sebulan sudah Mila bekerja, selama itu juga dia tak pernah bertemu dengan sang Presdir. bahkan lelaki yang menabrak nya waktu itu, lelaki yang pernah membuat hatinya berdebar. numun seletah melihat sifatnya yang tak mau mengalah. membuat Mila kesal bahkan membencinya.
seperti hari hari sebelumnya Mila akan membersihkan ruangan sang Presdir. entah kenapa pagi ini. suasana hatinya tak enak.
selesai mengerjakan tugasnya Mila kembali ke pantri saat sedang menuangkan air dalam gelas seorang dengan sengaja menyenggol punggung nya sehingga gelas ditangannya terjatuh.
" Upss....sengaja "
"Yang lain masih sibuk kenapa kamu malah santai santai disini !!"
" Kamu bicara dengan saya " tanyanya
" Apa ada orang lain selain kamu disini!!!"
"Oohh..." Mila yang malas meladeni seniornya bergegas pergi membantu pekerjaan Lusi.
" Awass aja aku pastikan kamu akan di depak dari sini, gara gara kamu bekerja disini mereka berusaha mendekatimu termasuk laki laki yang aku sukai " geramnya
" Mila apa yang kamu lakukan disini ?"
" Membantumu apa lagi "
" Apa tugasmu sudah selesai. oiya apa kamu sudah dengar jika Presdir kita besok kembali dari luar negeri "
" Apa hubungannya denganku "
" Tidak ada sih, Mila bukannya kamu belum pernah melihatnya aku nyakin nanti kamu jatuh cinta padanya "
" Aku tidak nyakin bakalan cinta sama dia "
" sepulang kerja kita pergi ke mall yaa, cuci mata Mil.. "
"Jangan hari ini bagaimana kalau besok " Lusi menganggukkan usulan Mila. " Baiklah besok kita pergi "
di kantin hari ini cukup ramai kebanyakan para karyawan makan disini ketimbang ke restoran. karena pemilik perusahaan mengutamakan kepentingan para karyawan. dari segi harga yang lebih murah juga masakannya tidak kalah enak dari restoran ternama.
dua gadis mencari tempat duduk namun semua meja penuh.
dari jauh seorang melambaikan tangan, mereka mendekati Ricky yang makan bersama temannya dan kebetulan dua kursi didepannya masih kosong.
Mila duduk didepan Ricky, sedangkan Lusi duduk didepan Deri. tidak jauh dari meja mereka seorang wanita mengepalkan tangannya penuh amarah.
" Mila akhir pekan apa kamu ada acara, aku ingin mengajakmu nonton ?"
" Maa..." sebelum Mila menyelesaikan ucapannya, lusi menyela perkataannya.
" Kenapa menunggu akhir pekan, besok sepulang kerja kita akan ke mall. kalian bisa bareng kita ya kan Mil " Lusi mengedipkan sebelah matanya pada Mila agar mengiyakan usulannya.
" terserah kalian, aku permisi duluan " Mila bangkit dari tempat duduknya, diikuti Lusi.
" Mila sepertinya Ricky menyukaimu "
" Aku tau. itu sebabnya aku tidak mau pergi dengannya. aku tidak ingin memberinya harapan palsu "
" Di coba dulu Mila "
" Aku tidak bisa Lusi. aku mau ke toilet dulu nanti aku nyusul "
" Baiklah Mil.."
" Dasar cewek ganjen, murahan berani beraninya kamu godain pacarku " penuh emosi Risti mendorong. Mila yang di serang secara tiba tiba terhuyung kebelakang. hingga terjatuh dan kesempetan itu tidak di sia siakan oleh Risti dengan gerak cepat Risti menyiramkan air ke tubuh Mila.
tangan Risti terangkat siap menampar Mila namun ada tangan besar menahan nya.
" Apa yang kamu lakukan Risti ?"
" Ricky kamu ngapain ada di toilet wanita ?"
" Jawab pertanyaan aku Risti. apa yang kamu lakukan pada Mila ?" cecar Ricky
" Aku hanya memberikan dia pelajaran, agar jangan merayu pacar orang "
" Pacar kamu yang mana ?"
" Apa aku yang kamu maksud jika iya, aku tidak merasa kita tidak pernah pacaran. jadi jangan coba coba mengaku jadi pacarku ingat itu !!!" Rikcy merangkul bahu Mila dan membawanya pergi.
*****
" Apa Dok anak saya hamil. ini tidak mungkin mana mungkin anak saya hamil dia belum menikah ?" Sinta histeris saat Dr memberi tau jika Jenni hamil. bukan hanya Sinta yang syok Budi tak kalah syoknya anak yang selama ini dia manjakan telah mencoreng nama baik keluarga. mereka tidak menyangka anak yang selama ini di sanjung ternyata bisa melakukan hal serendah itu. mereka memasuki ruang perawatan, emosi yang sedari tadi di tahan Budi kembali menyeruak tatkala melihat Jenni yang tengah duduk di ranjang perawatan.
" Siapa ayahnya katakan Jenni !!??"
" Ayah... ayah siapa yang di maksud ayah, Jenni tidak mengerti ?"
Plaakk
Untuk pertama kalinya Jenni melihat amarah sang ayah padanya. biasa yang di perlakukan kasar Mila namun hari ini ayahnya untuk pertama kalinya menampar.
" Ayah, sabar kita tanyakan dulu baik baik siapa tau dr salah "
" Dr tidak salah. kalau tidak percaya tanyakan pada putrimu apa benar putrimu hamil atau tidak " Budi meninggalkan ruangan, perkataan sang istri membuatnya semakin emosi.
" Jenni katakan kalau kabar itu tidak benar ?"
" Mah kabar apa Jenni enggak ngerti..?"
" Siapa ayah dari janin yang kamu kandung Jenn ?" Jenni yang terkejut akan kabar kehamilannya diketahui orang tuanya. menjadi pucat pasi tubuhnya bergetar air matanya mengalir deras.
" Mah maafkan Jenni mah.."
" Katakan siapa ayahnya " Jenni yang terus didesak oleh Sinta pun tak bisa berbuat appa.