bagi pembaca di bawah umur tolong di skip ya jika masih di baca dosa tanggung sendiri ya !!!
sebuah hotel mewah di kota Paris seorang wanita yang setengah mabok. sedang asik bercumbu bersama kekasihnya
tanpa berfikir norma dan adab sepasang kekasih melakukan hubungan layaknya suami istri erangan kenikmatan terdengar indah, aroma percintaan menyeruak seisi ruangan bulir keringat membasahi dua insan yang sedang menikmati indahnya bercinta.
" ssstttt...aahh ro..mi...aahh.." racau Jenni
" aahh... ssstttt...." tangan Romi terus memilih pucuk yang berwarna merah muda. tanpa melepaskan bibir yang terus bepagutan tanpa jeda. ciuman memabokan Romi terus turun keleher jenjang Jenni, hingga ke gundukan kembar, dengan lidah Romi yang basah bermain di pucuk dada. sesekali menggigitnya terdengar desahan dari mulut Jenni. tidak berhenti sampai di situ lidah Romi terus menelusuri tubuh Jenni sampai di bawah perut. di angkatnya kaki Jenni terllihat jelas milik Jenni yang indah tanpa membuang waktu lagi, Romi bermain disana lidahnya terus menari. puas bermain di area intim Jenni Romi memasukan batangnya yang sudah berdiri tegang. memasukkan nya memaju mundur berulang ulang. berbagai gaya mereka melakukan nya hingga sampai Romi mencapai titik pelepasan.
" aaaahhhh...Jenni " erangan panjang Romi menyemprotkan cairan cinta di rahim Jenni. mereka terkulai lemah sudah kesekian ronde mereka melakukan nya tanpa ada ceda.
" Romi kapan kamu akan melamarku apa kamu tidak ingin kita menikah, kita sudah sering melakukannya bagaimana jika aku hamil." tanya Jenni dengan gusar.
" bukan nya kamu selalu minum pencegah hamil, mana mungkin bisa hamil Jen. apa kamu tidak meminumnya " tanya balik Romi, jujur saja di hati Romi ada nama lain selain Jenni ya wanita yang memiliki kedudukan tertinggi dihati Romi.
" aku tidak telat meminumnya tapi entah kenapa aku takut Rom, selama di Paris kita melakukan nya setiap hari."
" apa yang kamu khwatirkan sekarang sebaiknya kamu bersiap siap bukankah nanti sore kamu akan kembali hhm "
" aku masih kangen kamu sayang. seharusnya kemarin aku minta izin satu bulan di sini bersama kamu "
" dan kamu menghabiskan uang ayahmu begitu " lanjut Romi dia paham betul sifat Jenni. anak yang manja apapun keinginannya harus di dapatkan apapun caranya.
menjelang sore Jenni sudah bersiap kembali mengingat penerbangan yang memakan waktu cukup lama. di dalam pesawat Jenni menghabiskan nya hanya tidur, sesekali terbangun mengingat sang pujaan hati tak bisa mengantarnya ke bandara, sungguh pengorbanan yang luar biasa. membohongi orang tuanya hanya untuk menemui sang kekasih. karna kelelahan akhirnya Jenni tertidur lelap.
****
sesampainya di rumah Jenni melihat Mila yang sedang berbicara dengan seorang pria membuat sifat penasaran Jenni
dengan gaya angkuhnya Jenni mendatangi Mila. dan alangkah terkejutnya saat melihat siapa yang bersama Mila.
" andre waahhh aku tidak menyangka bisa melihatmu di sini. kenapa tidak masuk kedalam hayo biar Mila membuatkan minum untukmu, benarkan Mila " sorot matanya berubah tajam saat menatap Mila berbanding terbalik saat memandang Andre.
" tidak terima kasih. kebetulan aku mau pulang, Mila aku pergi dulu jaga diri baik baik sampai ketemu lagi aku akan usahakan saat liburan akan menemuimu " setelah berpamitan pada Mila. dia bergegas pergi dengan motor kesayangannya.
" ada hubungan apa kamu sama andre hhaa..!?" tanya Jenni
" kami hanya berteman dari dulu hingga saat ini "
" bohong aku tau kamu bohong mila "
" aku tidak berbohong jenni " tidak puas dengan jawaban Mila. Jenni menjambak rambut panjang Mila dan memukulnya membabi buta, seperti orang kesetanan Jenni mukul Mila tanpa ampun. " jenni ada apa ini kenapa kamu memukul mila sampai seperti itu " tanya Sinta yang kebetulan baru pulang dari kumpul teman arisannya.
" mah liat Mila sudah berani berpacaran di rumah, untung aku cepat pulang coba seandainya Jenni telat kita tidak tau apa yang akan mereka lakukan di dalam rumah " aduan Jenni pada sang mamah
" apa. sudah berani kamu ya dasar anak sialan "
" tidak ma tadi andre kesini cuma pamitan sama mila kami tidak pacaran andre cuma temen Mila " jawab Mila dengan jujur.
" bohong kamu mila " sela Jenni dan lagi lagi memukul Mila seperti orang gila. namun Sinta hanya melihatnya dengan sinis tanpa berniat menolong Mila yang babak belur.