Chereads / Aku Punya Lima Papa / Chapter 18 - Direktur Mu Yang Terlambat Datang Bekerja

Chapter 18 - Direktur Mu Yang Terlambat Datang Bekerja

Ruanruan mengeluarkan sebuah permen susu kelinci putih dari dalam kantong pakaiannya, lalu dia membuka bungkusnya setelah itu dia menyuapkannya ke mulut pelayan perempuan.

Tubuhnya tidak cukup tinggi sehingga dia harus berjinjit.

Pelayan perempuan itu dengan wajah senang menunjuk ke arah dirinya sendiri.

"Nona kecil mau memberikannya untuk saya?"

Ruanruan tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, "Benar, terima kasih Kakak cantik tadi sudah menggendong Ruanruan hingga kemari."

Pelayan perempuan itu merasa dirinya sangat beruntung seolah dia bisa pingsan saat ini juga. Dia memakan permen itu dengan wajah tersipu malu kemudian merasakan permen itu, 'Hm… manis sekali!'

Entah karena Ruanruan yang menyuapinya atau karena permen itu memang manis, dia hanya merasa begitu menikmatinya hingga hatinya sampai ikut menjadi manis.

Ruanruan melihat ke kanan dan ke kiri tapi dia tidak melihat adanya tempat sampah.

Kemudian dia akhirnya memasukkan kembali bungkus permen itu ke dalam kantong pakaiannya. Dia berencana untuk membuangnya ke tempat sampah saat sudah masuk ke dalam kamarnya.

Setelah itu dia mengeluarkan semua permen yang dia miliki dan memegangnya di dalam genggaman tangan kecilnya. Walaupun hanya ada beberapa bungkus permen tapi permen-permen itu memenuhi tangannya yang kecil itu.

Ruanruan menundukkan kepalanya lalu dengan serius mulai menghitungnya.

"Papa 1, paman kepala pelayan 1, bibi koki 1, Ruanruan 1, masih sisa 1."

Xiao Baibai menggunakan kakinya untuk menyentuh celana Ruanruan dan dia melihat ke arah Ruanruan.

"Permen yang terakhir untuk Xiao Baibai!" Ruanruan berlutut dan mengusap-usap kepala Xiao Baibai. Dia menyimpan semua sisa permen yang sudah memiliki pemilik itu ke dalam kantongnya lalu menyisakan 1 di tangannya untuk Xiao Baibai.

"Xiao Baibai, ini makanlah."

Serigala kecil itu mendekat kemudian memakannya.

Ruanruan kemudian mengeluarkan 1 permen lagi dan memakannya, 'Manis dan terasa rasa susu, sangat enak!'

Ruanruan merasa senang hingga matanya berbentuk bulan sabit. Satu sisi pipinya terlihat menggembung, kemudian dia memindahkannya ke pipinya yang lain.

Kemudian sambil memakan permen susu itu, Ruanruan dan Xiao Baibai mulai berjalan-jalan di taman bunga Mu Shen yang besar.

Taman bunga itu benar-benar sangat besar, selain itu ada berbagai banyak jenis pohon besar yang tumbuh berjajar di sana. Sekarang adalah musim bunga persik bermekaran, bunga pohon persik yang berwarna merah muda bergerak karena tertiup angin.

Di sana terdapat sebuah karpet berwarna merah muda yang digelar di atas hamparan luas rumput.

Ruanruan dan Xiao Baibai berjalan di atas jalan bebatuan dan menyusurinya. Mereka dapat melihat bunga-bunga yang indah, ada yang sudah bermekaran dan ada juga masih yang belum bermekaran.

Setiap bunga di sana ditanam secara berkelompok sehingga saat bermekaran terlihat sangat indah.

Xiao Baibai sangat suka berjalan-jalan di sini. Dia makan permen susu pemberian Ruanruan. Dia berjalan dengan senang bahkan sampai berguling-guling di atas rumput beberapa kali hingga ada beberapa kelopak bunga yang menempel di kepalanya, kemudian dia menggoyangkan tubuhnya setelah itu dia berlari ke arah Ruanruan.

Ruanruan tertawa lalu ikut berlarian bersama dengan Xiao Baibai, rumput di sana sangat lembut sehingga saat menginjaknya tidak membuat sepatunya kotor.

Setelah bermain beberapa saat, mereka berlari ke tepi air mancur. Ruanruan dan Xiao Baibai melihat air yang tersembur ke atas, Ruanruan membuka mulut kecilnya itu lebar-lebar dan melihatnya dengan kagum.

"Rumah papa sangat besar, sangat indah." Ruanruan terlihat bangga kepada Mu Shen, 'Papaku sangat hebat.'

Setelah lelah bermain bersama dengan Xiao Baibai, Ruanruan ingat bahwa dia belum menyelesaikan tugasnya hari ini. Dia berlari dan membawa tas ranselnya kemudian duduk di atas kursi panjang yang ada di sana dan mulai membaca buku.

Dia membaca buku sambil memegang sebuah pensil. Dia melingkari semua huruf yang tidak dia ketahui, dia berencana untuk menanyakannya kepada Ji Yuan saat mereka melakukan video call lagi.

Ruanruan membaca sebuah buku tebal yang berisi tulisan tangan dengan serius. Saat seorang pelayan perempuan berdiri di samping Ruanruan, ia bertanya dengan penasaran, "Nona kecil sedang membaca buku apa?"

"Ini adalah buku yang diberikan oleh master untuk Ruanruan, di dalamnya ada banyak hal yang menceritakan tentang tanaman herbal, semuanya adalah tanaman yang pernah Ruanruan lihat saat berada di gunung. Ruanruan ingin mengingat semuanya sebelum master kembali, Ruanruan tidak ingin master merasa kecewa."

Pelayan perempuan itu seketika membelalakkan matanya, 'Membaca buku medis?'

Pelayan perempuan itu kemudian mengulurkan kepalanya dan mengintip isi buku itu. Di dalamnya dia melihat sebuah gambar tanaman, walaupun hanya digambar dengan menggunakan tinta hitam tapi terlihat seperti nyata!

Selain itu di bawahnya ada nama tanaman itu. Dia merasa tulisan tangan itu terlihat sangat indah. Sepertinya tulisan atau gambar itu dicoret menggunakan kuas untuk melakukan kaligrafi.

Sekarang pelayan perempuan itu ingin mengetahui seperti siapa 'master' Ruanruan.

Saat kepala pelayan datang untuk mencari Ruanruan, dia melihat Ruanruan yang sedang serius membaca buku sedangkan Xiao Baibai terlihat sedang asik bermain di semak-semak menangkap kupu-kupu tapi dia tidak bisa mendapatkannya. Dia malah berguling-guling di atas rumput hingga di dalam mulutnya terdapat rumput.

Dengan adanya Ruanruan dan Xiao Baibai di dalam taman bunga vila itu, kepala pelayan itu merasa taman bunga vila itu menjadi seperti hidup.

Kepala pelayan melambaikan tangannya untuk memanggil pelayan perempuan yang dia perintahkan menjaga Ruanruan, lalu dia bertanya apa yang sedang dilakukan oleh Ruanruan.

Pelayan perempuan itu dengan antusias menceritakan bagaimana Ruanruan menyuapinya permen susu dan dia mengatakannya itu dengan suara yang sedikit kekanak-kanakan.

Kepala pelayan, "..."

'Kenapa aku tidak mendapatkannya?!' Pikirnya.

Kepala pelayan tidak bisa tersenyum lagi. Dia terlihat tidak senang kemudian melihat ke arah pelayan perempuan yang masih nampak antusias itu dengan sorot mata dingin.

Pelayan perempuan itu seketika langsung menutup mulutnya sendiri dengan tangannya. Dia langsung memalingkan pandangannya, 'Gawat! Aku tidak seharusnya membuat kepala pelayan marah.'

Dia dengan cepat berkata lagi, "Nona kecil masih memiliki beberapa bungkus permen lagi, tadi saya melihat saat nona kecil membaginya, Anda juga termasuk di dalamnya."

Senyuman di wajah kepala pelayan seketika kembali terlihat dan sorot matanya juga terlihat senang.

"Bagaimana mungkin Nona Ruanruan benar-benar akan memberiku sebuah permen?"

Walaupun dia mengatakan itu tapi dia tidak bisa menutupi rasa antusias pada wajahnya.

Pelayan perempuan tidak berani bicara secara langsung, jadi dia hanya bicara dalam hati, 'Dia mengatakan hal yang berbeda dari yang dia rasakan'

"Jangan katakan kepada Nona Ruanruan bahwa aku mengetahuinya. Oh ya, sekarang dia sedang membaca buku? Tidak heran dia adalah anak tuan muda, dia masih kecil tapi sudah membaca buku."

Kepala pelayan sangat puas dengan segala yang dilakukan oleh Ruanruan.

Pelayan perempuan itu menganggukkan kepalanya, menunjukkan bahwa dia sangat setuju dengan perkataan kepala pelayan.

"Hm, hm, Nona Ruanruan sedang membaca buku medis, hebat sekali."

Hal ini membuat kepala pelayan merasa terkejut, 'Buku medis? Bukankah anak kecil biasanya suka membaca buku yang penuh dengan gambar? Bukankah buku itu sangat sulit?'

Saat merasa antusias dia tidak lupa berkata, "Jangan ganggu nona kecil, buatkan susu hangat untuknya, Jika nona kecil membaca begitu lama dia pasti merasa lelah."

"Baik." Pelayan perempuan itu dengan cepat pergi untuk menyiapkan susu hangat untuk Ruanruan, kepala pelayan kembali melihat ke arah Ruanruan yang tidak jauh darinya. Dia masih duduk di atas kursi dan membaca buku. Dia tidak menghampirinya karena takut akan mengganggunya, kemudian dia kembali masuk untuk mengawasi orang-orang yang sedang mendekorasi ulang kamar tidur Ruanruan.

…...

Mu Group, gedungnya terlihat tinggi menjulang ke langit. Di sekitarnya ada banyak gedung tinggi lainnya, salah satunya gedung mal yang begitu besar dan setiap harinya ada begitu banyak orang yang keluar masuk dan berjalan melalui tempat ini.

Pusat industri besar yang ada di kota ini hampir semuanya adalah milik Mu Group.

Hari ini para pegawai Mu Group sedang menggosipkan sebuah hal, yaitu direktur mereka yang selalu saja datang pagi, hari ini datang terlambat!

Sebagai pegawai Mu Group, mereka semua tahu bahwa Mu Shen selalu serius dalam hal pekerjaan, bisa dikatakan di mata mereka Mu Shen seperti sebuah robot pekerja. Saat datang bekerja, Mu Shen selalu datang sangat pagi, entah ada hujan atau badai sekalipun, Mu Shen sama sekali tidak pernah datang terlambat.

Tapi hari ini, Mu Shen tidak hanya tidak datang lebih pagi, tapi dia bahkan terlambat. Bagi mereka hal ini adalah hal yang sangat besar!

Di kantor Mu Shen, sekretaris Jin sudah berdiri dengan tegap seperti biasanya, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk diam-diam melihat ke arah direkturnya yang sedang mengurus sebuah dokumen.