Dari luar, Song Ci berbicara dengan anggun dan tenang. Ia merupakan wanita yang sering dijadikan contoh oleh guru tata krama untuk menjadi teladan bagi para muridnya. Namun, Song Ci yang sesungguhnya adalah seperti meriam, sama sekali tidak ada yang bisa membujuknya.
Seolah dicekik oleh Song Ci, Mu Mian menyadari bahwa ia sudah salah bicara.
Melihat ekspresi wajah Song Ci yang muram, ia pun tercengang. "Song Song, aku tidak mendiskriminasi wanita. Tapi, memang begitulah fakta yang ada. Kau harus mengakuinya."
"Coba perhatikan, berapa banyak pilot wanita yang bekerja di maskapai penerbangan kita? Song Song, jika kau memutuskan mengambil jalan ini, setidaknya kau memerlukan waktu selama lima hingga enam tahun, baru setelah itu kau bisa menjadi pilot. Ini adalah fakta dan syarat mendasar bahwa semuanya berjalan lancar."
Mu Mian membuka telapak tangannya dan menganalisis situasi tersebut dengan Song Ci. "Tahun ini usiamu 22 tahun. Jika kau ingin menjadi pilot, kau mungkin berusia 28 tahun saat itu. Jika kau menikah dan hamil selama waktu ini, maka dampaknya buruk bagimu."
"Apa itu impian?"
Mu Mian berkata dengan nada datar, "Impian adalah sebuah mimpi indah dan kamu terus memikirkannya."
Ringkasan Mu Mian sangat tajam dan tepat, membuat Song Ci terkejut setelah mendengar ucapannya.
Song Ci hanya bisa menunduk dan tidak berkata apa-apa.
Mu Mian melihat kelopak mata Song Ci bergetar terus menerus. Ia menduga Song Ci telah terbujuk kata-katanya. Setelah itu, Mu Mian berkata, "Song Song, kamu seharusnya bergabung di perusahaan kita, dan mengikuti Ayah di masa depan untuk mempelajari cara berbisnis."
Di kehidupan sebelumnya, Song Ci mendengarkan kata-kata Mu Mian. Ayah angkatnya itu memintanya untuk melepaskan mimpinya dan bergabung dengan perusahaan sebagai manajer perencanaan. Meskipun Song Ci tak khawatir dengan sandang pangannya, tapi seumur hidupnya, Song Ci selalu berada di bawah kendali Mu Mian.
Sedangkan dalam kehidupan sekarang, ia harus hidup sendiri!
Song Ci menggerakkan bibirnya dan berkata, "Akan kupertimbangkan lagi."
Saat melihat putri angkatnya tak bersedia bicara lagi, Mu Mian juga demikian. "Baiklah. Di luar sangat panas. Masuklah ke dalam rumah."
"Ya."
Du Tingting tahu bahwa Mu Mian sudah pulang. Ia tidak pergi bekerja pada sore hari, sehingga ia bisa langsung pulang dan menemani suaminya.
Mu Mian bisa menghasilkan banyak uang, tapi Du Tingting tidak mau seharian hanya berada di dalam rumah, menjadi ibu rumah tangga yang menunggu untuk diberi makan. Ia membuka toko pakaian mewah sendirian dan setiap hari bekerja di toko itu.
Entah apakah ia punya bakat desain atau tidak, dirinya adalah istri dari ketua Chaoyang. Beberapa orang bahkan bersedia bergabung dengannya untuk membantunya mengkostumisasi pakaian.
Malam harinya, secara pribadi, Du Tingting memasak untuk keluarganya.
Setelah menikmati makan malam, Mu Mian menemani Mu Qiu dan Song Ci mengobrol, lalu ia bersama Du Tingting kembali ke kamar dan beristirahat.
Malamnya, Song Ci tak bisa tidur. Ia hanya bisa berbaring di atas tempat tidur karena insomnia.
Di lantai atas, terdengar suara Mu Mian dan Du Tingting yang saling mencintai. Suara gerakan mereka cukup jelas untuk bisa didengar Song Ci.
Song Ci membuka matanya dan mendengarkan, pikirannya melayang.
Di kehidupan sebelumnya, Song Ci menikah dengan Cheng Zi'ang. Ia mengetahui bahwa Cheng Zi'ang mengidap penyakit aneh di bagian yang dibanggakan para pria. Senjata kebanggaan Cheng Zi'ang langsung menjadi lemah begitu ia gugup. Malam pengantin mereka begitu memalukan.
Sebagai seorang pria dengan penyakit tersebut, Cheng Zi'ang selalu merasa rendah diri dan mencurigai bahwa Song Ci akan selingkuh darinya. Setelah sebulan pernikahan mereka, Song Ci tersenyum kepada seorang kurir dan Cheng Zi'ang memfitnahnya lalu memukulinya.
Beberapa wanita biasanya akan menyerah setelah mengalami KDRT. Mereka hanya tahu untuk menghindar dan menangis. Namun, Song Ci seperti sebuah meriam baja kecil. Semakin memukulnya, semakin Song Ci harus melawannya.
Setiap kali Cheng Zi'ang melecehkan Song Ci, wanita itu akan melawan, dan suaminya akan membuatnya berdarah. Ia juga harus merelakan Cheng Zi'ang merobek kulitnya. Di kemudian hari, Song Ci mengembangkan kemampuan bela diri yang hebat.
Selama enam tahun menikah, Song Ci dan Cheng Zi'ang selalu tidur di ranjang terpisah. Jadi, meskipun Song Ci hidup selama 32 tahun, tapi ia selalu menjadi bayi.
Song Ci berpikir bahwa dalam hidup ini pasti dia punya sesuatu untuk dilakukan.
Jika kau ingin terbang, kau harus terbang dengan pesawat terbesar. Jika ingin menikah, kau harus menikahi pria yang baik!
--
Keesokan harinya, Song Ci menyalakan komputer tanpa memberi tahu Mu Mian. Ia mencari informasi lowongan kerja semua maskapai. Akhirnya, Song Ci memilih lima perusahaan maskapai penerbangan dan mengirim surat lamaran ke alamat kontak maskapai tersebut.
Siang harinya, Song Ci menerima balasannya. Dari lima maskapai, hanya dua yang membalas surelnya. Sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa mereka tidak merekrut pilot wanita dan yang lainnya menanggapi dengan surel resmi.
[Undangan Wawancara Zeus Aviation]
Halo, Nona Song.
Surel ini dikirimkan oleh departemen personalia administrasi Zeus Aviation.
Selamat! Anda telah lulus tes awal kami dan dengan tulus, Anda kami undang untuk berpartisipasi dalam wawancara kami. Silakan Anda masuk ke situs resmi perusahaan kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang informasi rekrutmen.
Posisi wawancara: Pilot.
Waktu wawancara: 9 Juli 2020.
Alamat wawancara: Lantai 9, Gedung Zeus sisi utara Liancheng Lu, Distrik Sanshengqiao, Kota Wangdong.
Song Ci cukup lama menatap karakter Zeus Aviation.
Ia memikirkan mimpi itu. Dalam mimpinya, ia terlibat dalam krisis pembajakan tahun lalu sebelum kematiannya. Dalam musibah itu, sekelompok gangster asing menahan sang pilot dan hendak menculik dua anak yang duduk di kabin kelas satu.
Saat berada dalam bahaya, seseorang bernama Han Zhan maju dan membunuh para gangster itu, sekaligus menyelamatkan dua anak tersebut dengan dua tembakan yang mengenai tubuhnya dan luka di matanya.
Sedangkan seorang gangster membunuh wakil pilot. Sebuah pesawat besar membutuhkan dua orang pilot. Yang satu memberikan komando, sedangkan satu lagi membantunya. Saat itu, tak ada seorang pun di pesawat yang bisa menerbangkan pesawat, sehingga Song Ci yang masih pemula terpaksa diperintahkan untuk menjadi wakil pilot.
Ketika Song Ci menerbangkan pesawat untuk pertama kali, ia diam-diam bekerja sama dengan sang kapten dan berhasil mendaratkan pesawat tersebut di bandara terdekat. Kemudian, Song Ci dan Han Zhan diinvestigasi oleh polisi, dan pada saat itulah Song Ci tahu bahwa pria tersebut adalah Han Zhan, orang terkaya di Kota Wangdong, sekaligus kepala Zeus International.
Saat ini, Zeus International masih belum ada dan hanya ada satu Zeus Airlines.
Hal itu membuat Song Ci bersemangat. Han Zhan benar-benar pria keren, pandai berkelahi, dan penampilannya menawan. Bahkan, sosoknya kuat dan termasuk golongan atas.
Song Ci berpikir sejenak. Jika ingin menikah, aku harus menikah dengan Han Zhan yang luar biasa!
Hanya saja, Song Ci tidak tahu apakah Han Zhan benar-benar ada ataukah hanya pria sempurna yang ada dalam ilusinya.
Saat Song Ci tersadar dari lamunannya, ia telah membuka beranda peramban.
Song Ci menatap beranda. Cukup lama ia ragu, sebelum menyentuh papan kunci dan mengetik dengan jari-jarinya.
Masuk, Han Zhan.
Klik Cari.
Tak lama kemudian, Song Ci menemukan banyak laporan dan pertanyaan yang berhubungan dengan Han Zhan.
Han Zhan, mahasiswa tahun kedua di jurusan hukum, tertangkap mencuri pakaian dalam wanita. Penampilan dan temperamennya sangat buruk.
Siapa yang punya akun QQ Han Zhan yang bersekolah di SMP Qiaodong? Kakak dan adik perempuanku ingin mendapatkannya. Mereka sedang menunggu Han Zhan online, dan sangat cemas.
Trainer Korea Han Zhan menjalani operasi plastik.
Song Ci hanya bisa diam.
Tak puas hanya sampai di situ, Song Ci mencari lagi … Zeus Airlines, Han Zhan.
Akibatnya, banyak laporan yang berhubungan dengan Zeus Airlines yang terlihat di peramban, tapi nama Han Zhan tidak muncul di berita manapun.
Song Ci yang sempat berharap, secara bertahap hampir pingsan.
Apakah ini hanya mimpi? Apakah Han Zhan juga tidak pernah ada?