENAMPARKUU…"

Tanpa banyak omong Bu Sumiati meletakkan belanjaannya lalu memiting tangan pemuda itu lalu mendorongnya sampai jatuh.

Semua warga jadi heboh melihat Bu Sumiati jago bela diri.

" HAJAR SAJA PEMUDA ITU…DASAR ANAK MUDA GAK TAHU DIRI DAN GAK PUNYA SOPAN SANTUN…" sorak warga disana

" IYAAA…ANAK SIAPA SIH…KOK KURANG AJAR BANGET SAMA ORANG TUA.."

" dia itu anaknya si Bu Pupah yang jual ikan di blok sebelah..jauh banget sama sikap emaknya yang jauh lebih baik darinya…"