Han Zhan yang sedang menyetir mobilnya tiba-tiba teringat bahwa Song Ci saat bangun tadi tanpa sadar menghapus air liurnya. Entah kenapa saat ini ia ingin tertawa tergelak-gelak. Song Ci di matanya jauh berbeda dengan Song Ci yang begitu sempurna di hadapan banyak orang.
Wanita cantik dalam legenda, yang anggun dan sopan, begitu sempurna dan tidak seperti manusia, lebih seperti sebuah boneka yang halus dan sempurna. Ia seperti idola yang begitu sempurna, yang sengaja dibuat oleh industri hiburan.
Namun, Song Ci yang sebenarnya juga punya darah dan daging. Meski sikapnya lebih berhati-hati, tapi itu tidak menghilangkan keluguannya.
--
Ketika Song Ci pulang ke rumah, sekujur tubuhnya bermandikan keringat. Ia cepat-cepat mencuci rambutnya dan mandi, lalu mengenakan rok pendek dan turun ke bawah. Saat ia melihat Mu Mian ada di ruang keluarga, ia menyapa ayahnya dan bertanya, "Hari ini adalah hari kerja, mengapa Ayah sudah pulang?"
Mu Mian menjawab, "Beberapa hari ini Ayah tidak perlu bekerja, Ayah membawa pulang dan mengerjakannya di rumah."
Ternyata begitu.
"Apa Ibu pergi ke rumah sakit menjenguk Qiutian?"
Mu Mian menjawab dengan nada datar, "Ya, malam nanti Ibu pulang untuk makan malam."
Song Ci bertanya lagi, "Bagaimana keadaan Qiutian sekarang? Apakah masih belum menemukan donor jantung yang cocok?"
Mu Mian hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menjawab lemah, "Masih harus menunggu."
Song Ci duduk di sofa di samping Mu Mian. Dengan penuh rasa khawatir, ia berkata, "Entah di mana sekarang Song Fei berada. Ada yang mengatakan bahwa anak kembar punya hubungan batin, tapi mengapa aku sama sekali tidak merasakannya?"
Mendengar perkataan Song Ci, Mu Mian menatapnya dan berkata, "Jangan khawatir, kami pasti bisa menemukan Song Fei."
Song Ci menunduk dan mendengarkan kata-kata Mu Mian, tapi punggungnya mendadak terasa dingin.
Jika sebelumnya Song Ci mendengar kata-kata Mu Mian seperti ini, ia akan menduga bahwa Mu Mian sangat mengkhawatirkan Song Fei. Namun, ia sekarang sudah tahu watak asli Mu Mian, sehingga saat Song Ci mendengarnya lagi, ia akhirnya bisa merasakan konspirasi tersembunyi di balik kata-kata manis Mu Mian.
Tentu saja Mu Mian akan menggunakan segala cara untuk menemukan Song Fei. Ia juga mengharapkan untuk menggunakan jantung Song Fei dan menyelamatkan Mu Qiu!
Bahkan saat kembali ke Kota Wangdong, Mu Mian masih ingin mencarinya!
Saat malam harinya Du Tingting pulang, ia bertanya kepada Song Ci saat mereka berdua berada di meja makan, "Kudengar ada seseorang yang mengantarmu pulang hari ini?"
Song Ci cukup terkenal seperti selebriti di kawasan kecil ini. Kecantikannya yang tidak ada bandingnya membuat semua orang yang tinggal di wilayah ini begitu terkesan.
Song Ci berteman dengan orang-orang kaya dan berkuasa, bahkan ia mengendarai mobil mewah yang seharga ratusan juta yuan. Siang tadi, banyak para tetangga yang melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa Song Ci turun dari mobil Volvo biasa. Tentu saja mereka sangat terkejut dan tidak tahan untuk menggosipkannya secara pribadi.
Kabar ini cepat sampai di telinga Du Tingting.
Song Ci pun tidak terkejut saat Du Tingting mengetahui hal ini. Bisa dibilang kejadian ini adalah sesuai dengan ekspetasi Song Ci.
Song Ci menjawab, "Ya, dia rekan kerjaku."
"Apa pekerjaannya?"
"Manajer Li, dia sangat dipercaya dan dihormati."
Mendengar jawaban Song Ci, Mu Mian ikut bicara dan bertanya kepada Song Ci, "Apakah Li Li, Manajer Zeus Airlines?"
"Benar."
Mu Mian menganggukkan kepalanya dan berkomentar, "Zeus Airlines memang punya masa depan yang cerah." Sejak Zeus One berhasil terbang, Zeus Airlines menjadi perusahaan yang paling menarik perhatian di Kota Wangdong.
Zeus Airlines benar-benar berambisi untuk berkembang. Bahkan perusahaan Chaoyang milik Mu Mian tidak bisa dibandingkan dengannya dan mungkin itu akan menjadi eksistensi yang membanggakan bagi Grup Chuandong.
Dengan memberi waktu yang cukup, Zeus Airlines akan terbang membumbung ke langit.
Mu Mian sama sekali tidak mengomentari Han Zhan. Ia hanya memberitahu Song Ci, "Li Li adalah orang yang baik dan punya masa depan yang menjanjikan."
Song Ci tidak paham saran Mu Mian. Li Li adalah manajer umum Zeus Airlines, perusahaan yang pasti akan bernilai ratusan juta yuan di masa depan. Li Li memang layak untuk diinvestasikan. Mu Mian menyarankan bahwa Song Ci harus menjadi setidaknya pria seperti Li Li, bukan hanya sekadar bawahan biasa.
Di kehidupan sebelumnya, Song Ci menerima rencana perjodohan Mu Mian dan menikah dengan Cheng Zi'ang, tuan muda kedua Grup Chuandong dan kehidupan pernikahannya terluka.
Di kehidupan ini, Song Ci tak mungkin mendengarkan lagi kata-kata Mu Mian.
Nilai harga diri Song Ci tidak semurah itu dan dia tidak akan terburu-buru membiarkan Mu Mian melihat gaun pengantinnya.
Nasibnya harus berada di tangannya sendiri!
"Temanku yang kukenal sekarang juga sangat bagus, kami … " Song Ci mengerucutkan bibirnya dan mengatakan suatu fakta, "Kami bertiga sangat cocok. Dia juga sangat perhatian dan kami menjalin persahabatan yang dalam."
Du Tingting melihat senyuman di mata Song Ci. Wanita paruh baya itu memahami apa maksudnya, lalu melontarkan candaan kepadanya, "Sepertinya itu menarik bagi orang lain."
"Tentu saja," Song Ci langsung mengakuinya.
Mu Mian memandang Song Ci dengan tidak setuju. Akhirnya tidak akan berarti apa-apa.
Lagipula, menurut Mu Mian, Song Ci adalah tipe wanita cantik yang paling banyak dikejar di Kota Wangdong. Song Ci punya status sosial yang tinggi, tak mungkin benar-benar bisa bersatu dengan orang yang tidak dikenal seperti itu. Mungkin bocah itu punya tas kulit yang bagus dan Song Ci hanya main-main dengannya.
--
Hari ini adalah pertama kalinya bagi Song Ci menerbangkan pesawat dan mendampingi Xiong Jian sebagai wakil pilot. Kinerja Song Ci sangat bagus, seluruh proses penerbangan sangat tenang dan mulus. Hal ini membuat Xiong Jian dan Song Shiqing sangat puas dengan kinerjanya.
Saat mengetahui bahwa Xiong Jian dan Song Ci menerbangkan pesawat dalam penerbangan pulang, Li Li mengacungkan jempolnya dan tak henti-hentinya memuji Song Ci, "Nona Song, kerja yang bagus!"
Song Ci melepas topi pilotnya dan menyelipkan rambut-rambut halus di sekitar telinganya ke belakang dengan jari-jarinya yang lentik. Ia dengan sengaja bercanda dengan Li Li dan bertanya, "Tuan Li, apakah aku tidak cantik?"
Melihat si cantik tersenyum begitu manis, mana mungkin Li Li menolaknya. Li Li menampar wajah Song Ci dengan rayuan, "Wajah Nona Song sangat cantik dan kebijaksanaanmu tiada bandingnya."
Song Ci tersenyum puas mendengarnya.
Saat Han Zhan turun dari pesawat, ia kebetulan melihat Li Li sedang menyanjung kecantikan Song Ci. Gadis itu tidak hanya tidak malu, tapi juga bangga dan puas.
Yang satu menggombal, yang satu lagi percaya gombalan itu.
Han Zhan berkata dalam hati. Anak muda zaman sekarang benar-benar tidak tahu malu.
"Oh, ngomong-ngomong," Song Ci mendadak membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa surat undangan. "Tanggal 10 bulan ini adalah hari ulang tahunku. Aku berencana mengadakan makan malam amal. Tuan Li, Tuan Han, apakah bersedia untuk datang?"
Surat undangan ulang tahun itu berwarna putih bersih, yang dicetak di atas kertas berwarna lavender ungu. Song Ci menyerahkannya kepada Han Zhan.
Sebelum Han Zhan sempat mengulurkan tangannya untuk menerima surat undangan itu, Li Li lebih dulu menggantikan Han Zhan menerimanya.
Li Li berkata, "Kami pasti datang ke pesta ulang tahun Nona Song yang cantik!" Setelah berkata seperti itu, ia menundukkan kepala dan memperhatikan surat undangan yang menurutnya sangat indah. Itu adalah surat undangan yang dipilih sendiri oleh Nona Song yang cantik.
Song Ci tidak memperhatikan Han Zhan. Namun, tanpa disadari Li Li, Song Ci mengedipkan matanya kepada Han Zhan.
Han Zhan hanya bisa membeku di tempatnya berdiri.
Dia sedang merayuku?
Saat Li Li mendongakkan kepalanya, Song Ci segera menyembunyikan semua ekspresi di matanya. Ia menoleh dan berkata kepada Li Li, "Kutunggu kehadiran kalian." Kemudian, ia menarik kopernya dan membalikkan badan, pergi meninggalkan mereka. Di bawah jas dan celananya, pantat Song Ci bergoyang dan mengikuti langkahnya. Ukurannya yang besar sangat menggoda mata pria.
Dalam perjalanan pulang, Li Li menjejalkan surat undangan itu kepada Han Zhan dan bertanya, "Apa kali ini mau pergi?" Li Li sangat mengenal Han Zhan bertahun-tahun lamanya. Han Zhan jarang menghadiri acara makan malam, apalagi makan malam yang diadakan oleh selebriti.
Sejujurnya, kehidupan Han Zhan sudah cukup jelas. Li Li juga belum pernah melihat wanita muda di sisi Han Zhan.
Ia tidak bisa membayangkan adegan Han Zhan jatuh cinta dan menikah.
"Aku pergi," jawab Han Zhan singkat.