Chereads / The Killer [Kim Taehyung FF] / Chapter 3 - Bab 2 : Shin Aelita

Chapter 3 - Bab 2 : Shin Aelita

Happy Reading ^_^

🔪🔪🔪

"Sumber media Korea Selatan kembali dihebohkan dengan berita pembunuhan keji yang dilakukan pria yang dikenal dengan nama 'V'.

Kali ini yang dibunuh berasal dari kasta dua, Bae Joohyun, putri dari Bae Jinyoung dan Bae Suzy pemilik bisnis perhotelan dan restoran terkenal di Korea dan memiliki banyak cabang diluar negeri.

Seperti biasa, pria bernama 'V' ini sama sekali tidak meninggalkan jejak apapun kecuali kartu lempengan besi bertuliskan huruf 'V' dan secarik kertas pada mayat korban.

Para aparat kepolisian Seoul berusaha mencari motif alasan mengapa pria tersebut membunuh gadis berkepribadian sempurna seperti Bae Joohyun.

Saya, Im Nayeon wartawan Korean-TV melaporkan dari kantor kepolisian Seoul."

Salah satu alis pria itu naik, gadis berkepribadian sempurna katanya? Cih, wajahnya saja cantik, tapi hatinya sangat busuk! Batin pria tersebut seraya mematikan televisi, disisi lain ia menyeringai licik, karena tikus-tikus pemerintahan itu tak dapat menemukannya.

"Bae Joohyun, setelah itu Seulgi Kang dan Ong Seungwoo, ini akan menjadi permainan yang menarik." ujar pria itu pada dirinya sendiri.

🔪🔪🔪

Bagi Shin Aelita menjadi yang terbaik bukanlah segalanya.

Kau jelas harus mengorbankan darah, keringat, dan air mata untuk mempertahankan gelar itu.

Jika ia dapat memilih, Aelita lebih memilih untuk dilahirkan dari keturunan ber-sendok kayu daripada keturunan ber-sendok perak.

Bukannya ia tak bersyukur, hanya saja ia sering tertekan oleh titah orang tua yang selalu menuntut Aelita menjadi anggota dewan politik terkenal seperti kedua orang tuanya.

Masuk jurusan hukum jelas bukan tujuannya, jiwanya tidak bisa terkurung akan lembaran kertas dokumen serta debat sampah yang berujung saling tuding dan menusuk lawan.

Andai reinkarnasi itu ada, Aelita akan lebih memilih terlahir dari kasta lima, kasta para seniman.

Daratan Korea Selatan sekarang sudah tidak sama lagi, jika dulu Korea Selatan adalah ikon industri musik paling terkenal serta negara dengan pengunjung turis dengan destinasi menarik untuk dikunjungi, semua itu sekarang hanya tinggal kenangan.

Semua hal itu terjadi karena kematian Presiden Moon yang akhirnya digantikan oleh sepupunya Jeon Jaehyun dan sebentar lagi putranya Jeon Jeongguk akan menggantikan tahtanya.

Negara ini menganut sistem perekonomian Komando, dimana semua sistem negara dan keputusan berada ditangan pemimpin, termasuk sistem pembagian kasta, sistem diberlakukan agar pembagian pangan dan perekonomian tetap seimbang, perbedaanya kasta pada jaman ini dibagi menjadi delapan.

Kasta satu : Keluarga kerajaan.

Kasta dua : Pemilik perusahaan besar, seluruh anggota politik, dan kepala kepolisian.

Kasta tiga : Para prajurit kerajaan dan anggota kepolisian.

Kasta empat : Pengusaha kecil atau pertokoan, guru, dan dosen.

Kasta lima : Para seniman dan penyanyi jalanan.

Kasta enam : Buruh, petani, dan pekerja kasar.

Kasta tujuh : Gelandangan.

Kasta delapan : Para manusia yang diasingkan, tidak diterima masyarakat, para pemberontak, atau lebih tepatnya kumpulan orang tak diinginkan.

Cara mengetahui dari mana kasta mereka berasal cukup mudah, semua terlihat jelas dari cara berpakaian dan sebuah tatto bertuliskan angka di punggung tangan setiap orang dari angka 1 sampai 8 sebagai penunjuk derajat kasta, mereka mendapat tatto itu ketika berumur 10 tahun dan akan tercatat dalam data rahasia pemerintah atau biasa disebut E-card Civilization.

Jika kau melihat semua itu jelas kau tak ingin masuk di kasta tujuh dan delapan, hidup mereka sulit sekaligus sering menjadi sasaran permainan menembak para anggota kepolisian yang tengah berpatroli, tentu saja dengan dalih, mereka hanya sampah masyarakat, menjadi sasaran untuk menembak tak salah bukan?

Miris? Memang.

Dikala kemajuan teknologi yang semakin pesat, jiwa kemanusiaan sekarang semakin menipis nyaris hilang, manusia jaman sekarang hanya dapat memikirkan dirinya sendiri, yang miskin semakin miskin, yang kaya semakin kaya hal itu sering memicu pemberontakan oleh sekelompok masyarakat yang tidak dapat menerima sistem pemerintahan yang semakin menyengsarakan rakyat.

Jika kalian pernah mendengar seseorang dapat mengubah status apabila berusaha dan bekerja keras.

Disini semua itu tidak berlaku!

Semua orang telah dibagi menurut kastanya masing-masing, hanya untuk naik satu kasta, bisa saja kau harus melewati ujian keras atau melalui cara cepat dengan koneksi orang dalam.

Hanya saja, tidak seperti dulu, sekarang sistemnya lebih ketat, jika ada seseorang yang berusaha naik satu kasta, maka orang itu dianggap sebagai pemberontak karena tidak menuruti sistem yang telah dibuat negara.

Aelita sekarang hanya dapat membayangkan bagaimana senangnya hidup si Korea Selatan pada zaman dahulu, ketika daratan Korean Selatan masih dipimpin oleh Presiden Moon pada saat itu.

Well, ia lumayan tau bagaimana rupa Korea Selatan zaman dulu dari beberapa dari situs internet lama, dan ia beberapa kali menonton drama Korea jaman dahulu secara diam-diam, karena orang tuanya ingin Aelita melakukan hal yang berguna bukan membuang waktu berjam-jam hanya menonton drama dan membuatnya semakin mengkhayal dan bodoh.

Di tahun 2041 ini, Aelita tepat berusia 19 tahun, tak ada yang menarik dari hidupnya jika diceritakan, tapi akhir-akhir ini ada seseorang yang menarik minatnya.

Kim Taehyung, seniman dari kasta lima yang terkenal akan julukan ketampanan dan pesona yang membunuh.

Aelita sangat setuju jika julukan itu disematkan pada nama Kim Taehyung, garis wajah perpaduan antara feminim dan maskulinitas, netra hitam kelam, hidung bak perosotan, bibir tebal nan merah merekah, serta rambut gaya mullet khas kerajaan, membuat siapapun akan menjerit dan pingsan ditempat hanya dengan satu kedipan maut Kim Taehyung.

Andai dipunggung tangannya tidak tertulis tatto angka 5, mungkin banyak yang mengira jika ia berasal dari kasta satu karena visual-nya yang menawan dan sering dibandingkan dengan ketampanan pangeran Mahkota Jeon Jeongguk.

Apabila Aelita dapat memilih keluarga kasta dua mana yang ia inginkan, Aelita ingin sekali menjadi Jung Eunha, putri dari pemilik perusahaan media terbesar di Korea Selatan.

Aelita kadang kesal saat Eunha selalu bercerita tentang Kim Taehyung yang sering mengisi acara talkshow dan beberapa acara musik, ia selalu menggodanya dengan bercerita, betapa tampan, baik dan sopan santunnya Kim Taehyung, tak lupa ia juga menunjukkan potret dirinya ketika bersama idola-nya, itu sukses membuat Aelita iri setengah hidup.

Walau kasta mereka sama, baginya Eunha terlalu beruntung karena orang tuanya tidak terlalu menuntut Eunha untuk melakukan hal yang tidak ia inginkan, ia diijinkan masuk jurusan hukum karena masih berada di kasta dua sedangkan perusahaan media milik ayahnya sekarang dijalankan oleh kakak laki-lakinya, Jung Hoseok.

"Shin Aelita!" bentakan disertai pukulan penggaris besi pada kursi membuyarkan lamunan Aelita, di depan sama Nyonya Hwang didepan sana menatap Aelita judes.

"Ne, songsaenim." jawab Aelita.

"Untuk ke sekian kali saya mengatakan, jangan ada yang berani melamun dikelasku! Mengerti!"

"Ne, songsaenim!" jawab semua murid dikelas.

"Jangan ulangi kesalahan yang sama Aelita!" ujar Guru Hwang dengan nada mengintimidasi, wajahnya yang judes sangat mendukung sifatnya itu.

Aelita beranjak dari posisi duduknya kemudian membungkuk, "N.. ne, mianhamnida songsaenim."

"Duduk." Perintahnya, Aelita pun menurutinya.

Suara bel berbunyi nyaring, pertanda berakhirnya mata kuliahnya hari ini, Nyonya Hwang pun pamit undur diri dan tak lupa memberikan tugas.

"Aelita." panggil Eunha.

"Hm..." jawab Aelita singkat, ia masih sibuk membereskan buku dan alat tulisnya.

"Shin Aelita!" Panggil Eunha lebih keras.

"Bilang saja intinya Jung, mejamu bahkan berada di belakangku." ujar Aelita, gadis Jung di belakangnya dapat bertingkah aneh, terkadang.

"Kim Taehyung nanti akan mengisi acara lagi." ujar Eunha, Aelita sudah terbiasa mendengar hal itu, Eunha jelas akan kembali menggodanya dengan pamer dapat bertemu Kim Taehyung secara langsung.

"Jika kau berusaha pamer, terima kasih, aku bahkan sampai hapal apa yang akan kau katakan Eunha-ya." ujar Aelita, tapi alangkah terkejutnya ia kala melihat foto guest star dari undangan pernikahan kakaknya Jung Hoseok tepat dihadapannya.

"Orang tuamu mungkin sudah mendapatkan undangan elektronik dari robot pengantar pesan, hanya saja aku ingin memberimu undangan khusus, dan tentu saja, kau akan bertemu dengan Kim Taehyung secara langsung." jelas Eunha.

Aelita spontan memeluk tubuh mungil Eunha erat, "Terima Eunha, kau memang teman terbaikku." ujar Aelita girang.

"Jangan lupa berdandanlah yang cantik, Taehyung pernah bilang, ia suka wanita dengan selera unik, entahlah, mungkin ia menyukai wanita yang cantik dan pandai berdandan." ucap Eunha ditanggapi Aelita dengan senyum.

"Hey, walau aku penggemar Kim Taehyung, aku tak mau merubah diriku menjadi orang lain, aku punya pesona dan gayaku sendiri, aku hanya penasaran bagaimana wajahnya yang asli di kenyataan, apa dia setampan di foto yang beredar?" ujar Aelita, Eunha menggeleng maklum, temannya ini memang selalu mengelak jika ia hanya penasaran pada Kim Taehyung, Eunha jelas tau seberapa besar gadis didepannya ini menggilai Kim Taehyung, galeri ponsel, media sosial, semua penuh akan Kim Taehyung, diam-diam ia juga membuat ruangan khusus koleksi foto pria itu.

"Tidak usah mengelak Aelita, aku tau kau menyukainya." ujar Eunha.

"Baiklah aku memang menyukainya, jangan katakan pada siapapun, atau aku akan habis ditangan ayahku."

"Aku tak akan mengatakannya."

"Umm... Tunggu, kakakmu akan menikah dengan siapa? Aku tak pernah melihat ia berkencan dengan siapapun sebelumnya." ucap Aelita bingung, beberapa kali ia bertemu kakak Eunha, ia sangat ramah namun ia tak pernah berminat untuk berkencan dengan siapapun sebelumnya.

"Baca undangannya, mungkin kau akan terkejut."

Aelita kembali memeriksa undangan tersebut, tertera nama Hwang Eunbi disana, dahinya mengernyit dalam, ini bukan dosen killer judes yang baru saja mengajarnya bukan?

"Dia jelas bukan dosen judes tadi, kan?"

"Sayangnya itu benar, dosen itu memang calon kakak iparku kau tau." ujar Eunha, hell, apa-apaan ini, bagaimana bisa kakak matahari-nya menyukai gadis judes seperti Dosen muda Hwang?

"Bagaimana kakakmu yang ramah itu bisa jatuh cinta pada dosen killer itu?"

"Jangan seperti itu, dia orang yang baik, hanya saja memang orangnya lumayan serius, kakakku bertemu dengannya ketika mengantarku kuliah, kau tau dia bilang ia jatuh cinta pada pandangan pertama, sulit dipercaya." ujar Eunha.

"Entahlah, aku tak pernah mempercayai semua hal itu." ucap Aelita lirih.

"Kau belum pernah jatuh cinta, itu wajar, siapa tau kau akan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Kim Taehyung." goda Eunha.

Mood Aelita yang hampir jelek seketika cerah, wajahnya semerah tomat segar, seperti gadis belia yang tengah dilanda badai asmara.

"Berhentilah menggodaku Eunha-ya." ujar Aelita semakin memerah, Eunha terkekeh gemas akan tingkah teman dari sekolah menengah atas-nya ini.

"Baiklah-baiklah, aku harus pulang sekarang, sopir menungguku didepan kampus." ujar Eunha seraya meninggalkan Aelita.

"Eunha-ya jangan lupa berdandanlah yang cantik untuk Pangeran Jeongguk!" teriak Aelita, walau lumayan jauh, Eunha masih dapat mendengar ucapan Aelita, Eunha menampakkan senyum tipis.

"Kim Taehyung,... aku tak sabar bertemu pria itu." ucap Aelita senang, senyumnya tersungging lebar menandakan ia tengah bahagia amat sangat.

Saat itu Aelita tak mengerti, bahwa hidupnya yang tenang, tidak akan pernah bisa sama lagi.

~TBC~

Miladia 🔪