Chereads / Mencintai Bosku Sendiri / Chapter 7 - Han Zhan!

Chapter 7 - Han Zhan!

Pagi-pagi sekali saat subuh pada tanggal 9 Juli, Song Ci menghabiskan waktunya di ruang ganti untuk bersiap-siap wawancara hari ini.

Song Ci menanggalkan gaun modis dan seksi, berganti dengan sepotong kemeja putih bersih dan rok selutut berwarna biru kabut yang menutup pinggangnya. Ia berganti pakaian, menyisir rambut keritingnya, mengenakan sepatu hak tinggi, dan pergi ke tempat wawancara dengan naik kereta bawah tanah.

Kota Wangdong adalah kota metropolis termakmur di negara dengan populasi besar ini. Lebih baik mengemudi daripada berjalan kaki. Song Ci terburu-buru naik ke kereta bawah tanah. Selama bertahun-tahun, ia adalah seorang fesyen blogger dengan jumlah pengikut lebih dari dua juta orang. Song Ci tak ingin dirinya dikenali, sehingga dia mengenakan masker.

Karena pengaruh virus beberapa waktu yang lalu, tak heran jika melihat orang-orang mengenakan masker di jalan.

Song Ci akhirnya tiba di tempat wawancara 15 menit sebelumnya.

Zeus Airlines, lantai 9.

Zeus Airlines lantai 9 hari ini cukup ramai. Banyak pencari kerja yang datang untuk wawancara dan semuanya laki-laki. Di antara mereka, ada yang baru lulus, pilot yang sudah berpengalaman, dan juga pensiunan.

Mendengar suara sepatu hak tinggi yang mendekat, orang-orang ini secara refleks memalingkan wajah. Saat melihat tubuh seksi Song Ci, mata mereka berbinar-binar.

Para calon pilot ini menduga bahwa Song Ci adalah karyawan Departemen Administrasi Penerbangan Zeus.

Ketika Song Ci melepaskan masker dan memperlihatkan pipinya yang tembem sambil melemparkan senyum kepada mereka, para kandidat pilot ini justru lebih terkejut.

Dari mana bidadari ini berasal?

Namun, saat Song Ci dengan tenang berjalan ke kursi ruang tunggu dan duduk, ia mengeluarkan surat lamarannya dari dalam tas, dan mengambil nomor antrean untuk wawancara, para pria ini terkejut lagi.

Seorang pemuda yang berusia 25 atau 26 tahun adalah orang yang pertama kali bicara dengan Song Ci, "Hei, Cantik. Apakah kau datang untuk melamar sebagai pilot juga?"

Song Ci menganggukkan kepalanya.

Pria itu bertanya lagi, "Namaku Du Zitao, alumni Akademi Penerbangan Fengchuan tahun 2018. Bagaimana denganmu, Cantik?"

Semua orang di tempat itu menajamkan telinganya saat Song Ci menjawab, "Aku alumni dari Universitas Penerbangan Sipil, lulus tahun 2020. Namaku Song Ci."

Mendengar jawaban Song Ci membuat Du Zitao melonjak kaget, "Rupanya kau adalah Song Ci dari Universitas Penerbangan Sipil! Sang bunga kampus!"

Nama Song Ci dikenal oleh semua mahasiswa penerbangan. Tidak ada alasan lain untuk ini, karena saat pemilihan ratu kecantikan setiap tahun, Song Ci dari Universitas Penerbangan Sipil selalu mengalahkan mahasiswi dari semua universitas dan menduduki tempat sebagai bunga kampus tercantik.

Meskipun mereka belum memberikan salam kepada Song Ci, tapi mereka pernah mendengar namanya. Selain itu, Song Ci merupakan alumni Universitas Penerbangan Sipil. Di masa mendatang, mereka yang ingin menerbangkan pesawat akan lebih memperhatikan Song Ci.

Song Ci merasa malu dikenali banyak orang.

Du Zitao langsung mengeluarkan ponselnya. Sambil tersenyum kegirangan, ia langsung bertanya, "Nona Song yang cantik, apa kau keberatan jika menambahkanku ke kontak WeChat-mu?"

Song Ci mengerjapkan mata dan menolak Du Zitao, "Menambahkan teman di WeChat itu gratis. Saat aku diwawancara nanti, kalian akan mengasihaniku dan memberiku jalan keluar. Aku akan sangat berterima kasih."

Mendengar hal itu, Du Zitao yang ingin menambahkan kontak Song Ci di WeChat langsung kembali ke tempat duduknya dan duduk dengan sopan.

Kecantikan itu berharga, tapi pekerjaan lebih penting.

Song Ci tersenyum dingin dalam hati. Heh! Cowok!

Tak lama kemudian, wawancara dimulai.

Satu demi satu para kandidat dipanggil untuk wawancara, tapi mereka hanya berada di dalam ruangan selama beberapa menit saja. Song Ci menyadari bahwa hampir semua orang mengatupkan bibir dan mengerutkan kening. Ia pun bingung dan menatap mereka dengan kusut.

Apa yang terjadi? Apakah wawancaranya terlalu sulit?

Setelah menunggu kurang dari 20 menit, akhirnya tibalah giliran Song Ci.

Song Ci menerima ide untuk kembali sebagai selebriti di internet jika wawancaranya gagal. Ia berjalan tenang dengan kepala terangkat.

Saat ia membuka pintu, Song Ci menatap orang yang akan mewawancarainya. Ada lima orang, terdiri dari tiga wanita dan dua laki-laki.

Setelah Song Ci duduk, ia tidak terburu-buru ataupun gugup. Gadis itu mengangkat kepalanya, pandangan matanya begitu tenang seperti air. Ia menatap kelima orang di hadapannya dari kiri ke kanan dengan hati-hati.

Yang paling kiri adalah seorang wanita yang berusia kira-kira di awal empat puluhan tahun. Wanita itu mengenakan setelan berwarna biru muda, rambutnya diikat dan mengenakan riasan tipis. Penampilannya agak kaku, tapi tidak kejam.

Yang kedua dari kiri adalah wanita berusia awal tiga puluhan. Penampilannya polos, tapi tatapan matanya yang begitu percaya diri memberikan kesan bahwa orang ini mengemban tugas dan tanggung jawab yang cukup berat. Sedangkan yang ketiga adalah pria. Song Ci menduga bahwa dialah pewawancara utama, tapi ekspresinya cukup ramah.

Namun, wajah yang tersenyum sama sekali tidak cukup.

Di samping pria tersebut, duduklah seorang wanita cantik seperti anggota keluarga kerajaan. Ia meletakkan tangannya di sekitar dadanya dan menatap Song Ci dengan penuh minat, mungkin karena ia sudah mengenali Song Ci.

Song Ci tertegun saat ia melihat ke kanan.

Pria yang duduk paling kanan hanya duduk saja. Gerak tubuhnya kaku, tapi paling tinggi dari yang lain. Tak sulit membayangkan betapa bangganya dirinya saat berdiri.

Di bawah poni rambutnya yang hitam pendek, mata biru keabuan pria itu tampak seperti Danau Baikal yang begitu dalam dan jernih. Pria itu menatap Song Ci dengan tenang, tidak ada keterkejutan, tidak ada kegembiraan, tidak ada penghinaan dan diskriminasi di matanya.

Bagaimana aku harus mengatakannya? Song Ci punya perasaan yang sama bahwa pria di hadapannya ini menganggapnya seperti batu biasa.

Song Ci menunduk dengan cepat. Hatinya seakan retak dan meledak saat itu juga. 

Ternyata dia!

Dialah pria yang hanya sekejap muncul dalam hidupnya, tapi selalu membuatnya teringat!

Song Ci mengangkat kepalanya lagi dan menatap meja di hadapan pria itu. Di atas meja itu ada cangkir termos hitam dan tertempel identitas nama sang pemilik.

Han Zhan.

Bahkan nama pria itu sama persis dengan nama pria dalam mimpinya. Mendadak napas Song Ci menjadi berat.

Di identitas tersebut hanya ada nama Han Zhan, tanpa posisi atau jabatan. Ada pepatah yang mengatakan bahwa semakin serius suatu situasi, semakin singkat pula perkenalan dan semakin misterius identitas seseorang. 

Song Ci mendapati bahwa wanita pewawancara cantik di hadapannya sedang menatap Han Zhan dengan seksama. Sedangkan keempat orang lainnya tertawa geli.

Pria yang duduk di tengah mengepalkan tinjunya ke arah bibir dan sedikit terbatuk.

Suara batuk ini bisa dikatakan menyadarkan Song Ci.

Song Ci buru-buru mengangkat kepalanya dan tersenyum kepada kelima orang yang mewawancarainya. Dengan tulus ia meminta maaf, "Maafkan saya, Saya sudah beberapa kali naik pesawat Zeus, tapi saya sama sekali tidak menyangka bahwa karyawan perusahaan ini punya tingkat pelayanan yang sama baiknya, yang membuat kami puas dan tidak berbuat kesalahan."

Kelima orang tersebut hanya terdiam mendengarkan penjelasan Song Ci.

Entah apa yang mereka dengar itu ilusi atau bukan. Keempat orang tersebut langsung memandang pria yang duduk di paling kanan.

Dengan tenang, Han Zhan memandang Song Ci, tapi ia berkata-kata dalam hati.

Kata-katanya genit, retoris, dan tak realistis!

Beizhan sangat bagus dalam mengamati kata dan warna. Ia memperhatikan bahwa mungkin Han Zhan tidak puas dengan kesan pertama yang diberikan Song Ci dan mungkin ia harus disikat lagi.

Namun, secara pribadi, Beizhan tertarik kepada Song Ci.

Harus diketahui bahwa di antara para kandidat hari ini hanya ada satu bunga, yaitu sekuntum bunga peony yang anggun. Beizhan tahu bahwa Song Ci sangat terkenal dengan kecantikannya yang tak tertandingi. Di seluruh penduduk Kota Wangcheng, siapa yang tidak tahu Song Ci?

Beizhan sendiri juga penggemar berat Song Ci.

Selain itu, Han Zhan berusia 32 tahun pada tahun ini. Ia selalu seperti seekor anjing dan banyak bergaul dengan para gadis. Bukankah saat ini adalah kesempatan bagus untuk merekrut pilot wanita?