Happy Reading ^_^
Aku Kim Taehyung.
Jika kalian ingin tau, aku sangat tampan. Bukannya aku sombong, tapi itu kata semua orang kala menatap visual-ku yang menawan.
Jujur aku mengakui, jika aku sangat bersyukur dilahirkan dengan wajah mujur dan bakat yang mumpuni dalam bidang seni tarik suara.
Karena hal itu membuatku mendapatkan popularitas, uang, ketenaran, dan membuatku menjadi makhluk yang paling digilai seluruh gadis di Korea Selatan ini.
Jangan munafik, orang mana yang tidak suka jika ia sudah terkenal, siapapun akan lupa diri apabila sudah mencapai tujuan yang kita inginkan.
Hanya saja, aku sedikit menyesal mengapa aku tidak dilahirkan dalam keluarga kasta satu.
Semuanya serba tersedia. Kau hanya perlu duduk, menurut, dan menandatangani dokumen didalam kamar yang empuk dengan pelayanan kelas VIP.
Taehyung sedikit iri dengan Jeon Jeongguk, Pangeran Mahkota Korea Selatan.
Bukan sedikit, tapi sangat!
Aku sering membandingkan wajahku dengan si putra mahkota Jeon itu. Tentu saja wajahku lebih tampan dan aku lebih hebat darinya.
Selain itu ada alasan lain mengapa aku ingin dilahirkan dalam kasta satu.
"KIM TAEHYUNG, JANGAN KIRA JIKA KAU TAMPAN KAU BISA MENGHINDARIKU, HUH! BAYAR TAGIHAN LISTRIKMU SEKARANG ATAU AKU PUTUS ALIRAN LISTRIK APARTEMENMU!"
"Ahh.. bibi Ahn, jangan jewer telingaku aduh.. baiklah, aku akan membayarnya sekarang."
See? Hidupku bak manusia sengsara penuh utang yang dikejar rentenir tua, baiklah, itu keterlaluan, tetapi kadang Bibi Ahn bisa sangat baik sekaligus menyebalkan.
Tanpa apartemen miliknya, aku tidak akan bisa menikmati fasilitas dan istirahat sempurna dengan harga yang tidak menguras kantong artis miskin sepertiku.
"KAU ITU TERKENAL TAPI TIDAK BISA MEMBAYAR LISTRIK HUH? ARTIS MACAM APA KAU INI?!"
"Lepaskan dulu Bi, akan aku ambil uangnya sekarang, ne.." ucapku perlahan, Bibi Ahn melepaskan jewerannya cepat, telingaku terasa kebas dan panas sekali, aku yakin seribu persen jika telingaku semerah lisptik tebal nenek-nenek narsis tetangga apartemenku.
Aku segera masuk kedalam kamar dan mengambil uang dalam lemariku. Sial! Uangku hanya tersisa lima ratus ribu won, dan tagihan listrik ku 400 ribu, aku harus bertahan selama dua Minggu dengan uang 100 ribu won.
Say goodbye dengan gukbap dan jokbal favoritku. Ramen, sepertinya aku terus merindukanmu.
Ya Tuhan, walau aku ini artis tetap saja aku ini miskin.
Kelihatannya saja aku terlihat keren, hoho hihi dan tersenyum cerah kentara bahagia sekali, kenyataannya hidupku miris nan miskin. Agensi bangsat yang menaungiku mengambil keuntungan 90% dari penghasilanku.
Sungguh ini tidak adil!
"HEY TAEHYUNG-SSI! KAU SUDAH MENGAMBIL UANGNYA ATAU BELUM? JANGAN KAU BUNUH DIRI HANYA KARENA TIDAK BISA MEMBAYAR TAGIHAN! AKU TIDAK SIAP JADI SAKSI KALAU KAU MATI!" teriak Bibi Ahn tiba-tiba dari lantai bawah.
Damn! Aku sangat membenci mulut petasan banting wanita tua pemilik apartemen ini.
"IYA, BIBI AHN, AKU AKAN SEGERA TURUN!" teriakku keras, aku bergegas turun menuju lantai bawah, jika tidak wanita tua itu akan kembali mengoceh.
Bibi Ahn menatap-ku, ralat, uang yang ada didalam genggaman tanganku penuh binar kebahagiaan, memang semua orang tidak bisa menolak pesona uang.
"Tagihanku sudah lunas, jangan menjewer telingaku lagi, Bi. Apa kau tidak kasihan dengan artis miskin ini?" ucapku sok memelas, Bibi Ahn mengulas senyum tak peduli dan mengambil uang dari tanganku cepat.
Oh tidak, sayangku, jangan pergi!
"Tidak, tidak, tidak, Kim Taehyung. Aku punya 2 anak yang masih sekolah, jika aku menampung manusia telat membayar tagihan sepertimu terus-menerus, aku bisa rugi. Pemberontakan yang dilakukan kasta delapan semakin menjadi, dan sebentar lagi putra mahkota Jeon Jeongguk naik tahta, Raja Jeon menaikkan pajak bagi seluruh kasta, kau tau, kan?" ucap Bibi Ahn sendu, aku sedikit iba, karena ia single parent, semenjak suaminya meninggal karena serangan jantung.
Well, walau kasta bibi Ahn berada diatasku, tetap saja, hidup seorang diri itu sangat sulit, mengurus 2 putra kecil seorang diri, rasa kesepian, dan kenangan yang akan terus menghantui seumur hidupnya.
Jika Bibi Ahn dapat berkencan dan menikah lagi, ia jelas sudah melakukannya dari dulu, wajahnya yang masih cantik walau memiliki 2 anak dapat memikat siapapun dengan mudah, tetapi peraturan kasta dan kebijakan pemerintah menghalangi semua itu.
Siapapun yang telah menikah dan salah satunya meninggal, ia tidak boleh menikah lagi dengan siapapun.
Yah, walau ada sisi baiknya, perselingkuhan dilarang keras bahkan dijatuhi hukuman denda oleh negara, apa lagi cerai, sangat diharamkan, bahkan mendapat hukuman penggal jika ada yang melakukannya.
Setia, tapi sadis.
Hal ini bertujuan agar semua tetap berada tempatnya, pada kasta yang seharusnya.
Karena peraturan bodoh itu malah membuatku malas untuk berhubungan dengan siapapun, hubunganku hanya sekedar sapaan akrab pada fans atau sahabat dalam klub musik dan agensi.
'Kruyuk Kyuruk'
Oh shit! Perut jahanam sialan!
"Kau lapar?" tanya Bibi Ahn, aku mengulum senyum, meringis seraya memegangi perut.
"Bibi, boleh aku menumpang makan lagi?" ucapku seraya mengulas senyum lebar, berharap Bibi Ahn luluh dan mau memberinya makanan.
"Dasar anak ini, lihat, badanmu bahkan sangat kurus seperti ranting kayu, bagaimana bisa agensi-mu itu tega pada artisnya?," sindir Bibi Ahn seraya menggeleng kesal, kemudian ia memegang tanganku, "ayo, putraku juga akan pulang, bantu aku membuat jokbal dan kimchi." sambungnya, aku seketika berteriak 'yes' kemudian memeluk Bibi Ahn mendadak.
"Bibi Ahn, kau adalah yang terbaik!" ucapku senang.
🔪🔪🔪
Kim Taehyung, begitulah semua orang memanggil namanya.
Dengan kepribadian ceria, lucu, moodbooster, dan suka membantu semua orang, ia sangat mudah bergaul dan disukai oleh siapapun.
Seluruh tetangga apartemen-nya rata-rata adalah penghuni yang sudah lansia, alasannya tak lain adalah permintaan Taehyung sendiri, ia lebih menyukai ketenangan daripada keramaian, dan juga ia mendapat kasih sayang berlebih bersama tetangganya, walau beberapa ada yang menyebalkan, tapi ia bahagia.
Contohnya Bibi Ahn dan Nenek Min, mereka yang paling baik menurutnya, walau sedikit cerewet, mereka mengingatkan Taehyung akan kakeknya yang telah meninggal. Mereka akan selalu cerewet jika ia terlalu kurus karena diet ketat agensi, atau meminum alkohol berlebihan.
Semua dalam diri Taehyung terlihat sempurna, kepribadian yang baik, popularitas, visual, bakat, dan orang-orang yang menyayanginya.
Tetapi ingatlah,
Menjadi sempurna bukan berati ia tidak memiliki setitik cela.
Tidur siang Taehyung terusik oleh suara bel yang bertalu-talu mengusik rungu, dengan malas ia bangkit dan menuju pintu apartemennya tanpa alas kaki.
Disana, terdapat Robot pengantar pesan memenuhi layar interkom, Taehyung segera membuka pintu dan menerima sebuah tabung putih.
"Anda di undang menjadi bintang tamu di pernikahan Tuan Jung Hoseok dan Hwang Eunbi." ucap robot itu singkat, kemudian pergi begitu saja dari hadapan Taehyung.
Taehyung menarik tabung berisi gulungan hologram itu kebawah, disana tertera hari, tanggal, dan tempat dimana akan diselenggarakan pernikahannya.
"Terima kasih Jung Hoseok, kau telah mendekatkan malaikat maut sepertiku dengan ajal Seulgi Kang." ucap Taehyung tersenyum miring penuh arti.
"Ah.. Taehyung, sepertinya kau harus tidur dulu, karena V akan membunuh semua orang yang telah menghina dan merendahkanmu!"
~TBC~
Milady🔪