" mari silahkan duduk…" ucap habib Ali mengarahkan Suyono ke kursi yang sudah di tunjuknya.
Suyono dengan santun duduk di kursi yang di tunjuk habib Ali. Dia meletakkan tasnya ke bawah lantai.
" saya tadi kagum mendengar suara kamu berkumandang adzan.." ucap habib Ali sambil membuka pintu lemari. Seperti mengambil
sesuatu.
" saya pikir kamu salah satu dari anak-anak di pondok pesantren ini..ternyata bukan.." sambungnya sambil meraih dua buah surat yang sudah di siapkan jauh-jauh hari lalu duduk di kursi berarahan dengan Suyono. Beliau langsung bersandar di kursi dan senyum menatap Suyono.
Suyono nampak tertunduk malu. Dirinya merasa senang karena di puji sama Habib Ali.
" oh ya… kok kamu bisa tiba di Jombang..? jalan-jalan atau ada urusan lain..? " tanya habib Ali seperti ingin tahu betul tentang Suyono.
" saya.. datang ke Jombang untuk jualan parfum habib.." jawab Suyono santun menatap Kyai Ali lalu kembali menunduk.
"panggil abah saja…
" eh iya bah.."
" jualan parfum ?"
" iya bah.."
" kalo boleh abah tahu umur Suyono berapa?"
" umur saya 16 th jalan ke 17 th bah…"
" Masya'Allah….. kamu masih muda tapi semangatnya luar biasa..saya makin salut sama kamu."
" terimakasih bah…"
" hmmmm kalo boleh tahu Suyono jualan parfum apa..?"
" macam-macam bah…" Suyono langsung bergegas mengambil beberapa botol parfum yang sudah berisi aneka ragam aromanya lalu menyodorkan ke habib Ali.
" ini ada parfum Hajrul Aswad.. parfum al Madinah..parfum al Khanjar.. parfum gaharu. parfum Al Jazeera.."
" ternyata kamu mengaggumi parfum-parfum Arab.."
" tepat sekali bah, saya sangat suka dengan parfum Arab..seperti aroma parfum di ruangan ini" balas Suyono dengan senyuman dan sudah terlihat akrab sama Habib Ali.
Suyono meraih satu botol parfum lalu di berikan ke Habib Ali. " oh ya bah saya ingin memberikan hadiah untuk abah, ini parfum Hajrul Aswad.. sepertinya abah sangat suka dengan aroma ini…" sambungnya.
Namun habib Ali menolak secara halus. " lhooo… jangan seperti itu,kamu datang ke Jombang untuk berjualan.. kenapa malah kamu kasih secara gratis untuk saya."
" saya ikhlas bah..karena saya senang bertemu sama abah..tolong pemberian hadiah dari saya untuk abah ini di terima..saya mohon.." ucap Suyono sambil menyodorkan botol parfum ke habib Ali." ini hadiah kok bah.." sambungnya.
Habib Ali semakin kagum dengan kebaikan Suyono. Penampilannya yang terlihat brandal dengan rambutnya yang panjang berbeda dengan hatinya yang baik.
" ya sudah saya terima pemberian kamu, Halal.. ( boleh )" ucap habib Ali meyakinkan.
" in sha Allah Halal habib…" balas Suyono dengan senyuman.
Habib Ali senyum senang . Beliau meraih botol parfum dari tangan Suyono kemudian di letakkan di samping wadah bulpen. Lalu habib Ali teringat sesuatu soal dua surat yang ada di tangannya.
" oh ya saya hampir lupa… ini ada dua buah surat untuk keluarga kecil saya yang tinggal di kelurahan lumpur…apakah Suyono sanggup membantu saya….?"
" in sha Allah dengan senang hati saya sanggup membantu bah.."
" sukron…( makasih ) "
Suyono mangut-mangut.
Habib Ali langsung memberikan Surat ke Suyono. Suyono pun meraihnya. Lalu pamit.
" kalo begitu Suyono pamit dulu ya bah sekalian mau menjajakan dagangan saya di dekat sini.."
" oh ya silahkan..semoga laku daganganmu, kamu anak yang baik..jangan sungkan sungkan kalo datang kesini.."
" Aminnn makasih bah.. in sha Allah kalo Suyono datang ke Jombang.. Suyono mampir kesini lagi…"
" ya ya.. dengan senang hati kalo Suyono masih mau datang kesini ..dan mau berkumandang adzan disini..saya pasti merindukannya,hehehe.."
" hehehe abah mujinya berlebihan..saya jadi gak enak di puji terus,hehe…
" lho tapi ini realita kok.bukan asal asalan. heheehe.."
" hehehe..kalo begitu Suyono pamit bah …"kata Suyono sambil menyodorkan tangan kanannya ke tangan habib Ali lalu sungkeman.
" ya..hati-hati di jalan..dan terima kasih sudah membantu saya.."
" sama-sama pak Kyai,Assalamu'Alaikum.."
" Wa'Alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh.."
Suyono pun meraih tasnya lalu beranjak pergi.
Setelah itu Habib Ali menyapu pandangan ke sebuah Pigura ukuran 4R yang ada di atas meja dekat dengannya lalu menyambarnya. Di gambar Foto itu terlihat seperti sambungan dari beberapa foto yang terdiri dari 3 macam pas foto. Foto hitam putih ukuran 4x6 dengan wajah seorang gadis nampak tersenyum menggunakan kaos polos warna hitam. Dan foto hitam putih ukuran 4x6 foto seorang ibu-ibu yang menggunakan kerudung tipis dengan baju kembang-kembang warna dasar hitam dengan tatapan fokus ke depan dan sedikit senyum. Juga ada foto hitam putih ukuran 4R dengan wajah Habib Ali memakai peci hitam dengan baju kemeja putih tatapan mata fokus ke depan dan sedikit senyum. Habib Ali meraba gambar tersebut, seperti ada kerinduan yang amat dalam.