*****
Mentari masih terasa malas untuk menampakkan diri di langit Jakarta pada pagi hari saat ini. Demikian juga dengan Kiya, yang masih bergelut malas dengan tempat tidurnya. Dia mulai membuka mata perlahan. Matanya terfokus pada secarik kertas kecil di sampingnya. Dan mulai membacanya.
[Sayang, Mama dan Papa ada urusan mendadak di luar kota dalam beberapa hari, karena Kakakmu Doni sudah tidak kembali ke kantor, Mama harus membantu Papa. Mama dapat kabar semalam kamu pingsan, dokter sudah memeriksa kamu. Jaga kesehatan ya, Sayang. Jangan capek-capek lagi, i love you.]
"Love you more, Ma." Kiya membalas dalam hati.
Kiya menggeliat. Tubuhnya kembali segar lalu dia beranjak dari ranjang, melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Dia berjalan menuruni anak tangga untuk mencapai lantai dasar rumahnya.