pagi ini Mila mulai bekerja. dia mengambil tas dan mengunci kamar. saat diluar terlihat Lusi baru saja keluar dari kamarnya.mereka berangkat bersama, sepanjang jalan mereka bercanda hingga tak menyadari jika mereka telah sampai di lobby kantor. mereka menaiki lift kusus karyawan.
" Mila ini kunci loker dan seragam OB, kamu coba dulu jika kebesaran atau kekecilan kamu bisa tukar. " Mila menerima seragam dan pergi untuk memakainya. setelah selesai Menganti baju Mila pergi ke pantri dan berkenalan dengan rekan kerja yang lainnya. Mila di arahkan sistem kerja dan bagian yang harus dia bersihkan. kebetulan Mila satu kelompok dengan Lusi.
di luar kantor iringan mobil mewah baru saja memasuki, halaman. seorang pria berperawakan tinggi, keluar dari salah satu mobil mewah. aura yang dingin menyeruak di sekeliling. semua karyawan berbaris menyambut sang pemimpin utama datang terlebih karyawan wanita mereka berlomba mencari perhatian. meskipun tak satupun dari mereka berhasil mendekati. jangankan di dekati dilirik pun tidak.
dengan sikap dingin Devan melewati barisan karyawan.
" berapa kali aku katakan jangan ada penyambutan. kenapa masih ada penyambutan. "
" maaf tuan ini diluar dugaan, saya pastikan besok tidak ada lagi penyambutan saat tuan datang "
" humm " baru saja Devan mendudukkan bokongnya suara ketukan pintu terdengar.
Tok Tok
" tuan Devan ini ada berkas yang harus di tanda tangani " tanpa melihat wanita yang menjadi sekertaris nya Devan memberikan berkas.
" Tuan waktunya keruang rapat " tanpa menunggu lagi Devan keluar dari ruangan. tanpa sengaja matanya melihat bayangan seorang wanita yang berapa hari ini menggangu pikiran nya.
' kenapa bayangan gadis itu ada disini. ahhh siall ada apa denganku ' Devan mengabaikan pikiran nya. dan memasuki ruang rapat.
*****
" Ayah lakukan sesuatu, aku tidak mau menikah dengan seorang pria tua itu. aku tidak mau ayah "
" sayang biarkan juragan broto mengambil alih perusahaan kita selamatkan Putri kita "
" jalan satu satunya menerima pinangannya atau kita jatuh miskin. terserah kalian ayah sudah tidak bisa memikirkan jalan keluar nya "
" pasti ada sayang, apa kamu mau jika Putri kita menikah dengan juragan Broto, katakan sayang kita pasti bisa "
" jalan satu satunya menemukan Mila atau kita menyerahkan semua aset kita pada juragan Broto "
Buugg !!!
" Jenni....bangun sayang " Budi mengangkat tubuh Jenni yang pingsan. mereka melarikannya kerumah sakit terdekat.
*****
satu jam mereka menunggu Dokter yang sedang memeriksa kondisi Jenni. ta lama kemudian Dokter keluar dari ruang periksa. Budi dan Sinta bergegas mendekati dan menanyakan kondisi sang anak.
" Dok bagaimana kondisi putri saya. apa ada sesuatu yang berbahaya ?" cecar Sinta.
" Bapak dan Ibu silahkan keruangan saya ada beberapa hal yang ingin saya kasih Taukan. " mereka mengikuti keruangan Dokter.
" silahkan duduk. begini pak, ibu putri anda saat ini sedang hamil "
Duarrrrrr...!!!!