Pelita bersiap-siap untuk pergi bertemu dengan teman-temannya di cafe yang biasa mereka tongkrongi, jika menjelang weekend. Setelah mendapat izin dari Kevin akhirnya Pelita memutuskan untuk pergi diantar Kevin karena dia sangat malas jika harus mengendarai mobil sendirian, apalagi jika di malam hari. Dia lebih nyaman menggunakan motornya sebetulnya, tapi daripada dia tidak bisa berkumpul dengan teman-temannya dia lebih baik diantar saja oleh Kevin. Kevin kebetulan juga akan keundang pesta ulang tahun temannya. Sebenarnya Kevin juga malas pergi ke tempat seperti itu, tapi daripada dia harus bolak-balik mengantar dan menjemput Pelita, sekalian saja dia pergi ketempat pesta temannya. Tidak ada ruginya juga, disana pasti ada teman-temannya yang lain.
Setelah mengantarkan Pelita dan memberikan wejangan singkat pada Pelita, Kevin lalu melajukan mobilnya menuju ketempat pesta temannya yang berulang tahun.
"Wah tumben lu mau datang ke acara ginian?" Tanya salah satu temannya ya memang tahu benar kalau Kevin sangat malas datang ke arah seperti ini.
Beberapa temannya nya membawa pasangannya, Kevin sedikit bingung karena dia tidak tahu harus berbicara dengan siapa. Setelah mengucapkan selamat ulang tahun pada Iqbal ia memilih duduk di tempat yang tidak terlalu ramai sambil memainkan ponselnya. dia seperti tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya dia datang hanya datang untuk menghabiskan waktu saja.
"Vin," tegur Iqbal begitu melihat Kevin sedang asyik duduk sendirian.
"Thank you ya bro sudah mau hadir, sebenernya gue juga malas bikin acara gini, tapi cewek gue maksa," kata Iqbal tersenyum.
"Ya sama-sama, tapi gue mungkin gak bisa lama karena gue juga harus menjemput adik gue yang lagi kumpul sama temen-temennya." kata Kevin menyampaikan kemungkinan dia tidak akan lama di acara Iqbal.
"Ayolah Vin pestanya aja baru mau dimulai masa lo sudah mau pamit pulang aja," kata Iqbal protes.
"Bagaimana kalau Aku mau minta tolong Diva untuk menemanimu, Lihatlah yang lain berpasang-pasangan masak lo doang yang sendiri yang tidak ada pasangan, " kata Iqbal sambil tersenyum. Pandangan Kevin justru tertuju pada sahabatnya yang baru datang yaitu Joe dan Johan, yang juga datang tidak dengan pasangannya.
"Gak usah mikirin gue, tuh Joe sama Yohan datang. Joe, Han gue di sini." Kevin melambaikan tangannya pada ada sahabat nya tersebut. Johan dan Joe menghampiri Kevin dan Iqbal yang sedang berbincang-bincang lalu Johan dan Joe mengucapkan selamat pada Iqbal.
"Gua udah punya temen sekarang, lu lanjutin aja acaranya kan lo tuan rumah," kata Kevin sambil menepuk bahu Iqbal. Iqbal kemudian meninggalkan Kevin dan teman-temannya untuk menyapa tamu-tamunya yang lain.
"Tumben lu datang? lagi mau cari pacar memangnya?," ledek Johan pada Kevin.
"Gue kesini cuma iseng doang dari pada kumpul sama bocil. Lu tahu kan gue lagi jadi bodyguard anak temannya bokap gue, dia itu lagi ada acara sama temen-temennya kumpul-kumpul, makanya gua nganterin dia kesana. Daripada jadi kambing congek, lebih baik gue kesini lumayanlah makan gratis," kata Kevin sambil melihat jam di tangannya.
"Memangnya dia dimana sekarang?" tanya Joe penasaran.
Di Kemang juga, barang teman-temannya." Seorang menepuk bahu Kevin yang membuat dia menoleh ke arah yang orang memanggilnya.
"Hai Vin sendirian?" tanya seorang perempuan yang sudah berada di belakangnya. Kevin yang lupa-lupa ingat memandang bingung pada perempuan tersebut.
"Hey Diva, cuma Kevin aja nih yang disapa kita nggak disapa?" Kata Johan pada Diva, Diva hanya tersenyum seperti tidak suka disapa oleh Johan.
"Kesana yuk Vin sebentar lagi acara dimulai," ajak Diva pada Kevin sambil mengapit tangan Kevin, namun dengan halus Kevin melepaskan tangan Diva.
"Sorry gue di sini aja, lagi pula kan gua nggak kenal dekat sama keluarganya Iqbal, jadinya lebih nyaman di sini deh," Kata Kevin dengan suara yang dingin.
"Nanti aku kenalin sama mereka, nggak usah khawatir deh," kata Diva mencoba merayu.
"Nggak usah ah. Aku lebih suka di sini Kok." Kevin malah berjalan ke tempat makanan di mana tersimpan berjajar beraneka ragam kue.
"Jo, Han sini cepetan mumpung makan gratis nih," Kevin mengajak dua sahabatnya itu untuk menikmati hidangan yang disediakan.
Johan dan Joe berpamitan pada Diva lalu mereka akhirnya menghampiri Kevin.
"Lu cewek cakep dianggurin, gimana sih Vin," senggol Joe pada Kevin.
"Gua nggak demen cewek dandanan kayak begitu, capek gua nanti bayarin makeup-nya. Mendingan gua beli sepatu futsal baru dah, daripada beliin Skin Care buat dia," perkataan Kevin membuat kedua sahabatnya itu tertawa.
"Lo mending bokap lu orang ada, nah gue mejret kalau pacaran ama dia kagak mungkin kan skincarenya harga sepaket seratus ribuan. Namanya juga cewek Vin, gituan pasti dipentingin biar tetap kinclong," kata Joe yang dibenarkan oleh Johan.
"Gue suka yang alami, yang penting dia bisa menjaga kebersihan dirinya. Rajin mandi terus ngerawat diri biar gak burik, gak harus ditempel bedak tebal 5 lapis. Kalau udah cakep dari sananya tetep aja cakep, nggak butuh make up mahal kayak gituan. Nyokap gue aja jarang pergi ke salon buat perawatan wajah. Nyokap gue bilang yang penting olahraga, minum yang banyak dan rajin membersihkan muka waktu mau tidur pasti akan terawat baik," perkataan Kevin membuat kedua temannya itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya karena mereka pun memang tidak mengerti.
"Acara pesta sudah dimulai, MC sibuk memandu acara dan memandu melakukan permainan. Dari semua permainan tak ada satupun permainan yang ingin diikuti Kevin, bahkan ketika Iqbal memaksanya.
Jam sudah menunjukan pukul 10 lebih, pesta masih terus berlanjut beberapa sudah mulai turun untuk berdansa ataupun sekedar berjoget-joget diiringi oleh live musik juga dj
"Gua balik ya, gua masih harus jemput ade gue soalnya kalau kemalaman ntar nyokap gua ngomel," Kevin lalu berjalan ke arah Iqbal yang sedang mengobrol dengan keluarga
"Bal sorry gua ganggu, gue mau pamit ya balik duluan soalnya mesti jemput adik gua," kata Kevin pada Iqbal. Namun Iqbal menahan tangannya.
"Acaranya baru dimulai, kok lu malah balik," kata Iqbal
"Ya sorry gue udah dari tadi soalnya Gue mau jemput adek gua dulu ya, yuk gue duluan selamat ulang tahun bro," kata Kevin sambil menyalami Iqbal.
"Bentar Bro kenalin dulu nih, calon ibu mertua gua, ini Tantenya cewek gua ibunya Diva. Tante kenalin ini yang namanya Kevin," Kevin lalu menyalami mereka satu persatu.
"Wah kamu ganteng banget cocok banget dengan Diva, semoga kalian awet ya," kata ibunya Iqbal, yang membuat Kevin menjadi bingung.
"Diva siapa ya?" namun belum Kevin bertanya lebih lanjut Iqbaal sudah menariknya untuk menjauh dari rombongan keluarganya.
"Lu beneran mau balik? Padahal tadi gua mau minta tolong anterin tante nya cewek gua, mobilnya lagi masuk bengkel Vin." kata Iqbal kembali beralasan, tapi Kevin bukanlah orang yang mudah diatur oleh orang lain.
"Sorry Bro minta tolong yang lain aja, sudah ya gua mesti buru-buru kalau nggak nggak cepet-cepet bisa kabur tuh Bocil, nyokap gue bakal ngamuk," kata Kevin melepaskan tangan Iqbal dan meninggalkan ruangan pesta tersebut.
"Kevin, Kamu mau ke mana?" Diva bergegas berlari ke arah Kevin.
"Gua mau balik, duluan ya," kata Kevin meneruskan langkahnya menuju parkiran.